Part 23

20K 1.1K 4
                                    

Anyeong reader's yang baik hari yang selalu setia membaca cerita yang tidak jelas ini namun saya suka Happy reading yahh....

Salam membaca dari author😉.

Author POV

para pelayan istana mulai mondar-mandir entah mempersiapkan apa Hao Zi yang melihat hal itu bingung ada apa ini.

"Kenapa semua orang tampak sangat sibuk apa kau tau?" Tanya Hao Zi kepada Mei.

"Saya juga tidak tau mungkin akan ada perayaan yang mulia"

"Ahh...tapi apa?" Tanya Hao Zi lagi namun Mei hanya menggelengkan kepala tanda dia tidak tau.

Hao Zi sekarang tengah berada di kamarnya ditemani dengan beberapa tumpuk buku yang niatnya akan dia baca.

Memang sudah bukan rahasia bahwa Hao Zi sangat gemar membaca bahkan dia akan melupakan sekitarnya apabila sudah membaca.

Seperti sekarang ini raja Hwang telah berdiri tidak jauh dari Hao Zi menatapnya dengan senyum yang terpancar di wajahnya.

"Apa yang sedang kau lakukan?" Suara berat nan merdu itu mengubah pandangan Hao Zi yang semula di buku berpaling kepada sosok tampan yang kini berdiri di depannya.

"Apa itu perlu ditanyakan aku sedang membaca bukankah sangat jelas, anda sendiri kenapa disini" jawab Hao Zi dengan nada ketus dilanjutkan dengan pertanyaan.

"Sebenarnya aku tadi ingin mengajakmu jalan-jalan tapi Mei bilang kau ada dikamar"

"Ohh...emm yang mulia apa akan di adakan pesta?" Tanya Hao Zi dengan polosnya tapi hal itu membuat raja bingung apa benar Hao Zi tidak tau.

"Kau tidak tau hari ini hari apa?" Tanya kaisar Hwang dengan sedikit penekanan dan rasa kecewa.

"Tidak" satu kata itu sukses membuat raut wajah raja Hwang berubah menjadi kesal.

"Jadi kau tidak menyiapkan apa-apa?" Tanya raja lagi tampa mengubah nada bicara dan eksperinya.

"Aku tidak menyiapkan apa-apa dan untuk apa" Hao Zi benar-benar bingun ia tidak apa maksud raja.

"Hari ini adalah hari kelahiran raja dari kerajaan ini dan dia adalah suamimu dan kau tidak tau" wajah raja benar-benar menampakkan kemarahan.

Lain dengan wajah Hao Zi yang sepertinya kaget mendengar hal itu dia benar-benar tidak tau dan kenapa tidak ada yang memberitahunya.

Terlambat raja sudah terlanjur kesal ia melangkahkan kakinya pergi disusul Hao Zi yang terus memanggilnya namun tidak ada tanggapan dari raja.

Bahkan sampai melewati pintu raja tidak berbalik ia tidak memperdulikan Hao Zi yang terus memanggilnya sampai suara Hao Zi tidak terdengar lagi dan diganti dengan suara panik dari para pelayan Hao Zi.

"Yang mulia ratu" teriak para pelayan sembari menghampiri Hao Zi.

Raja membalikkan badan seketika wajah yang awalnya kesal berubah menjadi panik dan khawatir mendapati Hao Zi yang terkapar di tanah dikerumuni para pelayan.

Segera raja berlari menghampiri wanitanya itu memanggil namanya sambil terus mengguncang kecil dan menepuk pipi Hao Zi dengan lembut.

"Hao Zi bangun" Raja sudah membopong Hao Zi menuju ke kamarnya.

"Mei cepat panggil tabib...cepat!!!" Perintah raja dengan teriakan yang amat keras.

"Ba...baik yang mulia"

Mei berlari menuju ke balai kesehatan untuk memanggil tabib.

###___

Ibu suri dan selir agung kini berada di depan sebuah pintu yang tertutup didalamnya tengah terbaring Hao Zi yang sedang diperiksa oleh tabib.

My Perfect Empress Where stories live. Discover now