Chapter 37

17.2K 749 50
                                    

Double update for todayy! Iyeyyyy 😝

Jangan lupa vote chapter sebelumnya ya! ☝️

Happy reading!

--------------

"Arnold, dimana kau menyembunyikan ponselku? Aku ingin berbicara dengan Alexa." Ivanna berdiri di ambang pintu kamar Arnold. Memperhatikan pria itu yang sedang berdiri di depan kaca besar yang menghadap pantai, dan Carla yang sedang merapikan dasi Arnold.

"Apa kau tidak memulai pembicaraan pagi ini dengan ucapan selamat pagi? Atau hal romantis lainnya?" Arnold berjalan dan menghampiri Ivanna, diikuti Carla dari belakang, yang mengekorinya seperti anak anjing.

Ivanna berdecih, "Apa wanita yang ada di sampingmu itu masih belum bisa membuatmu bahagia? Hingga kau masih menuntut lebih dariku? Suruh saja dia melakukan apa yang kau mau!"

Ivanna memutar bola matanya, "Aku kesini hanya ingin ponselku kau kembalikan. Sudah berapa hari aku tidak berbicara dengan Alexa dan Kevin atasanku itu? Oh ya aku lupa kalau kau sudah menyuruhku tidak bekerja. Aku sangat menyesali keputusanmu itu, dan perasaan menyesal ku bertambah saat kau bawa aku ketempat menyeramkan ini!" Ucap Ivanna tanpa takut dengan dua orang menyeramkan yang ada didepannya saat ini.

"Hei! Tempat ini disiapkan Arnold untukku. Beraninya kau mengatakan tempat bersejarah untukku dan Arnold adalah tempat yang menyeramkan?!" Carla menampar pipi Ivanna dengan kuat.

Ivanna meringis. Ia memegang pipinya yang panas itu dengan telapak tangannya. Sedangkan Arnold hanya diam dan tidak melakukan apapun? Sungguh menyedihkan.

Sekarang Ivanna sudah mengingat siapa Carla. Carla adalah kekasih Arnold. Wanita yang fotonya pernah ia lihat di ponsel Arnold.

Pantas saja kau tidak berani melakukan apapun padanya. Ternyata ia itu kekasihmu... Batin Ivanna.

Arnold mengeluarkan ponsel Ivanna dari sakunya lalu memberikannya.

"Terimakasih." Ucap Ivanna lalu tersenyum. Ia masih memegangi pipinya dan berlalu meninggalkan Arnold dan Carla yang menatapnya entah seperti apa sekarang ini.

Arnold mengepalkan tangannya hingga otot-otot tangannya kelihatan. Ia tidak menyukai siapapun yang menyakiti Ivanna, tapi bagaimana dengan Carla? Baru saja hal yang tidak diinginkannya terjadi dihadapannya, tapi ia tidak bisa berbuat apa-apa? Bagaimana dengan pemikiran bahwa Arnold akan menyakiti siapapun yang menyakiti Ivanna? Omong kosong.

Ivanna berlari memasuki kamarnya dengan perasaan sakit hati. Ia tidak terima perlakuan Carla padanya, tapi ia lebih tidak terima lagi melihat Arnold yang hanya diam tanpa melakukan apapun untuknya.

Ivanna menangis dibalik pintu yang sekarang sudah ia tutup rapat. Ivanna tertunduk lesu menenggelamkan wajahnya disisi tumpuan pahanya lalu memeluk kakinya. Poor Ivanna.

--------

"Dimana Ivanna?" Sean bertanya pada Carla yang asik menonton sambil mengunyah permen karet di mulutnya.

Carla hanya mengedikkan bahunya acuh.

"Carla!"

"Apa?"

"Dimana Ivanna sekarang?" Tanya Sean geram.

"Kau naik ke lantai tiga, di sebelah kanan dekat kamar Arnold. Itu kamarnya," Ucap Carla sinis.

"Bagaimana kau bisa sampai ketempat ini?"

"Apa itu urusanmu?" Carla menghempaskan punggungnya ke sofa.

"Aku tidak tahu apa yang sedang kau rencanakan, tapi berhentilah menganggu Arnold. Kau hanya parasit dalam kehidupannya." Papar Sean tidak suka.

Carla menatap Sean sinis, "Apa kau yakin? Wanita itulah yang menjadi parasit dalam kehidupan Arnold. Kenapa kau tidak membawanya saja? Kau menyukainya 'kan?" Balas Carla sarkastik.

The Dangerous Billionaire [#1 McClain Series]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang