Part 12

22.1K 1.3K 13
                                    

Salam membaca dari author😉.

###___

Terus memikirkan apa yang harus kulakukan terhadap dua insan yang tengah jatuh cinta itu benar-benar membuatku pusing, aku sangat ingin membantu mereka tapi bagaimanan caranya.

"Apa kau masih marah padaku?" Tiba-tiba suara berat nan merdu milik seorang yang sangat ku kenal muncul dari belakang saat kubalikkan badan tengah berdiri sosok pria tampan hampir bisa dikatan sempurna.

"Emm...mungkin iya mungkin juga tidak" jawabku ketus namun pikiranku tidak disini melainkan ke tempat lain.

"Anda sendiri apa yang anda lakukan disini, apa kau ingin membuatku sakit lagi atau kau ingin menciumku lagi yang mulia bisa kau berhenti menciumku tampa izin aku tidak menyukainya"

Bukannya menjawab ia malah tertawa dan Tuhan mengapa dia sangat tampan wajahnya bibirnya bisa membuat semua wanita luluh, namun aku segera menepis pikiran itu kembali pada kenyataan.

"Hao Zi kenapa kebiasaan mu tidak pernah berubah melayangkan pertanyaan bertubi-tubi kau tau hal itu seperti sebuah serangan" dia mengatakan hal itu disela tertawanya yang sangat mempesona dan aku dibuat kesal lagi.

"Lihat kau menghinaku yang mulia setelah apa yang kulakukan untukmu dan juga kerajaanmu"

Sekarang ia sudah menghentikan tawanya "Ahh benar juga jadi apa yang kau inginkan aku akan menurutinya sesuai janjiku"

Inilah yang kuinginkan aku akan menggunakan kesempatan ini untuk membantu Selir Lian dan Kasim Han.

"Baik aku akan mengatakannya tapi tidak disini melainkan di acara jamuan makan nanti siang" pintah ku dengan semamgat dan begitu senang.

###___

Semua orang tangah berkumpul mereka sedang sibuk dengan kegiatan mereka sendiri saling melempar lelucon makan bersama mereka tampak sangat bahagia.

Selir Lian juga tampak menikmati acara ini, ia tampak bahagia tapi tidak tau dengan hatinya.

"Semua ini berkat ratu!" Suara itu berasal dari mentri yang memujiku dengan suka cita.

"Benar sebagai hadiah aku akan mengabulkan permintaanmu ratu.

Akhirnya tibalah kesempatan baik ini yang paling aku tunggu beranjak dari tempat ku terduduk lantas berdiri dengan hormat di depan kaisar muali mengutarakan setiap permintaanku.

"Yang mulia terima kasih atas kebaikan anda tapi bila anda berkenan tolong kabulkan satu permintaan hamba ini"

"Tentu katakan saja"

"Tolong lepaskan Selir Lian dari ikatan pernikahan kalian dan biarkan ia hidup dengan kemauannya!" Ucapku dengan mantap dengan rasa takut.

Sontak semua yang mendengar hal itu menghentikan segala aktivitasnya bahkan tampak beberapa pejabat yang sudah ingin memasukkan makanan ke mulutnya menghentikan aksinya dan menyimpan kembali makanan itu, bahkan ada juga yang sampai tersedak mendengar apa yang aku katakan.

"Yang mulia ratu apa maksud anda jangan bermain-main bagaimana anda bisa meminta hal seperti itu?" bentak ibu selir agung, aku tau selir agung sangat menyayangi Selir Lian namun dia tidak mengerti perasaannya.

"Maaf yang mulia ini demi kebaikan Selir Lian sendiri, apa anda akan terus seperti ini membiarkannya menderita? hidup dengan suami yang bahkan tidak pernah menyentuhnya bahkan menginginkannya."

"Ternyata dibalik kebaikan anda ada sebuah niat tertentu pantas saja kau sangat baik dasar licik!" Selir Paw kini gilirannya yang angkat bicara sedangkan orang yang paling ku inginkan untuk bersuara belum juga mengeluarkannya hanya memandangku dingin.

