Part 38

14.9K 787 5
                                    

Mohon dimaafkan jika terdapat  typo yah readers!!

Salam membaca dari author😉.

Hao Zi tengah berjalan sendiri menikmati indahnya dan sejuknya Istana, namun langkanya terhenti saat melihat empat lelaki tampan sedang berjalan ke arahnya.

Empat lelaki itu adalah Raja Hwang, Panglima Feng dan dua lainnya...adalah Pangeran Ryu dan Pangeran Yun.

Tidak terasa sudah sekitar enam tahun sejak para pangeran dilahirkan yang berarti sudah lima tahun lebih Selir Paw menjalani hukumannya di pengasingan.

Hao Zi tersenyum senang saat melihat mereka yang berlari kecil menghampiri dirinya, untuk menyambut mereka Hao Zi merendahkan diri.

"Ibuuu....." teriak para pangeran yang masih setengah berlari.

"Emm...pangeran tampan ibu dari mana?" Tanya Hao Zi saat para pangeran sudah berada didekapannya.

"Kami dari belajar ibu"

"Benarkah! apa yang kalian pelajari?"

"Pedang dan memanah!" Jawaban dari para pangeran membuat raut wajah Hao Zi dan beralih menatap raja dengan tatapan membunuh.

Raja hanya tersenyum seakan-akan tidak memiliki kesalahan, pandangan Hao Zi kembali ke para pangeran, dengan nada lemah lembut Hao Zi memerintahkan Para pangeran untuk mengikuti Panglima Feng, mereka akan dimandikan.

Setelah terlepas dari para putranya Hao Zi kembali menatap raja dingin dan menusuk, raja yang tau arti tatapan itu hanya tersenyum dan hal itu semakin membuat Hao Zi kesal.

"Yang mulia kenapa anda mengajarkan mereka bela diri"

"Ayolah Hao Zi sebagai deorang pangeran dan juga calon pemimpin kerajaan mereka haruslah kuat dan tangguh" jelas raja berusaha menenangkan Hao Zi yang semakin mendesaknya.

"Tapi, umur mereka masih terlalu mudah yang mulia, seharusnya anda mengajarkan mereka tentang ilmu pengetahuan, percuma mereka kuat jika membaca saja tidak tau, saya tidak ingin mereka seperti yang mulia"

"Jadi kau mau mengatakan aku bodoh"

"Tidak yang mulia aku mengatakan hal seperti itu begitu anda sendiri yang mengatai diri anda" jelas Hao Zi dengan muka tampa dosa.

"Tapi Hao Zi..."

"Tidak yang mulia mulai sekarang saya yang akan mengajarkan mereka, aku tidak mau jika kelak mereka seperti anda" Hao Zi membalikkan badan hendak meninggalkan raja, namun langkahnya terhenti saat kedua lengan kekar milik sang kaisar itu melingkar penuh di perutnya.

"Yang mulia apa yang anda lakukan, lepaskan!!! Disini banyak orang yang melihat"

"Tidak sebelum kau berhenti marah"

"Apa maksud anda yang mulia? lepaskan!!!..." Hao Zi semakin memberontak minta dilepas namun tenaganya tidak mampu menandingi raja.

"Yang mulia lepas!" Teriakan Hao Zi berhasil membuat raja melepaskan belengguhnya dan beralih ke kedua telinganya yang seakan ingin meledak karena suara terikan dari Hao Zi.

Tenaga Hao Zi memang kalah tapi akalnya tidak, Seandainya hal ini dilakukan oleh orang lain mungkin seketika itu juga raja akan membuat kepalanya melayang.

Hao Zi menatap Raja kesal, kemudian bergegas pergi tampa melirik raja, sepanjang jalan Hao Zi terus menggerutu atas perlakuan raja.

###___

Perkataan Hao Zi bahwa ia yang akan mengajari para pangeran memang benar, buktinya sekarang di sebuah gazebo Hao Zi tengah duduk berhadapan dengan para pangeran yang sedang sibuk membaca buku.

