Chapter 14

33.8K 1.5K 80
                                    


Las Vegas, Nevada, USA.

Arnold dan para bawahannya telah sampai di casino miliknya. Tampak jelas tulisan McClain Grand Las Vegas terpampang dibangunan yang megah dan elegant itu. Di dalam sana menyediakan beragam fasilitas dan hiburan yang menarik minat wisatawan lokal maupun mancanegara.

Ditempat itu sering mengadakan pertunjukan musik, tinju, hingga berbagai penghargaan lainnya. Bukan hanya casino, ditempat itu juga terdapat fasilitas menginap seperti hotel, spa, kolam renang hingga penitipan anak dan bayi juga tersedia.

Arnold melangkahkan kakinya menyusuri tempat itu. Banyak mata wanita memandangnya lapar. Dan tak sedikit juga dari mereka yang terkejut Arnold kembali melangkahkan kakinya kembali di Las Vegas. Karena sempat beredar berita bahwa Arnold takkan mau menginjakkan kakinya lagi ditempat ini.

Semua orang ditempat itu tampak kagum dan ingin sekali menciumi Arnold. Menciumi Arnold sampai tak ada kata bosan dan lelah terlontar dari bibir cantik mereka. Namun, sepertinya harapan mereka tinggal hanya menjadi harapan saja. Arnold takkan pernah mau melirik wanita yang biasa saja. Jikapun ia melirik, bisa dipastikan jika wanita itu akan menyesal pernah tidur berdua dengan CEO tampan itu.

Arnold memang tampan, bahkan sangat tampan. Banyak yang mengatakan bahwa dewa Yunani saja kalah dengan ketampanan Arnold. Namun, jangan sampai tertipu dengan wajah tampannya. Dibalik ketampanan yang dimiliki Arnold, tersimpan sifat yang sangat kejam dan berbahaya, yang mampu membuat siapa saja tertunduk meminta keselamatan dari sitampan itu.

Arnold berjalan tanpa menghiraukan sedikitpun keramaian yang ada didepan matanya. Ia tetap berjalan dengan santainya. Dimana para bawahannya mendorong pengunjung lain agar tak menyentuh Arnold.

Arnold serta para bodyguard dan agen kepercayaannya menuju ruangan rahasia. Dimana tempat itu dulu sering digunakan Arnold untuk melakukan transaksi ilegalnya. Namun, semenjak Arnold pergi, ia menyuruh pekerja ditempat itu agar merawat dan tetap menjaga kebersihan ruangannya. Agar saat dia kembali ketempat itu, ia tidak menemukan sedikitpun debu yang menempel.

Para bawahan Arnold lainnya telah menanti kedatangan Arnold tepat didepan pintu ruangan itu. Tampak jelas Mr. Josh yang sudah berdiri menunggu kedatangan Arnold. Mr.Josh tidak sendiri, pria yang berumur kisaran 50 tahun itu ditemani banyak bodyguard dan agen kepercayaannya, sama seperti Arnold.

Tapi, ya tetap saja jumlahnya kalah telak jika dibandingkan dengan Arnold. Arnold memiliki bawahan dan agen-agen terpercaya-sangat rahasia, dengan jumlah yang terbilang fantastis. Dinegara manapun ia memiliki perusahaan, disana juga terdapat bawahan dan orang kepercayaan Arnold walaupun ia tak mengenal nama mereka satu persatu kecuali, Pedro. Ya hanya Pedro.

Para agen dan bodyguard itu telah melewati masa seleksi saat ingin bergabung. Mulai dari tes beladiri, psikologi, ketahanan fisiki dan lainnya. Karena Arnold mengharuskan bahwa para bawahannya itu tidaklah orang yang sembarangan. Melainkan orang yang memiliki kualitas dan bisa diandalkan.

Mr.Josh tersenyum licik kearah Arnold. Ia meneliti Arnold dari bawah hingga keatas. Mata mereka saling beradu dengan sengit. Arnold hanya diam dan memperhatikan setiap gerak-gerik pria yang ada dihadapannya itu. Ia tak boleh terkecoh dengan pria tua seperti Mr.Josh. Pria tua yang sangat pandai menipu dan memanipulasi saat bertransaksi.

Dialah Mr.Josh. Walau pria itu terlihat belum terlalu tua, tetap saja Arnold memanggilnya dengan sebutan tua bangka.

Arnold melipat kedua tangannya tepat didada bidang miliknya itu. Menatap pria yang ada dihadapannya dengan tatapan angkuh dan meremehkan.

The Dangerous Billionaire [#1 McClain Series]Where stories live. Discover now