Tiba-tiba Selir Lian menghampiriku kemudian berlutut dihadapan raja sambil memohon "Hamba mohon yang mulia tolong kabulkan permohonan ratu saya sudah tidak sanggup biarkan saya bebas yang mulia, saya tidak pernah mencintai anda saya..say..a mencintai kasim Han"

"Apa yang kau lakukan Selir Lian" ibu selir agung benar-benar marah ia bahkan menggebrak meja.

"Yang mulia saya mohon mengertilah! Saya sangat berterima kasih kepada anda karena telah menolong saya bahkan mengangkat derajat keluarga saya, tapi anda salah bukan raja yang menjadi tujuan saya selalu datang kekediamannya melainkan kasim Han tapi semua orang telah salah mengira dan membuat saya harus terjebak dalam hubungan yang tidak jelas ini" ini baru pertama kali aku melihat Selir Lian seperti ini berkobar dan tampa ragu ia mengeluarkan apa yang selama ini ia tahan.

"Apa kau menyukai Selir Lian Kasim Han?" Akhirnya suara itu keluar dari raja yang sedari tadi hanya diam membisu.

"Maaf yang mulia tapi...benar saya sangat menyayanginya jauh sebelum anda kalian menikah namun saya hanya bisa diam, tolong maafkan kelancangan saya yang mulia" kali ini kata-kata itu keluar dari mulur kasim Han.

"Kenapa selama ini kau sembunyikan selir Lian?" Tanya ibu suri pada Selir Lian dengan mimik wajah yang penasaran dan terkesan mengasihani.

Intinya semua orang disini mengeluarkan suara dan pendapat namun keputusan akhir akan tetap pada sang kaisar yaitu raja Hwang.

"Baiklah aku akan mengabulkan permintaan kalian!" Mata ku melotot Aku terkaget saat memdengar apa yang baru saja ia katakan, barusan ia mengatakan ia setuju ini luar biasa setidaknya tidak ada yang kehilangan nyawa.

"Aku juga tidak pernah mengharapkan Selir Lian aku hanya menghargai keinginan ibu selir agung! apa kau pikir aku tidak tau hal ini, jujur aku sudah tau hal ini dari dulu aku dan Kasim Han bagai saudara kemana saja selalu bersama mana mungkin aku tidak tau, maaf telah lama membuat kalian menderita" jelas raja yang sangat membuatku terkaget bahkan bingung.

"Kalau memang telah lama mengetahui hal ini kenapa dia ahh lupakan dasar raja menyebalkan" batinku.

Pikiran ku kembali fokus pada Selir Lian yang tampak hampir meneteskan air mata sedangkan Kasim Han tampak bemberi hormat dan pujian berkali-kali pada raja.

"Pernikahan kalian aku dan ratu akan mengurusnya, kasim Han ikut denganku ada yang ingin ku bicarakan" ucapnya kepada Kasim Han kemudian berlalu meninggalkan perjamuan diikuti oleh para pejabat lainnya.

Para ibu juga telah pergi dan tampak ibu suri agung menatapku seolah aku telah melakukan hal yang benar.

Jadi tinggallah aku dengan Selir Lian di tempat ini dan beberapa pelayanku Mei juga, aku menatap Selir Lian dan mengajaknya kembali ke kediaman kami masing-masing.

Saat di perjalanan kembali hening memenuhi pikiran kami mencoba mencerna apa yang terjadi, sampai langkahku terhenti diikuti oleh Selir Lian.

Kami saling menatap dan tampa aba-aba kami saling berpelukan dan melompat-lompat kegirangan sambil terus berterial senang Mei dan pelayan lain tampak bingung namun juga tertawa melihat tingkah kami yang seperti dapat pengakuan cinta dari orang yang kita cintai juga.

*******

Mulai dari part selanjutnya semua akan berisi tentang si pemeran utama terus baca yahhh reader's✌.

Terima kasih😗.

My Perfect Empress Where stories live. Discover now