Mereka memang kembar tapi wajah mereka tidak terlalu sama, bukan hanya wajah bahkan sikap mereka berbeda, Pangeran Ryu lebih cenderung serius dan pendiam sedangkan Pangeran Yun lebih murah senyum dan sangat cerewet,

Bukan hanya sikap bahkan belajar pun mereka berbeda, Pangeran Ryu lebih menyukai bermain pedang dan memanah, sedangkan Pangeran Yun lebih menyukai membaca dan menulis.

Senyum Hao Zi mengembang saat melihat seorang pria tampan yang sangat dirindukannya kini berjalan ke arahnya.

Hao Zi berdiri menyambut Tyan Ying yang dari tadi senyum-senyum tampa sebab, Tyan Ying menunduk memberi hormat.

"Mei tolong tuangkan minum untuk Tyan Ying!" Mei melaksanakan pintah Hao Zi dengan senang hati.

Tyan Ying mendudukkan diri diantara para pangeran yang masih terlihat sibuk membaca, merasa tidak diperdulikan oleh para pangeran Tyan Ying menarik buku yang ada di tangan para pangeran membuat raut wajah mereka berubah kesal.

"Paman...!" Para pangeran itu sontak memekik secara bersamaan membuat semua orang yang menyaksikannya tertawa lepas.

"Tyan Ying jangan ganggu mereka, aku tidak yakin kau ke sini hanya untuk mengganggu mereka"

Tyan Ying memang sangat akrab dengan para pangeran, karena ia  memang sering datang ke Istana hanya untuk bertemu dengan mereka.

"Kau terlalu serius Hao Zi"

"Cepatlah!" Tyan Ying tampak berpikir sejenak kemudian mulai mengeluarkan suara.

"Aku akan Menikah!"

Mendengar tiga itu membuat Hao Zi tersedak minumannya "Huk..hukk apa menikah!"

"Iya!" Jawab Tyan Ying singkat.

"Tunggu kapan kau akan menikah, kenapa begitu mendadak dan lebih penting dari itu, dengan siapa? bagaimana dengan Su Nyang!"

Tyan Ying hanya menggaruk pelipis yang pastinya tidak gatal, ia hanya bingung bagaimana dan mulai mana harus menjawab pertanyaan Hao Zi.

"Bisakah kau bertanya satu-persatu itu membuatku pusing!"

"Tidak! Intinya sekarang jelaskan!"

"Aku akan menikah dengan Su Nyang" jelas Tyan Ying singkat.

"Apa! Jadi dia sudah mengingat semuanya?" Tanya Hao Zi semakin penasaran.

"Tidak! Aku tidak tau cara menjelaskannya tapi aku kembali membuatnya mencintaiku, seperti saat ia masih mengingatku!" Hao Zi hanya mengangguk paham mendengar penjelasan Tyan Ying.

"jadi kau membuat Su Nyang mencintaimu untuk kedua kalinya,? hahaha kau pintar!"

Tyan Ying mulai menjelaskan apa yang akan mereka lakukan selanjutnya, acara pernikahan itu akan dilakukan satu minggu dari sekarang.

Semua persiapan yang ada di perguruan Ying sudah hampir selesai, dan khusus Istana Tyan Ying sendiri yang mengundang mereka secara pribadi.

"Jadi kau akan menikah!"

Sebuah suara berat nan merdu membuat Hao Zi dan Tyan Ying memgalihkan pandangan mereka menatap raja yang tengah berdiri dengan kedua tangannya yang berada di balik punggungnya.

"Benar yang mulia! Saya harap anda bersedia hadir" Jawab Tyan Ying sopan.

"Tentu saja! Aku dan Hao Zi pasti akan datang.

"aku juga memanggil seseorang untukmu" Hao Zi mengerutkan kening bingung dengan maksud Tyan Ying.

"Siapa?"

********
Saat menulis part ini author memperkirakan sebuah pertanyaan yang mungkin akan terlintas dipikiran readers!!!

Apa itu?

Pertama
Berapa umur Hao Zi dan Kaisar Hwang..

Kedua
Siapa yang dipanggil Tyan Ying untuk Hao Zi

Kalau untuk pertanyaan pertama kalian harus baca dari awal, untuk yang kedua kalian harus bersabar menunggu part selanjutnya...

Kalau kalian punya pertanyaan lain jangan sungkan...jangan lupa vote and comment!!!

Terima Kasih😘.

My Perfect Empress Where stories live. Discover now