Part 40

14.2K 787 9
                                    

Readers aku lambat update, maaf yah author harap kalian semua setia menunggu diriku eh maksud author ceritaku.......

Salam membaca dari author😉.

Pesta pernikahan Tyan Ying begitu meriah, walau tidak seperti pernikahan raja dan Hao Zi yang begitu meriah sampai menghabiskan waktu tujuh hari tujuh malam.

Malam ini semua orang terlihat bahagia tapi tidak ada yang mampu mengalahkan kebahagian Tyan Ying dan Su Nyang yang merupakan toko utama acara ini.

Hao Zi dan raja menggunakan pakaian yang senada yaitu sebuah jubah berwarna merah, rambut Hao Zi juga ditambah beberapa hiasan.

Semua ritual pernikahan telah dilaksanakan dengan baik yang berarti acara telah selesai, beberapa tamu tampak sudah meninggalkan tempatnya termasuk Hao Zi dan raja Hwang

Hao Zi memasuki kamar dan langsung disambut dengan pelukan dari belakang, Hao Zi terdiam menikmati pelukan dan sedikit kecupan dari Raja.

"Apa yang kau pikirkan?" Raja melepaa pelukannya membiarkan Hao Zi berjalan ke tempat tidur.

"Tyan Ying!" Jawab Hao Zi singkat.

Alis raja sedikit terangkat "Kenapa?" Tanya raja singkat kemudian mendekati Hao Zi dan membaringkan tubuhnya di pangkuan Hao Zi.

"Bagaimana jika Su Nyang menolaknya malam ini" Tawa raja seketika menggema di sudut ruangan ini.

"Kenapa anda tertawa yang mulia" wajah Hao Zi berubah menjadi kesal saat raja menertawainya, bibirnya maju ke depan dan menyuruh raja untuk bangun namun raja tetap teguh pada posisinya.

"Kau tenang saja, seorang pria pasti punya cara tersendiri untuk membuat wanitanya mau"

"Anda benar, bagaimana aku bisa lupa heh Tyan Ying kan si penakluk hati wanita"

"Bukankah wanita itu juga menyukainya jadi mereka pasti akan mempu melakukannya" Hao Zi menggangguk paham.

Raja menatap Hao Zi sampai sebuah seringai muncul, raja membangunkan diri dengan cepat ia langsung membaringkan tubuh Hao Zi, membuat wanita itu sedikit tersentak dan mengeluarkan sebuah pekikan.

"Yang mulia apa yang anda lakukan?"

"Aku akan memperlihatkan apa yang akan Tyan Ying lakukan malam ini" mata Hao Zi membulat ia sangat tau kalau raja selalu melakukan hal yang tidak terduga, tapi ini benar-benar tidak terduga.

Tapi Hao Zi hanya pasrah ia tidak bisa melawan, karena kali ini raja sedikit agresif, jadi mau tidak mau ya harus.

###___

Mata Hao Zi terbuka karena silaunya sinar matahari yang menusuk kamarnya, Hao Zi mengitarkan pandangannya ke segala arah tapi dia tidak mendapati keberadaan Raja.

Ini tidak seperti biasanya, baru kali ini raja bangun mendahului Hao Zi biasanya Hao Zi yang selalu membangunkan raja dengan kejahilannya.

Hao Zi beranjak dari tempat tidurnya, ia berjalan keluar kamar Hao Zi berpikir mungkin raja sedang di kamar para pangeran, tapi pikiran itu ternyata salah.

Di sebuah jembatan Hao Zi mendapati raja sedang berbicara dengan seorang wanita, Hao Zi bersembunyi ia sedikit mendekat berusaha mendengar apa yang mereka bicarakan.

Raja terlihat begitu bahagia, ia bahkan tertawa saat berbicara dengan wanita itu siapa pun tau raja adalah manusia es bagi wanita kecuali untuk Hao Zi tapi kali ini berbeda, ada sedikit raja cemburu dan panas di dalam hati Hao Zi saat melihat itu.

