Part 8

23.7K 1.4K 9
                                    

Author come back lagi para reader yang baik hati senang tiasa menyempatkan waktunya membaca cerita ini😗.

Salam membaca dari author😉

Kuyakini bahwa raja kini masih kesal dengan ulahku yang pergi begitu saja dan aku tidak perduli itu.

Aku telah menemukan kegiatan baru yaitu membaca tidak kusangka ternyata istana ini memiliki perpustakaan buku yang sangat lengkap bahkan bukuku yang asli tulisan tanganku pun tersedia kerajaan ini memang kaya.

Sebenarnya kegiatan ini hanya sebuah selingan untuk membuatku melupakan kejadian kemarin saat raja menciumku, memikirkan hal itu membuatku merona.

Saat pikiran tengah berfokus pada buku aku merasakan kehadiran seseorang benar saja sekarang raja sedang berdiri tepat di hadapanku.

"Kenapa anda disini?" Tanya pada raja dan yang ditanyai seakan tuli tidak menjawab.

Dengan posisi duduk aku dan raja sekarang berhadapan ini membuat jantungku kembali berdebar oh inikah cinta, tentu saja bukan!

"Kenapa anda sangat menyebalkan ditanya tidak menjawab apa yang mem-" lagi kembali raja membungkam mulutku dengan cara memciumku kali ini bukanlah semua lumatan melaikan hanya sekilas dan ini sukses membuat jantungku melompat-lompat tidak karuan.

"Yang mulia kenapa kau selalu menciumku tampa izin aku tidak suka" ucapku dengan nada tinggi bahkan para pelayan pun mendengarnya dan hanya tersenyum geli melihat tingkahku aku mempermalukan diriku sendiri.

"Itu adalah cara ampuh untuk membuat mulut cerewetmu itu diam kenapa kau mempunyai kebiasaan bertanya sangat panjang dengan satu kalimat apa kau tidak sesak nafas" lagi dia kembali membuatku kesal dengan menghinaku kurasa aku perna mendengar kalimat itu ah Tyan Ying dia juga selalu mengataiku seperti itu.

"Apa urusan anda lagian ini kan mulutku"

"Salah itu adalah milikku Hao Zi semua yang ada padamu adalah milikku" bisiknya ditelingaku membuat kulitku meremang.

"Apa hak anda ini adalah milikku tidak yang-"

"Apa kau ingin dicium lagi" potong raja sontak membuatku menutupi mulut dengan telapak tangan seraya menggelengkan kepala.

Sudah sejak tadi raja terus saja memperhatikan ku membaca tidak ada suara darinya ia hanya menatapku apa dia sengaja ingin membuatku salah tingkah itu tidak akan mempan.

"Bisakah kau berhenti menatapku itu menggangguku yang mulia"

"Kenapa apa urusanmu mata ini milikku terserah padaku mau menatap apa dan siapa" jawab raja dengan cepat wahh luar biasa apa dia baru saja meniruku dia ingin balas dendam dasar licik.

"Apa kau tidak punya kerjaan atau urusan lain selain duduk dan membuat waktumu disini?"

"Kau adalah urusanku dan aku ingin terus melihatmu" oh dia benar-benar menyebalkan sumpah.

Sampai tidak berapa lama seorang kasim mendekat dan membisikkan sesuatu di telinga raja membuat raut wajah berubah datar dan dingin.

"Kasim Han beritahu dia aku akan segera kesana dan menyelesaikan ini" perintah raja kepada pelayan itu yang baru kutau namanya kasim Han.

Kasim Han mengangguk kemudian meninggalkan raja yang masih setia duduk dihadapnku.

"Kenapa apa ada masalah kau akan pergi?" Tanyaku penasaran.

"Emm sepertinya kau tidak rela aku pergi haruskah aku menunda pertemuan itu" jawabnya dengan senyum jahil diwajahnya membuatnya tambah menyebalkan.

"Tidak silahkan anda pergi aku malah akan sangat senang"

"Kau tidak pandai bohong Hao Zi tunggu aku malam ini" ucapnya sambil mengedipkan mata sebelum meninggalkanku.

Penasaran dengan apa yang akan dilakukan raja membuatku gusar hingga kuberanikan diri untuk mengikutinya dari belakang tentu saja bersama dengan Mei.

