Part 34

14.4K 885 8
                                    

Author datang lagi dalam sebuah update dari cerita yang sama.

Salam membaca dari author😉.

Bagai kapal diterjang ombak, itulah gambaran perasaan raja Hwang setelah mendengar kabar bahwa Hao Zi tertangkap.

Tangan raja mengepal begitu kuatnya hingga mampu memperlihatkan urat-urat tangannya, tatapannya lurus, dingin dan begitu tajam.

"Hamba mohon menghadap yang mulia" ucap seseorang dari belakang, dia adalah Panglima Feng yang sedang menunduk hormat.

"Bagaimana?" Tanya raja dengan suara yang begitu dingin.

"Semua sudah siap yang mulia tinggal menunggu perintah anda"

"Baik, kita berangkat sekarang!" Perintah raja.

###___

Kembali Hao Zi terbangun saat merasakan basah disekujur tubuhnya akibat disiram oleh pria yang merupakan anggota kelompok itu.

Hao Zi membuka matanya perlahan dan yang ada dihadapannya adalah beberapa pria dengan pakaian serba hitam.

Karena tenaganya yang lemah, Hao Zi sudah tidak mampu melawan dan berontak, bahkan untuk mengeluarkan sepatah katapun rasanya begitu berat.

Mata Hao Zi terbelalak saat melihat seorang wanita memasuki ruangan ini, wanita dengan pakaian khas rakyat biasa namun tetap mewah, dia adalah Selir Paw dengan seringai licik terpasang dengan jelas diwajahnya.

Seketika Hao Zi merasakan darahnya memanas ingin sekali ia langsung menerkam wanita licik itu, namun untuk berteriak saja rasanya sulit, dengan angkuhnya Selir Paw terus berjalan ke arah Hao Zi, karena jarak antara pintu dan Hao Zi sedikit berjauhan jadi sedikit membutuhkan waktu.

"Hah...lihat siapa ini" ucap Selir Paw dengan nada mengejek.

"Hao Zi...Hao Zi wanita yang telah membuat kehidupan semua orang berubah bahkan diriku"

"Apa maksudmu?" lirih Hao Zi dengan nada yang terdengar biasa.

"Karena dirimu aku harus kehilangan kesempatan untuk menjadi ratu, karena dirimu raja tidak pernah melirikku lagi, sayangnya aku tidak bisa apa-apa karena raja dan rakyat begitu memujamu, tapi itu tidak akan bertahan lama"

Hao Zi tersenyum kecut mendengar perkataan Selir Paw, "kau pasti sangat menderitakan itu karena kau bodoh"

"Tapi kau tenang saja Hao Zi, setelah ini semua akan kembali seperti semula"

"Itu tidak akan terjadi" ucap Hao Zi begitu mantap.

"Kenapa tidak, aku bahkan hampir membunuhmu dulu, seandainya saja ayahmu yang tua bangka itu tidak mengahalangi, mungkin kau sudah mati!" Teriak Selir Paw yang mulai kehilangan kesabaran.

Tubuh Hao Zi membeku air matanya mengalir begitu saja, ditatapnya Selir Paw menusuk dan membunuh bahkan gigi Hao Zi sampai gemetar karena menahan amarahnya.

"Jadi kau yang merencanakan semua ini" ucap Hao Zi tetap dingin, ia berusan menguatkan diri agar tidak terlihat begitu buruk.

"Bukan hanya itu cantik, bahkan aku juga yang merencanakan untuk meracuni para pangeran!"

Kesabaran Hao Zi benar-benar sudah habis, ia terus memberontak dan berusaha melepaskan ikatan ditangan dan kakinya.

"Aku akan membunuhmu wanita sialan" teriak Hao Zi begitu menggelegar dengan sorot mata dipenuhi amarah yang berkobar.

Plakk

Sebuah air mata kembali lolos dari mata Hao Zi saat merasakan pipinya yang panas akibat tamparan dari Selir Paw.

Selir Paw merai dagu Hao Zi, membuat Hao Zi mendongak dan menatap Selir Paw dengan tatapan membunuh.

"Berhenti menatapku seperti itu Hao Zi itu akan percuma"

"Dengar! jangankan untuk membunuhku melepaskan diri saja kau tidak mampu" sambung Selir Paw.

