Part 19

19.6K 1.1K 9
                                    

Salam membaca dari author😉.

Terima Kasih😘.

Hao Zi dan Hwang Liu yang tak lain adalah raja dan ratu dari kerajaan Ming ini tengah berada di atas seekor kuda yang melaju dengan santai.

Kalau sebelumnya raja yang menyandarkan wajah di punggung Hao Zi sekarang kebalikannya.

Raja yang memegang kendali sedangkan tubuh Hao Zi bersandar di dadanya dengan deru nafas teratur yang menandakan ia sedang tertidur.

Hari memang sudah menjelang malam mereka berdua sudah tiba di ibu kota bahkan sebentar lagi sudah sampai di gerbang istana.

Pengumuman kedatangan raja sudah terdengar, para pelayan bahkan pejabat istana berhamburan menyambut mereka tidak terkecuali para wanita terhormat istana.

Tampa memperdulikan orang-orang ia menggendong Hao Zi berniat  membawanya ke kamar.

"Biarkan ia istirahat Jangan sampai terbangun" pintahnya dingin kepada Mei.

Raja hendak menuju ke kediamannya, namun harus terhenti saat meihat Selir Paw yang berjalan kearahnya.

"Ah" pekik raja merasakan sakit di dadanya akibat ulah Selir Paw yang langsung memeluk erat tubuh raja.

"Anda kenapa yang mulia?" tanya Selir Paw dengan wajah panik saat melihat raja kesakitan.

"Aku tidak papa pergilah" pintah raja ketus dan dingin.

"Tapi"

"Pergi" Teriak raja membuat Selir Paw kesal setengah mati bahkan ibu suri dan selir agung sempat kaget.

Ibu suri agung dan selir agung menghampiri raja yang masih tampak kesakitan karena lukanya belum sembuh total.

"yang mulia sebaiknya anda ke kamar beristirahat, mari!" Saran ibu suri agung, raja tidak mampu berkata apa pun hanya mendegarkan apa yang dikatakan ibunya itu.

Tabib istana sudah berada di kediaman raja memeriksa luka raja yang tengah bertelanjang dada.

Selir Paw terlihat sedih namun bukan sedih karena raja yang luka namun ia hanya ingin mencari perhatian.

"Luka anda sudah tidak papa yang mulia mungkin sebentar lagi akan kering mungkin kesakitan anda karena terlalu tertekan dan kurang istirahat jadi membuat anda mudah merasa sakit lemah" jelas tabib panjang lebar semua orang tampak menyimak.

Tabib pun meninggalkan kediaman raja hingga menyisakan ibu suru dan selir agung yang masih tampak khawatir disertai bingung juga Selir Paw.

"Jadi bagaimana kau bisa terluka yang mulia" tanya ibu suri seraya membantu raja yang hendak bangun.

"Panjang ibu intinya aku dan Hao Zi menemukan sebuah kebenaran tapi untuk melindungi kebenaran itu kami harus berjuang sampai harua terluka"

"Jadi..lalu bagaimana dengan Hao Zi" tanya ibu suri agung tambah penasaran.

"Yah dia juga terluka Hao Zi berjuang mati-matian untuk menyelamatkan ku, kalau bukan karena dia mungkin aku tidak dapat pulang jangankan pulang melihat hari esok pun sepertinya mistahil" semua yang menyimak cerita singkat raja mengganguk paham.

Karena raja masih terlalu lelah maka semua orang pergi meninggalkan kediaman raja membiarkannya beriatirahat sejenak hanya menyisahkan beberapa pelayan raja.

###___

Dikamar Hao Zi tampak Mei sedang sibuk menyiapkan makanan dan pakaian yang akan di pakai ratu Hao Zi, Mei juga sudah melihat dan mengobati luka di tubuh Hao Zi.

Sambi menunggu Hao Zi yang sedang mandi Mei duduk disebuah kursi meja makan, hingga Hao Zi keluar dengan rambut yang basah dan tergerai indah.

"Apa ada lagi yang anda inginkan yang mulia ratu?" Tanya Mei siap siaga.

"Tidak Mei aku bisa sendiri sebaiknya kau keluar" perintah Hao Zi kepada Mei yang mulai membalikkan badan hendak keluar.

"Tunggu Mei Emm...apa kau tau bagaimana keadaan raja sekarang?" Tanya Hao Zi yang tampak malu-malu tapi mau, Mei hanya terkekeh melihat kelakuan Hao Zi yang seperti seekor kucing yang sangat imut.

"Beliau baik-baik saja yang mulia, mau saya temani siapa tau anda ingin temu kangen" godah Mei membuat wajah Hao Zi berubah merah, sedikit anggukan Hao Zi membuat Mei tersenyum puas.

Hao Zi dan Mei serta beberapa pelayannya tengah berjalan menuju ke kediaman raja, ia ingin memastikan dan melihat sendiri keadaan raja.

Cukup banyak pelayan di kediaman raja yang berarti bukan hanya dia saja yang berkunjung.

Hao Zi memasuki ruangan menampakkan ibu suri agung dan ibu selir agung tengah yang tengah duduk berbicara dengan raja yang tampak segar, Hao Zi tersenyum melihat hal itu.

Sampai langkahnya terhenti dikarenakan Selir Paw yang maju mengampiri Hao Zi dengan tatapan marah dan dingin.

Plaakk

Hao Zi memgangi pipinya yang terasa panas akibat perbuatan Selir Paw yang baru saja menamparnya, semua orang kaget tidak ada yang menyangka Selir Paw akan melakukan hal itu.

Raja yang Menyaksikan hal itu seketika merasa darah ditubuhnya mendidih, namun hal itu ia tahan karena kehadiran para ibunya.

"Ini semua karena kau kalau bukan karena keputusanmu yang meninggalkan istana dan ikut campur semua ini tidak terjadi raja tidak akan terluka seperi itu" papar Selir Paw dan semua orang hanya diam.

"Apa maksudmu aku hanya  membantu memyelesaikan masalah berusaha menjadi ratu yang baik" jawab Hao Zi tegas tidak mau kalah.

"Ratu yang baik katamu, kau itu ratu yang paling buruk tidak pernah mengerti apa pun bahkan kau tidak mampu memberikan sebuah keturunah untuk raja"

Hao Zi terdiam berusaha mencernah apa yang barusan Selir Paw katakan, sebuah rasa sakit timbul di hatinya mendengar apa yang dikatakan Selir Paw bahkan lebih sakit dari tamparan yang ia terima.

Ibu suri agung maju mendekati Selir Paw melayangkan dan mengayunkan tangannya tepat mengenai pipi Selir Paw, rasa kaget terjadi lagi saat melihat kejadian langkah ini.

Ibu suri yang terkenal ramah, lemah lembut, tidak pernah kasar baru saja menampar Selir Paw cukup keras tidak ada yang menduga hal itu bahkan ibu selir agung pun sudah menutup mulutnya dengan tangan.

"Berani sekali mulutmu itu, dia itu menantuku siapa kau beraninya menghina ratu negeri ini sekarang keluar dari sini atau kau akan menyesal? keluar!" Teriak ibu suri kesan lembut semua orang terhadap ibu suri agung seketika hilang bahkan dari Hao Zi.

Selir Paw pergi dengan perasaan kesal dan malu di perlakukan seperti itu ia tidak terima.

"Tunggu saja pembalasanku, kalian pasti akan menyesal!" batin Selir Paw dengan seringai liciknya.

*******
Sempatkan lah waktu kalian para Reader yang baik hati untuk menekan tanda bintang yang ada dibawah.

Terima Kasih😘.

My Perfect Empress Where stories live. Discover now