Chapter 13

37.9K 1.4K 33
                                    


Arnold memakai pakaian rapinya dengan setelan jas dari designer ternama. Arnold adalah seorang billionaire tersukses dan termuda yang pernah ada, maka tak heran pakaian-pakaian Arnold dibeli dengan harga yang fantastis dan tentunya bukan dari designer yang sembarangan. Kekayaan dan kesuksesan perusahaan yang ada pada genggamannya saat ini, sudah diacungi jempol oleh dunia.

Arnold seorang CEO yang berbakat dalam bidang bisnis, ia bahkan sangat jauh dari kata gagal. Tak pernah kesialan menimpa dirinya dan perusahaan miliknya walau hanya sekali, berbeda dengan kesialan yang meyangkut perasaannya. Perasaan Arnold yang berubah drastis terhadap wanita saat sesuatu hal yang paling berharga menghilang dari dirinya.

Seorang wanita yang mampu membuat Arnold tertunduk patuh. Wanita yang mampu membuat Arnold tertawa lepas setiap harinya. Wanita yang mampu membuat Arnold merasakan betapa indahnya kehidupan. Wanita yang mampu membuat seorang Arnold merasakan indahnya dicintai dan mencintai. Namun, wanita itu jugalah yang membuat Arnold terpuruk hingga saat ini.

Dia, wanita itu. Yang mampu juga membuat Arnold menutup hatinya terhadap wanita lain. Menutup dalam-dalam perasaan cinta yang pernah ia berikan kepada seorang wanita. Dia pergi meninggalkan Arnold tanpa alasan dan sebab. Bertahun-tahun lamanya Arnold menunggu kepulangan wanita yang sangat dicintai dan dirindukan olehnya itu. Namun, hasilnya tetap nihil. Percuma saja Arnold menunggu, menunggu hal yang tak pernah menunjukkan kata pasti itu.

Sejak saat itulah Arnold menutup rapat-rapat perasaannya. Ia menutup pintu hatinya terhadap siapapun yang berusaha mendekat padanya. Tak ada kata cinta lagi dibenak Arnold. Ia tak mau penyesalan yang pernah dirasakannya dulu kembali lagi terjadi. Cukup sudah. Cukup sudah takdir mempermainkan perasaannya. Ia tak mau semakin jatuh dan kalut akan rasa sakit yang masih tertinggal dilubuk terdalam hatinya itu.

Perasaan yang tak dihinggapi rasa cinta itulah yang menjadikan Arnold bersikap keji dan dingin terhadap siapa saja yang berani menentangnya. Bahkan banyak musuh dan rekan kerjanya mengatakan bahwa dia sangat dangerous.

Arnold sangat berbahaya jika sudah menyangkut dalam urusan bisnis. Ia sama sekali tak pernah mau menerima penolakan dan pemberontakan dari siapapun. Arnold bahkan langsung menghabisi nyawa siapa saja yang berani menipu dan membohonginya. Ia tak suka ditipu. Ia tak suka ditolak. Bahkan ia lebih tak menyukai lagi orang yang berusaha menyembunyikan kejujuran darinya. Bisa dipastikan orang itu akan langsung mati jika Arnold sudah mengetahui kebusukannya.

Hari ini Arnold pergi mengunjungi salah satu casino miliknya yang berada di Las Vegas. Disana ia mengadakan transaksi dan pertemuan dengan salah seorang pengusaha yang ingin menjalin kerjasama dengannya.

Sebenarnya Arnold tak ingin membuang-buang waktu hanya untuk menemui seseorang. Namun, mengingat transaksi yang dilakukan bukanlah transaksi biasa, dan rekan kerjanya yang baru ini juga termasuk kedalam daftar orang penting dan licik, Arnold tak mau mengambil risiko dengan hanya mengutus bawahannya atau orang kepercayaannya untuk pergi. Arnold sendirilah yang akan turun tangan dan yang mengambil alih.

Transaksi yang dilakukan Arnold dengan pria yang bernama Mr. Josh itu adalah transaksi ilegal. Dimana Mr. Josh ingin membeli pistol Dessert Eagle dan revolver Smith & Wessom 500 Magnum. Dimana total dari keseluruhannya dari kedua jenis senapan itu adalah sebanyak 100 senapan.

Dessert Eagle adalah senjata yang mematikan. Dengan kecanggihan yang dimilikinya, senjata pistol ini mampu untuk membuat objek sasarannya tertusuk dan meledak. Peluru 325 gram-nya memang bisa diandalkan sebagai penghancur yang sangat mematikan. Walaupun pistol ini hanya mampu menampung 7 buah butir peluru saja, tetapi daya hancur setiap pelurunya mencapai 3-4 daya hancur peluru pistol biasa.

The Dangerous Billionaire [#1 McClain Series]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang