Chapter 17

30K 1.2K 12
                                    

"Sudah kuduga," ucap Arnold yang sekarang sudah berdiri tepat dihadapan Ivanna. Ia melipat kedua lengannya didada bidang miliknya.

Ivanna berusaha mengalihkan pikirannya dari hal-hal yang membuatnya tak berdaya dihadapan Arnold. Bisa-bisanya ia malah mengagumi Arnold yang sudah berani tidur bersama dengannya.

"Percaya diri sekali kau ini!" elak Ivanna.

Arnold mencondongkan wajahnya, posisinya tepat seperti ingin berciuman, "Percaya diriku memang tinggi jika itu menyangkut tentangmu," balas Arnold yang membuat Ivanna menutup matanya. Ia mengira bahwa Arnold akan menciumnya, ternyata tidak. Kasihan sekali.

Arnold tersenyum jahil sembari memandangi Ivanna yang masih memejamkan matanya, "Sekarang siapa yang percaya dirinya terlalu tinggi heh? Kau kira aku akan menciummu ya," sambung Arnold dengan tawa.

Ivanna membuka matanya, sekarang ia merasa sangat malu. Baru saja ia mengatakan bahwa Arnold yang terlalu percaya diri akan dirinya, tapi sekarang? Malah dia sendiri yang terlalu percaya diri bahwa Arnold akan menciumnya. Ivanna menunduk malu dan segera berlari menuju kasur, ia langsung menutupi tubuh dan wajahnya dengan selimut.

"Katakan saja padaku, jika kau memang benar-benar mengagumiku," ucap Arnold.

Ivanna melempar bantal yang ada disebelahnya, "Kau keluar saja! Aku sedang tak ingin melihatmu," balasnya dan langsung menutup wajahnya lagi dengan selimut.

Arnold menangkap bantal yang dilemparkan Ivanna padanya, "Hahaha... Kau malu-malu ya?"

"Pergi!!" pekik Ivanna kesal. Arnold membuatnya semakin malu.

Arnold menghampiri Ivanna dan ia duduk ditepi ranjang, "Baik aku akan pergi. Jika kau sudah merasa bahwa ucapanku tadi benar, jangan sungkan lagi untuk bertemu denganku hahaha.."

"Tidak, ucapanmu tadi tidak benar sama sekali," elak Ivanna dan memukul lengan Arnold.

"Iya aku salah, ucapanku tadi hanya lelucon saja," tutur Arnold.

Arnold meletakkan bantal tadi disebelah Ivanna. Ia mengelus kepala Ivanna yang tertutupi oleh selimut.

Ivanna membeku akibat perlakuan lembut dan hangat yang diberikan Arnold pagi ini padanya. Ya walaupun diawal ia merasa sangat jengkel karena pria itu masuk tanpa izin dan malah tidur diranjang berdua dengannya, tapi pagi ini ia malah merasa seperti ambigu. Ambigu melihat perlakuan Arnold padanya yang terkesan sangat manis, padahal dihari-hari sebelumnya Arnold hanya bisa memancing amarah dan malah membuat Ivanna kesal.

"Aku akan mandi dan sarapan pagi. Jika kau mau, aku akan menunggumu dibawah," Arnold berlalu pergi dan meninggalkan Ivanna yang masih terbawa oleh pikirannya akan perlakuan Arnold pagi ini.

Ivanna membuka selimutnya dan ia memastikan lagi jika Arnold memang sudah benar-benar pergi, "Dasar kau pria aneh. Terkadang kau berlaku seperti pria yang sangat berbahaya dan tak tersentuh, tapi tadi kau berlaku seolah aku adalah orang yang sangat kau sayangi dan ingin kau lindungi. Aku bisa mati berdiri melihatmu jika kau seperti itu terus," ucap Ivanna pada dirinya sendiri.

Ivanna akhirnya bangun dan menghempaskan selimut yang tadinya menjadi senjata perlindungannya. Ia membuka semua bajunya, mengenakan handuk dan langsung menuju kamar mandi. Itu adalah kegiatan rutin Ivanna, membersihkan tubuhnya setelah bangun dipagi hari.

The Dangerous Billionaire [#1 McClain Series]Where stories live. Discover now