Chapter 42

17.1K 876 50
                                    

Plis tinggalin vote di chapter sebelumnya dulu ya ☝️

Lagu dari Sam Smith - Lay Me Down ngiringin part ini ya. Semoga cocok cmiiw

Part ini lumayan panjang ya, menurut aku 😁

Happy sunday and Happy reading guys! 😊

---------

"Di mana Ivanna?" Arnold melenggang masuk ke dalam mansion nya.

Liana menunduk menyambut kedatangan Arnold lalu ia mendongak dan tersenyum, "Sepertinya di kamar tuan."

Arnold mengangguk lalu pergi meninggalkan Liana begitu saja. Ia masuk kedalam lift dan memilih untuk memastikan keadaan Ivanna baik-baik saja.

Tingg..

Arnold keluar dari lift, ia langsung menuju pintu kamar Ivanna dan mengetuk pintu kamarnya.

Tokk..Tokk..Tokkk...

Tidak ada jawaban dari dalam kamar.

"Ivanna?" Panggil Arnold sambil sesekali mengetuk pintunya.

"Ivanna?" Panggil Arnold lagi, tapi tetap tidak ada jawaban apapun dari Ivanna.

Arnold mendengus lalu akhirnya mendobrak pintu kamar Ivanna yang terkunci dari dalam itu.

Arnold menarik selimut yang menutupi tubuh Ivanna, "Kau suka sekali ya berdebat dengan--" ucap Arnold yang terperangah melihat bahwa dibalik selimut ternyata bantal guling.

Arnold menghempaskan selimut yang ia pegang tadi, kemudian mencari Ivanna ke segala penjuru kamarnya, tapi tetap tidak menemukan Ivanna.

Lalu Arnold mengambil ponselnya dan menghubungi telepon rumah yang ada di lantai bawah.

"Halo?" Liana menjawab panggilan telepon itu.

"Aku tidak menemukan Ivanna dikamarnya, segera datang kemari." Arnold lalu mematikan sambungan teleponnya dan memasukkan ponselnya kedalam saku celananya.

Arnold mengusap wajahnya kasar, khawatir dan marah bercampur aduk dibenaknya saat ini. Ia takut jika Carla membahayakannya.

"Ya tuan?" Liana masuk dengan tergesa.

"Kapan terakhir kali kau melihat Ivanna?"

"Aku melihatnya tadi siang tuan." Liana tertunduk lesu.

"Temukan dia atau aku akan membunuhmu."

Liana menelan salivanya, tenggorokannya terasa kering mendengar ucapan Arnold. Ivanna adalah penyelamat hidupnya saat ini.

"B-baik tuan.." Liana pergi dan meninggalkan Arnold sendiri.

Tidak lama kemudian Arnold juga ikut turun kelantai bawah dan mencari Ivanna ke seluruh penjuru mansion. Sampai-sampai Pedro dan seluruh pelayan yang ada di mansion ikut serta untuk mencari Ivanna, melihat kemarahan Arnold yang bisa membahayakan mereka, tapi mereka juga tidak menemukan dimana Ivanna berada.

"Bagaimana?" Tanya Arnold kepada Pedro yang datang menghampirinya.

"Nona Ivanna tidak ada di manapun tuan."

Arnold melemparkan vas bunga yang ada di atas meja hingga pecah dan serpihannya berserakan kemana-mana, "Sudah aku katakan, jangan kembali sebelum kalian menemukannya!"

"Ada apa ini?"

Semua mata tertuju pada satu sumber suara yang perlahan masuk kedalam mansion.

Arnold langsung bergegas menghampiri Ivanna dan mencekal pergelangan tangannya, "Kau darimana saja hah? Pergi tanpa memberitahu siapapun?!"

The Dangerous Billionaire [#1 McClain Series]Where stories live. Discover now