"Aku pasti akan membuatmu menyesal perempuan sialan" ucap Hao Zi berkobar-kobar dengan tangan yang dari tadi mengepal kuat.

"Itu tidak akan terjadi, kalian lakukan!" Perintah Selir Paw kepada pria yang sudah siap dengan cambuknya

Ah

Hao Zi terus saja mengerang kesakitan namun ia tetap tegar, bahkan ia berusaha agar tidak menangis dan juga berteriak.

"Cukup!" Ucap Selir Paw membuat para pria yang mencambuk Hao Zi menghentikan aksinya.

Kembali Selir Paw memegang dagu Hao Zi membuat pandangan mereka bertemu, yang satu dengan pandangan penuh amarah dan yang satu lagi penuh kemenangan.

"Tidak cukup jika hanya dengan membunuh ayahmu, jadi kau juga harus dibunuh dan selanjutanya adalah para putramu"

Ingin rasanya Hao Zi merobek mulut Selir Paw, saking marahnya wajah Hao Zi sampai berubah merah.

"Setelah itu, cukup sudah bagiku"

"Dan juga, cukup sudah bagiku!" Semua orang berbalik saat mendengar suara berat dan dingin yang berasal dari belakang.

Semua mata memandang bingung dan heran tiga pria yang tengah berdiri dengan wajah yang tertutup kain, sehingga hanya memperlihatkan mata mereka.

Mereka berjalan beriringan dengan tangan yang masing-masing memegang sebuah pedang, dengan pandangan yabg samar-samar Hao Zi berusaha mengenali siapa mereka.

Hao Zi tersenyum lemah saat mengetahui siapa pria-pria itu, pria yang paling kanan dia adalah Panglima Feng, sedangkan pria yang kiri itu dia Tyan Ying dan untuk pria yang ditengah dengan iris mata tajam serta pandangan menusuk yang sangat Hao Zi kenal dia adalah Kaisar Hwang raja negeri ini sekaligus suami Hao Zi.

"Siapa kalian?" Ucap salah satu anggota kelompok itu.

"...."

Tidak ada sahutan atau pun suara dari mereka, hanya ada langkah dan pandangan yang membunuh dari ketiga pria itu.

"Sialan! Serang mereka!!"

Terjadilah pertarungan antara para anggota kelompok itu dan ketiga pria itu, namun ketiga pria itu bukan tandingan mereka, dengan mudah mereka semua dijatuhkan.

Selir Paw yang mulai panik berlari keluar untuk menyelamatkan diri, namun jangan salah diluar tempat ini sudah dikelilingi oleh para prajurit istana.

Raja Hwang berjalan mendekati Hao Zi yang terlihat sangat lemah dengan penampilan yang sangat kacau, Raja mengayunkan pedangnya membuat tali yang mengikat tangan dan kaki Hao Zi putus.

Tubuh Hao Zi terjatuh namun dengan sigap raja menangkapnya, Hao Zi menatap raja Hwang dengan lemah.

"Kenapa kalian lama sekali" ucap Hao Zi dengan suara yang begitu lemah.

Raja menggngkat tubuh Hao Zi dalam dekapannya, dia menggendong Hao Zi meninggalkan ruangan itu.

"Selesaikan mereka semua!" Perintah raja kepada seluruh prajuritnya saat keluar dari tempat itu.

Para prajuri maju memasuki tempat itu, raja berjalan dengan Hao Zi yang masih digendongnya, raja dapat melihat Selir Paw yang merontak memanggil nama raja saat tangannya diikat oleh para prajurit.

Raja menaikkan tubuh Hao Zi keatas kuda kemudian disusul olehnya, ia menyandarkan tubuh Hao Zi ke dadanya yang bidang berusaha memberikan kenyamanan untuk Hao Zi.

Satu hentakan membuat kuda itu melaju dengan cepat, meninggalkan tempat yang telah membuat Hao Zi harus kesakitan dan tersiksa.

*******
Maaf yah readers slow update😟!!!!

Untuk part ini author ingin meminta pendapat kalian semua🤗 mohon direspon yahh🙏🙏

Terima Kasih😘.

My Perfect Empress जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें