Part 6

24.4K 1.5K 13
                                    

Hello para reader's author come back lagi nih😁

Salam membaca dari author😉

Pernikahan antara Hao Zi dan Kaisar Hwang tinggal menghitung hari banyak hal telah dipersiapkan dan bahkan para tamu dari kerajaan lain telah berdatangan.

Semua orang tengah sibuk mempersiapkan makanan, pakaian yang akan dikenakan keluarga kerajaan saat acara pernikahan sekaligus pengangkatan.

Dan Hao Zi hanya duduk bosan di kamarnya, "berada di istana ternyata sangat membosankan" batin Hao Zi.

Mei yang merupakan pelayan pribadi Hao Zi mengetahui bahwa nonanya itu sedang bosan kemudian ia menghampiri Hao Zi.

"Apa anda bosan?" Tanya Mei membuyarkan lamunan Hao Zi.

"Emm...apa disini tidak ada sesuatu yang dapat dilakukan?"

"Misalnya apa yang mulia" tanya Mei lagi memastikan.

"Bermain panah, latihan pedang..."

"Ahh tentu saja ada mari saya antar" ucap Mei memotong perkataan Hao Zi.

Mei pun beranjak dan menuntun Hao Zi ke arena latihan istana, disana seluruh prajurut bahkan yang mulia raja berlatih.

"Mei bisahkan kau bersikap biasa saja saat kita berdua anggap aku adalah temanmu mengerti!! Ahh dan panggil aku Hao Zi" perintah Hao Zi kepada Mei, Mei hanya mengangguk senang.

Mata Hao Zi kembali dibuat kagum oleh tempat ini, disini sangatlah luas bahkan lebih luas dari tempat berlatih yang ada di perguruannya.

Puas mengagumi tempat ini Hao Zi mendapati kaisar tengah berlatih memanah, keringat yang berjatuhan di pelipis raja menambah kesan gagah dari sang raja yang membuat semua wanita bisa jadi salah fokus.

Panglima Feng yang melihat kedua wanita itu menghampiri mereka dengan gaya yang berwibawa.

"Mei apa yang kau lakukan disini" tanya panglima Feng kepada dua wanita itu membuat tubuh mereka berbalik seketika.

"Panglima saya mengantar yang mulia calon permaisuri untuk melihat kalian berlatih katanya dia bosan" jelas Mei kepada panglima Feng.

"Kebetulan yang mulia raja juga tengah berlatih panah sebaiknya kalian ikut aku ke sana!" Sarannya kemudian menuntun Mei dan Hao Zi.

Hao Zi POV

Dia benar-benar sangat dingin bahkan aku sudah ada didekatnya dan dia sepertinya tidak memperdulikanku.

"Apa yang kau lakukan" tanya membuatku sedikit terkaget.

"Bukankan sudah sangat jelas aku sedang berdiri!"

"Apa kau bodoh!! bahkan anak kecil pun tau kau sedang berdiri" sambungnya menatapku seolah-olah aku ini bodoh.

"Hah apa anda baru saja mengataiku bodoh atas dasar apa kau menghinaku bahkan kau menyerang perguruanku hanya untuk menculikku karena ulahmu itu banyak murit dan teman-temanku yang harus meninggal" jelasku panjang lebar dan dia hanya tersenyum kecut mendengar itu.

"Lalu! Kalau aku datang  dengan baik memintamu menikah denganku apa kau mau?" Tanyanya lagi.

"Tentu saja tidak" jawabku dengan cepat.

"Sudah kuduga, oh kemarilah!!" Pintahnya padaku dengan sombong.

Memyebalkan pria ini dia adalah pria yang paling menyebalkan yang pernah aku temui bahkan Tyan Ying pun tidak semenyebalkan ini.

Kuturuti perintahnya karena aku benar-benar malas berdebat dengan pria menyebalkan ini. Ia menyodorkan busur dan anak panah kepadaku kemudian menatap ke seberang sana yang terdapat papan sasaran.

Memanah, beradu pedang, menaiki kuda hal itu sudah sangat biasa bagiku, kuambil busur itu kemudian mulai membidik.

