Chapter 6

40.3K 1.8K 7
                                    


Author POV

Ruangan yang terdapat dimana para pemimpin-pemimpin perusahaan besar berada sedang mengadakan meeting untuk membahas bagaimana kelanjutan dan perkembangan atas kerjasama mereka.

Para pengusaha itu tak pernah menyesal ataupun merasa rugi karena telah menjalin kerjasama dengan perusahaan property milik Arnold. Malah mereka merasakan loncatan dan dan perkembangan yang begitu pesat setelah bergabung dan bekerjasama dengan billionaire termuda dan tersukses yang pernah ada. Siapa lagi kalau bukan Arnold.

"Meeting selesai." ucap Arnold yang telah selesai mempersentasikan hasil laporan perkembangan perusahaan property miliknya dan jajaran kerjasamanya.

Semua bertepuk tangan dan saling memberi salam satu dan yang lainnya.

"Aku adalah orang yang paling beruntung yang bisa menjalin kerjasama denganmu, Mr.Arnold." ucap Kevin dengan sumringah.

"Kau berlebihan, tuan." Arnold menepuk pundak Kevin dan berlalu pergi dari ruangan itu.

Entah mengapa perasaan Arnold hari ini tak tenang. Tak seperti biasanya. Bahkan melakukan kegiatan apapun sama sekali tak terlintas dibenaknya. Yang biasanya sepulang dari pertemuan seperti ini ia langsung menuju club dan mencari seorang jalang untuk memuaskan birahinya.

Arnold mengambil ponselnya dari saku celana miliknya itu. "Dimana kau sekarang, Pedro?" tanya Arnold pada orang kepercayaan sekaligus tangan kanannya itu.

"Aku sedang di club, tuan. Tak jauh dari kantor milikmu."

"Kutunggu kau sekarang didepan pintu utama. Kuhitung sampai sepuluh kau sudah harus sampai." ucap Arnold dengan perintah.

"Baik, tuan." Pedro sangat tau bagaimana sifat tuannya itu. Tak bisa dibantah dan tak menerima penolakan. Dengan sigap Pedro mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi.

Untung saja keadaan Los Angeles saat itu sedang sepi, dan tak seramai biasanya. Dan begitu cermatnya Pedro mengunjungi club yang tak jauh dari perusahaan milik Arnold. Ia hanya antisipasi saja jika Arnold memanggil atau menyuruhnya untuk menjemputnya saat itu juga.

Tepat didepan pintu utama dari gedung pencakar langit yang tertera nama perusahaan McClain Company, Pedro mengerem dengan kuat sehingga menimbulkan bunyi yang berdecit di aspal jalan itu dan membuat bekas berwarna hitam.

Arnold tersenyum dan langsung membuka pintu mobil dibagian penumpang itu. "Tak sia-sia aku membayarmu mahal." ucap Arnold dan langsung menutup pintu mobil itu.

"Kemana kita pergi, tuan?" Pedro melirik kaca depan dan melihat Arnold yang sibuk dengan laptop dan ponsel genggam miliknya.

"Bawa aku ke markas Jack sekarang juga, Pedro."

Pedro mengeryitkan dahinya mendengar nama Jack. Ah ya, Jack adalah orang bawahan Arnold yang dipercayakan untuk mengatur semua penyelundupan senjata dan penjualan obat-obat terlarang yang bernilai milyaran bahkan triliunan dollar itu.

"Ada yang akan kau katakan padanya, tuan?" Pedro menyelidik tuannya itu. Tak biasanya ia yang mendatangi markas Jack. Walaupun bisa dibilang itu adalah tempat Arnold dulu. Yang sengaja diserahkannya kepada Jack agar pria itu lebih mudah melakukan apapun.

Jangan bicara soal aparat keamanan. Semua aparat keamanan dari yang terendah sampa yang tertinggi sekalipun tak mampu dan tak berani memberhentikan Arnold. Bahkan pemerintah dan presiden sekalipun itu.

Teman dan rekan sekerja Arnold hanya mengetahui Arnold adalah seorang billionaire sukses yang sangat jauh dari kata gagal.

Akan tetapi, orang-orang yang sudah lama mengenal dan menjalin kerjasama dengannya pasti tak asing lagi dengan hal ini. Penyelundupan senjata mahal yang stoknya terbatas dan penjualan obat-obat terlarang dengan harga yang sangat fantastis.

The Dangerous Billionaire [#1 McClain Series]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang