Chapter 15

34.2K 1.5K 74
                                    

"Aku tau. Tapi sekarang aku merasa sudah tidak sakit lagi," balas Ivanna santai.

"Dasar gadis bodoh."

"Diam kau pria gila."

"Sudahlah, lupakan saja perdebatan konyol ini," tutur Ivanna malas.

------------------

Arnold diam tak menjawab.

"Apa kau pulang malam ini? Jika ya aku sudah menyiapkan makanan kesukaanmu. Aku mengetahuinya dari Sasha. Jika kau tidak berniat untuk pulang juga tidak apa-apa. Aku bisa menghabiskan semuanya," ledek Ivanna dengan terkikik pelan.

"Jika kau menghabiskan semuanya, maka tubuhmulah yang akan menjadi penggantinya," balas Arnold dengan anacaman yang dibuat-buat.

"Apa kau kira aku takut kepadamu Mr. McClain?" balas Ivanna meledek. Semenjak kejadian saat itu, saat dimana ia meminjam uang pada Arnold sejak saat itu juga Ivanna mulai membiasakan dirinya pada pria itu.

Karena yang terlintas dibenak Ivanna adalah Arnold sama seperti membeli dirinya. Membeli dengan harga yang fantastis. Karena Ivanna yakin takkan mampu membayar utangnya itu. Ya mungkin dengan membiasakan dirinya terhadap Arnold bisa membuat pria itu meringankan utang-utang Ivanna.

Arnold tampak terkekeh pelan, "Jadi sekarang kau sudah mulai berani menentangku ya?" balas Arnold dengan seulas senyum yang terlihat dibibir manisnya itu. Berbicara dengan Ivanna mungkin mampu menetralisir amarah dan rasa kesal Arnold yang sudah memuncak akibat transaksi bodoh itu.

Terdengar jelas gelak tawa Ivanna dari sebarang sana, "Jadi selama ini kau mengiraku apa Mr. McClain?" tantang Ivanna.

Arnold tampak tersenyum jahil membayangkan apa yang akan dilakukannya pada Ivanna sesampainya di mansion, "Baiklah. Ternyata kau sedang memancingku ya?"

"Memancing? Apa kau kira aku sedang memancing ikan, begitu?" gelak tawa Ivanna semakin menjadi. Ivanna tak kuasa melihat wajah kesal Arnold saat ini.

Arnold mengulum senyumnya, ia sudah tak sabar kembali ke mansion miliknya itu. Menghukum habis Ivanna dan bibir cantiknya yang sudah mampu mempermainkan seorang Arnold. Lihat saja nanti, batin Arnold.

"Baiklah, baik. Kau menang saat ini. Tapi tidak untuk nanti," tak ada suara balasan dari Ivanna. Terdengar jelas bahwa tawa Ivanna sudah mereda. Sekarang giliran Arnold yang tertawa. Yang ada dipikirannya saat ini adalah wajah polos dan panik Ivanna. Ivanna pasti sudah mengetahui maksud dari ucapan Arnold.

Mungkin saat ini wanita itu sudah memikirkan beribu cara agar meminta maaf dan tak dihukum oleh Arnold. Karena hukuman yang diberikan Arnold adalah hukuman yang membuat Ivanna susah bernapas akibat ciuman ganas Arnold yang melumat habis bibir ranum Ivanna.

"Aa..a..kk....kuu..." ucapnya terbata namun langsung dipotong oleh Arnold.

"Sudah, tunggu saja kedatanganku. Aku segera sampai beberapa jam kedepan, baby." Arnold mematikan sambungan telepon dengan cepat. Arnold tersenyum tak jelas saat ia membayangkan bagaimana ekspresi Ivanna saat ini.

Ivanna tampak menggerutu hingga ia tak sadar menabrak Sasha, "Ada apa, Nona?" tanya Sasha melihat nona mudanya itu mengumpat dan menggerutu tak jelas.

"Ah tak apa, Sasha. Kau lanjutkanlah pekerjaanmu. Aku ingin segera kekamar dan membersihkan tubuhku," tutur Ivanna tanpa melihat raut wajah kebingungan Sasha.

Mungkin ia baru saja berbicara dengan tuan, batin Sasha.

Ivanna menaiki anak tangga dan masih terus memikirkan hukuman apa yang dimaksudkan Arnold. Sampai sekarang Ivanna tak mengerti apa maksudnya. Walaupun Ivanna sudah dewasa, terkadang otaknya juga sulit mencerna perkataan orang lain. Terlebih Arnold, yang disetiap perkataannya memiliki arti yang tak diketahui oleh Ivanna.

The Dangerous Billionaire [#1 McClain Series]Where stories live. Discover now