Wanita itu terlihat tidak asing tapi ia tidak tau siapa, rasanya Hao Zi pernah melihatnya, rasa penasaran Hao Zi sudah berada di puncak tapi ia tidak ingin terlihat, ia ingin mencari tau tapi bagaimana caranya.

"Yang mulia" sontak Hao Zi berbalik saat mendengar seseorang memanggilnya dan dia adalah Hao Zi.

"Mei, ada apa?"

"Apa anda tidak akan menemui pangeran? Dan apa yang anda lakukan di sini" Mei mengikuti pandangan Hao Zi, alisnya sedikit mengerut saat melihat raja sedang berbicara sambil tersenyum dengan seorang wanita.

"Yang mulia dengan siapa yang mulia raja sedang berbicara?"

"Aku juga tidak tau, Mei bisa kau membantuku tolong cari tau siapa wanita itu dan apa urusannya dengan raja" perintah Hao Zi tampa memalingkan sedikit pun pandangannya dari raja dan wanita itu.

"Baik yang mulia, tapi sebaiknya anda menemui para pangeran terlebih dahulu mungkin mereka sedang menunggu anda!"

Hao Zi mengangguk dan meninggalkan temapt itu dengan berat hati, sepanjang perjalanan Hao Zi terus memikirkan kejadian yang ia lihat tadi bahkan ia sampai tidak sadar jika dia sudah sampai di kamar para pangeran.

Disana Hao Zi mendapati para pangeran sedang bermain dengan Huo Hu, disana juga ada Lian, ia sedang mengamati tingkah anak-anak itu yang sedang berlari-lari saling kejar.

Lian yang menyadari kedatangan Hao Zi berdiri seraya memberi sambutan, Hao Zi tersenyum ia menghampiri Lian dan melakukan perbincangan.

"Yang mulia saya akan pulang hari ini, saya kesini ingin berpamitan"

"Pulang, kenapa cepat sekali!"

"Tidak yang mulia, acara Tyan Ying juga sudah selesai jadi tidak ada alasan lagi untuk saya berada di sini"

"Aku mengerti, lalu dimana kasim Han?" Pandangan Hao Zi mengitari sekitarnya.

"Dia sedang mempersiapkan keberangkatan, yang mulia kemana raja" sejenak Hao Zi terdiam mendapati pertanyaan dari Lian Sampai mereka mendengar para pangeran yang memanggil ayah, yang berarti raja berada disini.

Setelahbmeminta izin dengan Hao Zi dan Raja Hwang, Lian kemudian beranjak pergi dan menyisakan raja dan Hao Zi, ada sedikit rasa canggung di antara mereka.

"Yang mulia," panggil Hao Zi memecah keheningan, namun raja tidak bersuara ia lebih memilih sibuk dengan sebuah kertas.

"Siapa wanita yang bersama anda di jembatan tadi?" Tanya Hao Zi ragu.

Seketika pandangan raja berpindah arah, sepenuhnya berfokus pada Hao Zi, tapi tidak lama setelah itu raja kembali melihat kertas bertulisan itu.

"Dia nona Shao dan dia akan ikut kita ke Istana" mata Hao Zi terbelalak tangannya mengepal kuat, ia tidak percaya dengan apa yang baru saja raja katakan.

"Tapi siapa dia dan kenapa-" ucapan Hao Zi terpotong saat mendapat pandangan tajam dari raja.

"Aku tidak menerima penolakan kamu harus menerimanya, dan berhentilah bertanya" nada bicara raja penuh penekanan dan terkesan begitu dingin.

Tampa memperdulikan Hao Zi raja memilih pergi meninggalkan Hao Zi sendirian, sedangkan Hao Zi masih berkutip dengan pikirannya, seketika ia merasa kembali melihat sosok raja yang dulu, sosok yang begitu dingin, tidak ingin dibantah dan begitu menusuk.

********

Cukup dulu yah readers update dari author terus nantikan part selanjutnya yahhh...

Tolong tinggalkan jejak kalian dengan menekan vote atau comment!!!

Terima Kasih😗.

My Perfect Empress Donde viven las historias. Descúbrelo ahora