Part 5

25.4K 1.6K 9
                                    

Author come back lagi reader untuk part selanjutnya mungkin agak lama yahh soalnya akunya lagi sibu✌

Salam membaca dari author😉

Author's POV

Dikamar besar ini Hao Zi tengah berada di depan sebuah cermin besar yang memperlihatkan bayangannya, disampingnya tengah berdiri beberapa pelayan yang siap untuk mendandaninya.

"Tidak bisakah aku melakukannya sendiri?" Pintah Hao zi dengan cengeng.

"Maaf nona ini adalah perintah raja!" Jelas salah satu pelayan itu.

"Kenapa sekarang hidupku di atur-atur" ketusnya sebal.

Hari ini akan diadakan pertemuan dengan anggota kerajaan, disana akan dihadiri oleh para keluarga kerajaan dan juga para mentri untuk acara minum-minum tujuan untuk memperlihatkan Hao Zi pada semua orang dan memberitahu mereka bahwa inilah calon ratu kerajaan Ming.

Cukup lama untuk merias Hao Zi buka karena dia jelek tapi dia terusan saja merengek tidak ingin menggunakan ini dan itu, bahkan ia sempat marah karena harus memakai pakaian yang sedikit terbuka namun sekali lagi pelayan itu tekankan bahwa ini adalah perintah raja.

Cukup lama untuk merias Hao Zi buka karena dia jelek tapi dia terusan saja merengek tidak ingin menggunakan ini dan itu, bahkan ia sempat marah karena harus memakai pakaian yang sedikit terbuka namun sekali lagi pelayan itu tekankan bahwa ini adal...

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

( gaya pakaian Hao Zi setelah didandani )

Setelah selesai seorang pelayan dengan pakaian yang berbeda dengan pelayan yang merias tadi mendekatinya dengan ramah.

"Hormat saya yang mulia!! Saya adalah Mei pelayan pribadi anda" paparnya ramah kepada Hao Zi.

Hao Zi pun membalasnya dengan tak kalah ramah, setidaknya Mei akan menghilangkan sedikit rasa bosannya.

Diperintahkannya Mei untuk mengantarnya ke aula pertemuan itu Hao Zi belum terlalu tau bagian-bagian Istana yang sangat luas ini karena hanya yang disekitar kamarnya saja yang selalu ia lalui.

Tidak terlalu lama mereka berjalan hingga terlihat suasana ramai yang dipenuhi dengan tawa dan candaan, Hao Zi sempat berkesima sebentar bukan karena melihat ketampan raja yang tegah duduk dengan wajah dinginnya itu melainkan tawa dari pria paru baya yang selalu ia mimpikan akan memeluknya.

Hao Zi kini telah berada di tengah-tengah mereka berjalan melewati sang ayah yang terlihat berbincang dengan seseorang menuju ke tempat yang telah disediakan untuknya, Hao Zi merasa asing dengan mereka semua maka dari itu ia meminta Mei untuk tetap di dekatnya.

"Mei dapatkah kau mengatakan mereka semua itu siapa!" Pintahnya kepada Mei setengah berbisik.

"Tentu yang mulia! Di samping kiri anda adalah sang raja yang pasti anda sudah mengenalnya sedangkan di sisi kiri raja adalah selir Paw juga selir Lian mereka semua adalah istri raja" jelas Mei kepada Hao Zi.

"kemudian di sebelah kanan anda mereka adalah ibu suri dan selir agung ibu dari yang mulia raja" sambungnya lagi yang di angguki paham oleh Hao Zi.

Karena Hao Zi orangnya mudah bergaul maka bukan hal yang sulit untuk akrab dengan mereka semua namun tampa ia sadari seseorang tangah memandangnya dengan rasa iri dan kesal.

"Aku ingin pernikahan ini segera dilaksanakan secepatnya dengan meriah" suara berat raja itu akhirnya terdengar.