Aku tipe orang yang tidak suka membuang waktu tidak perlu waktu yang lama bagi ku untuk membidik seettt satu buah anak panah melesat dengan cepat mengenai titik tengah sasaran itu.

Dapat kulihat raut wajah kagum dari kaisar namun segera kembali menjadi datar lagi, sedangkan Mei tidak mampu menyembunyikan wajah kagumnya.

Kembali lagi pria tampan itu membuatku kesal setelah menyuruhku melakukan itu dengan lihai ia membalikkan badan kemudian meninggalkan ku bisa kalian bayangkan bagaimana rasanya benar-benar pria menyebalkan.

Rasanya aku masih tidak terima dengan perlakuan kaisar kuputuskan untuk meninggalkan tempat itu namun saat membalikkan badan aku mendapati Mei tengah duduk bercanda dengan panglima Feng mereka tampak sangat bahagia.

###___

Setelah menyelesaikan ritual mandiku serta memakai pakaian yang sudah di sediakan Mei aku berniat keluar untuk jalan-jalan menghirup udara segar.

Dan sesuatu menarik perhatianku wanita itu tengah berjalan kearahku dengan senyum yang ramah ku rasa dia orang yang cukup baik.

Tubuhnya sedikit menunduk hormat kepadaku, aku yakin wanita ini adalah salah satu selir raja yang ku ingat namanya selir Lian.

"Apakah anda keberatan jika saya menemani anda bersantai" ia bertanya dengan senyum yang tak lepas dari wajahnya.

"Hei kurasa kau lebih tua dariku bisakah kau bersikap tidak terlalu formal!! aku ingin merasa lebih akrab denganmu!" Pintahku yang dibalas dengan seulas senyum.

"Tentu saja!! boleh aku memanggilmu Hao Zi saja!"

Aku langsung menghentikan langkah ku "Ku rasa itu lebih baik" jawabku kemudian kami pun tertawa.

Ternyata benar dugaanku dia wanita yang baik, ramah dan juga cukup lucu

Langkah ku terhenti saat mendapati yang mulia raja tengah berjalan dengan tangan selir Paw yang melilit lengannya seperti seekor ular, kurasa raja tampak tidak nyaman dan terganggu dengan kehadiran selir Paw.

"Dia selir Paw, wanita itu memang selalu seperti itu ia haus akan belaian raja sayangnya raja tidak pernah menyentuhnya!! menyukainya saja raja enggan" jelas selir Lian.

Entah mengapa melihat raja digoda wanita lain rasanya membuatku panas, aku tidak mungkin menyukainya.

"Lantas bagaimana denganmu" tanyaku penasaran dengan perilaku raja pada selir Lian.

"Raja cukup baik padaku, dan aku memang tidak mengharapkan raja! aku menikah dengannya karena ibu selir agung yang memaksaku" jelasnya lagi.

"Apa raja punya banyak wanita?"

"Kenapa kau sangat penasaran apa kau menyukainya?"

"Ohhooo mana mungkin aku menyukai pria menyebalkan seperti itu yang hanya membuat kesal" jelas ku dengan ketus.

"Benarkah lalu mengapa wajahmu memerah" ucap selir Lian menunjuk pipiku yang kini sudah semerah tomat.

"Ahh tidak mungkin ini karena aku kedinginan" elakku.

"Seingatku raja hanya mempunyai dua istri yaitu aku dan dia, itupun hanya sebuah status karena dia bahkan tidak perna menyentuh kami dia tidak perna berhubungan dengan wanita" jelas selir Lian.

Sedikit kaget mendengar perkataan selir Lian bagaimana bisa seorang pria dewasa bisa menahan nafsunya sekian lama sedangkan ia sudah menikah pikirku bingung.

Sekarang aku mendapati mata kaisar memandangku tatapan kami beradu namun segera aku membuang muka memegang tangan selir Lian lalu pergi meninggalkan mereka.

"Apa aku tidak salah lihat Hao Zi cemburu padaku dan selir Paw" batin kaisar Hwang dengan senyum yang terukir di wajah tampannya.

******
Gimana part ini reader??semoga suka yahh!!!

Jangan lupa tinggalkan vote dengan menekan tanda bintang yang ada dibawa.

My Perfect Empress Where stories live. Discover now