Chapter 1

114K 2.6K 25
                                    


Author POV

Suara musik dari tempat itu terdengar semakin malam semakin kuat. Orang-orang yang sudah semakin mabuk dan hilang kesadarannya seakan tanpa larangan sesuka hatinya melakukan kegiatan yang senonoh disetiap sudut dari club itu. Tapi disanalah seorang gadis yang meratapi kesedihannya berada.

Meneguk setiap botol alkohol yang entah sudah berapa botol dihabiskannya. Pikirannya terlalu penat, bahkan sangat penat. Mengingat papanya sudah tidak ada lagi disisinya dan orang yang dicintainya tega berbuat hal itu atas dirinya dan keluarganya.

Dia adalah Ivanna Jhonson. Wanita cantik bertubuh tinggi dan ramping. Mengenakan dress merah menyala yang ketat dan mampu memperlihatkan lekuk tubuhnya. Dia tidak sadar banyak pria hidung belang yang sedari tadi memandanginya lapar.. Tapi wanita itu seakan-akan tak perduli dan terus bergoyang di dance floor sambil meneguk alkohol yang berada ditangannya. Tanpa ia tau banyak pria yang ingin sekali membawanya ke kamar dan langsung menelanjanginya.

Ivanna hanya ingin bersenang-senang dan melupakan masalahnya sejenak. Sebelum besok ia sudah harus dihadapkan dengan dokumen dan jadwal-jadwal dari atasannya itu. Ivanna Jhonson adalah seorang sekretaris pribadi dari seorang CEO tampan yang memiliki perusahaan Brytel Property itu.

Tapi sayangnya Ivanna tidak tertarik sama sekali dengan Kevin. Sebelumnya ia tetap menjaga perasaannya terhadap James dan berusaha untuk setia. Tapi James bukanlah sosok pria yang menjadi idaman Ivanna lagi. Bagaimana bisa orang yang diperjuangkannya selama ini sanggup menghancurkan hidupnya sampai tak bersisa.

Arnold masih saja asik dengan jalang yang saat ada ini ada dipangkuannya.
Melumat rakus bibirnya seakan tak ada hari esok. Arnold sudah terbiasa dengan wanita disekitarnya. Berganti-ganti setiap hari yang hanya sekedar memuaskan nafsunya. Bukan dari kalangan bawah yang selalu dikencani ataupun yang ditiduri Arnold. Melainkan dari jajaran model internasional, selebritis terkenal bahkan anak pengusaha yang menjalim kerjasama dengannya. Tapi jangan heran, semua wanita itu tidak ada bedanya dengan bitch yang ada di club itu.

"Hei Arnold, lihat wanita yang sedang berada di dance floor itu. Apa kau tidak tertarik untuk menghabiskan malammu dengannya? Dia sangat menggoda." Nathan melirik Arnold sekilas dan kembali melihat Ivanna yang terus menggerakkan tubuhnya.

Siapapun pasti akan bergairah dibuat wanita itu. Terlebih dress merah menyala yang dikenakannya. Jika dipikir tak ada bedanya Ivanna dengan wanita penggoda lainnya. Tapi Ivanna tak memiliki sifat seperti itu sama sekali.

Arnold mendorong kasar jalang yang ada dipangkuannya tadi. Ia tak menikmati ciumannya. Meski terlihat begitu menggairahkan tapi, Arnold tak menikmatinya sama sekali. Ia mengusap bibirnya kasar. Bekas ciumannya dengan wanita tadi.

Arnold melirik kearah Nathan dan langsung melihat ke dance floor dimana Ivanna sedang menggerakkan tubuhnya tanpa memperhatikan tatapan pria lain.

Nathan melihat Arnold yang tak bergeming sama sekali. Ia tau kalau pandangannya Arnold tertuju pada Ivanna. Tapi ia tak mau mengambil waktu terlalu lama. Sebelum pria lain bertindak cepat daripada mereka.

"Datangi wanita itu Arnold. Sebelum pria hidung belang yang sedari tadi memandanginya lapar bertindak lebih cepat dibandingkan kau."

Arnold meminum vodka yang sejak tadi diberikan oleh bartender itu. Matanya masih tertuju pada Ivanna.
Memandangi setiap lekuk tubuh wanita itu yang bergoyang dengan asiknya. Walaupun ia tau begitu banyak tangan jail yang menyentuh tubuhnya.

Arnold melangkahkan kakinya menghampiri Ivanna. Menarik pinggang wanita itu dengan kasar dan melumat bibirnya rakus. Arnold tak tau mengapa ia begitu tertarik dengan wanita yang ada dihadapannya sekarang ini.

The Dangerous Billionaire [#1 McClain Series]Where stories live. Discover now