"Tapi yang mulia keadaan keuangan kerajaan sekarang sedang tidak memungkinkan" sangah mentri keuangan istana.

"Aku tidak membutuhkan pendapatmu yang ku inginkan hanya semua terlaksana dengan baik soal itu dapat diurus belakangan" ucapnya lagi dengan nada sinis, kalau dia sudah mengatakan akan maka itu harus terlaksana.

Saat kembali dari pertemuan itu Hao Zi mendapati Tyan Ying yang sedang melamun di tepi kolam sendirian.

"Apa yang kau lakukan disini bukannya istirahat malah keluyuran" ucap Hao Zi sembari duduk didekat Tyan Ying.

"Hem ternyata kalau kau berdandan kau sangat cantik Hao Zi!" Papar Tyan Ying dengan nada mengejek.

"Hah kau pasti sedang menghinaku kan, aku tidak menyukai gayaku sekarang!" Balasnya sambil memanyunkan bibirnya.

"Kenapa itu sangat cantik! Dan sekarang aku tau mengatahui kenapa raja begitu menginginkan mu!" Ucap Tyan Ying lagi dan terus memandangi Hao Zi

"Pasti karena aku cantik itu saja tidak tau"

"Kurasa itu juga masuk tapi yang lebih penting kau sangat menarik Hao Zi seandainya saja aku bukan sepupumu mungkin aku juga menginginkanmu" paparnya lagi membuat Hao Zi jadi merona.

"Cikk Dasar!! Apa lukamu sudah sembuh?"

"Tentu saja kan guru Ming sendiri yang merawatku" ucap Tyan Ying menyombongkan diri.

"Kau gila bagaimana kalaada yang dengar" ucap Hao Zi yang mengawasi sekitar takut ada orang yang dengar.

Namun tampa mereka sadari bahwa ada sepasang telinga dengan senyum kemenangan yang mendengarkan semua percakapan mereka.

###___

Sekarang ini Hao Zi sedang duduk bersantai di sebuah gazebo dekat kamarnya sambil membaca buku, saking seriusnya ia tidak menyadari jika ibu suri menghampirinya.

"Apa kau sedang sibuk?" Suara itu membuat Hao Zi sedikit kaget kemudian bergegas berdiri memberi hormat.

"Tidak yang mulia maaf saya tidak menyadari kedatangan anda" ucapnya dengan nada bersalah.

Hao Zi mempersilahkan ibu suri agung untuk duduk ia sangat mengagumi sosok wanita satu ini di umurnya yang sudah tidak muda lagi ia masih tetap cantik.

"Hao Zi ku rasa kau sudah taukan bagaimana sikap Hwang dia sangat keras, dingin dan juga kejam aku harap kau dapat menghadapinya!" suara itu terdengar sangat lembut di telinga Hao Zi.

"Tentu saja yang mulia watak raja bukan lagi sebuah rahasia, saya aku berusaha mengubah sikapnya itu yang mulia walau mungkin akan sangat sulit" jawab Hao Zi mantap.

"Kau sangat berani Hao Zi sejak pertama melihatmu aku sudah yakin kau memang terbaik untuk Hwang" papar ibu suri lagi dengan senyum yang ramah.

Percakapan mereka terlihat sangat akrab bersama dengan Hao Zi ibu suri sangat mudah senang bahkan sering kali tertawa dengan keras karena lelucon Hao Zi.

Mereka tidak menyadari jika yang mulia raja kaisar tengah memperhatikan mereka dengan senyum diwajahnya selama ini dia memang tidak pernah menemui Hao Zi secara langsung namun dia selalu mengawasi Hao Zi.

"Sekarang kau adalah milikku Hao Zi" batin raja Hwang.

******

Makasih yah reader buat yang udah baca🤗 jangan lupa tekan tanda bintang yang ada dibawa ini👇

My Perfect Empress Donde viven las historias. Descúbrelo ahora