"Mei siapa dia?" Tanyaku pada Mei setelah melihat pria tua tengah berbicara serius dengan raja.

"Dia adalah Mentri keuangan istana yang mulia! Sepertinya ini masalah keuangan kalau tidak mana mungkin harus bertemu di luar pertemuan rutin" tegas Mei dan itu mengingatkan ku pada acara minum-minum sebelum pernikahan dimana orang yang tengah berbicara dengan raja membahas tentang keuangan kerajaan yang menipis ah aku ingat sekarang dia adalah orang yang sama.

Mungkinkah masalah ini sangat rumit pasalnya pesta pernikahan sangatlah meriah dan itu pasti menguras banyak harta itu artinya ini masalah yang serius aku akan ikut campur tangan.

###___

Author POV

Sudah beberap hari ini raja tidak perna muncul lagi didepan Hao Zi padahal biasanya ia akan datang walau hanya sebentar untuk membaut Hao Zi kesal.

Entah mengapa saat membuat Hao Zi kesal ada kesenangan tersendiri yang dirasa kan oleh raja.

Karena penasaran Hao Zi memberanikan diri untuk memcaritau tampa diketahui raja namun malah bertemu selir Paw si ular itu.

"Anda hendak kemana yang mulia" tanya Selir Paw pada Hao Zi ketus.

"Aku hendak menemui raja apa kau keberatan?" Tanya Hao Zi yang dengan sengaja memancing kekesalan Selir Paw.

"Tentu tidak bagaimana saya berani menentang anda yang mulia" jawab Selir Paw namun dengan senyum kecut yang tersembunyi namun Hao Zi dapat mengetahui itu.

Tidak mau terlalu lama meladeni Selir Paw ia pun beranjak tampa memperdulikan Selir Paw yang tengah kesal padanya.

"Lihat saja nanti aku pasti akan memberimu pelajaran" batin Selir Paw.

Hao Zi kini telah berdiri didepan pintu kediaman kaisar "pintunya saja sangat besar dan indah bagaimana dengan isinya" gumamnya tampa terdengar oleh Mei yang berada di belakangnya.

Kembali mata Hao Zi dibuat kagum kamar ini bahkan mampu menampung lima ratus orang dengan bagian kamar yang terpisah.

Sepertinya Mei tidak berani memasuki ruangan terlihat dari langkahnya yang takut-takut.

"Kenapa kau ketakutan sekali kemarilah tidak papa" perintah Hao Zi pada Mei.

"Yang mulia raja sangat tidak suka ruangannya dimasuki orang lain anda tau sendirikan bagaimana kalau beliau sedang marah" ucapnya ketakutan.

"Baiklah kau boleh menunggu di luar" pintah Hao Zi kemudian Mei meninggalkan ruangan.

Tinggallah Hao Zi sendiri diruangan ini sambil terus mengamati ruangan raja ini yang sangat mewah.

Semakin jauh ia berjalan kini ia mendapati raja dengan posisi tertidur di meja kerjanya terlihat sangt lelah bahkan sekarang ia terlihat sangat tampan dengan wajah tertidur

Seperti kata dalam buku Hao Zi seganas apapun harimau dia akan terlihat jinak saat tertidur dan itu sangat cocok dengan keadaan yang mulia raja sekarang.

"Mengapa dia sangat tampan bahkan terlihat kucu" gumam Hao Zi dengan berani duduk di samping raja sambil mengamati wajah raja yang sedang terlelap.

Hao Zi membaca seluruh dokumen yang ada di atas meja itu semuanya berisi tentang rincian keuangan ini benar-benar menurun drastis pengeluarannya sangat banyak sedang harga pajak sangat tinggi jadi banyak rakyat yang tidak mampu membayar.

Kerena terlalu sibuk dengan dokumen Hao Zi tidak menyadari Bahwa mata yang mulia raja sudah tidak tertutup lagi.

*******
Gimana part ini reader semoga suka yah👍 jangan lupa tinggalin vote yahh dengan menekan tanda bintang di bawah ini👇.

Terima kasih😘.

My Perfect Empress Donde viven las historias. Descúbrelo ahora