Chapter 47

19.4K 783 40
                                    

Tinggalin vote di chapter sebelumnya ya ☝️

Happy reading!

---------

Sean terkekeh pelan, "Kekasihmu?"

Sean melirik Ivanna yang tampak menunduk, "Sepertinya hanya kau saja yang mengakuinya." Lalu matanya bertemu dengan mata Arnold. Seakan mata mereka berbicara akan ada persaingan ketat yang terjadi.

Arnold lalu tersenyum, ia menundukkan kepalanya lalu mendongak menatap mata Ivanna yang takut-takut melihatnya.

"Aku tidak butuh pengakuan dari siapapun. Kau sudah lama berteman denganku Sean, jadi aku rasa kau sudah tahu bagaimana aku selama ini."

Sean membuang mukanya lalu tersenyum sinis, "Karena aku tahu bagaimana sifat mu selama ini hingga aku tidak membiarkan Ivanna berada di dekatmu."

Arnold tertawa, "Sean..Sean.." Arnold menarik napas panjang lalu menghembuskan nya kasar,

"Kau membela wanita yang bahkan tidak ku sakiti sedikitpun. Dan lihat sifat 'sok protektif mu itu?" Arnold menunjuk Sean,

"Apa wajar kau bersikap protektif pada kekasih temanmu dan menuduh temanmu berbuat sesuatu yang akan menyakiti kekasihnya sendiri?" Arnold tertawa kencang.

Sean berdiri lalu mengepalkan kedua tangannya, tapi Ivanna langsung menarik pergelangan tangan Sean lalu menatapnya dengan tatapan memohon untuk tidak mencari keributan dengan Arnold.

Arnold yang melihat itu menggertakkan giginya, rahangnya mengeras dan tangannya kanannya mengepal.

Sean mendengus dan akhirnya duduk kembali, "Jika bukan karena Ivanna, aku sudah mengirim pria brengsek sepertimu kedalam neraka!" Umpat Sean.

Arnold tersenyum sinis, lalu menatap Ivanna tidak suka. Tidak butuh waktu lama, Arnold pergi meninggalkan Sean dan Ivanna.

"Aku tidak tahu apa yang terjadi denganmu Ivanna? Kau selalu membelanya, dan bahkan kau juga menghalangiku untuk memukulnya."

Ivanna mengelus punggung tangan Sean, "Aku tidak mau ada keributan apapun karena ku. Kumohon mengertilah Sean.." Ivanna memelas.

"Lagipula, jika kau memukulnya apa masalah akan selesai? Tidak 'kan." Sambung Ivanna lagi.

"Tapi aku tidak suka dengan sikapnya! Terkadang dia menganggap mu penting, tapi terkadang juga tidak. Saat aku bersamamu dia seolah peduli denganmu. Jangan mudah dibodohi dengan ketampanan wajahnya itu Ivanna!"

Ivanna tertawa, "Arnold memang tampan, bahkan sangat tampan.." Ivanna terkekeh.

Sean menatap Ivanna sinis.

"Tapi kau juga sangat tampan Sean." Ivanna memegang pipi Sean lalu mencubitnya gemas.

Sean yang tadinya marah lalu mengulum senyumnya. Sean merasa jantungnya tidak berdetak secara teratur saat melihat Ivanna yang menggemaskan seperti ini.

Rasanya ingin sekali membungkus dan membawa pulang Ivanna kerumahnya dan tidak ada yang boleh tahu. Bolehkah Sean melakukannya?

"Kau mau jadi kakakku?" Ivanna menatap Sean sambil tersenyum dengan wajah yang berpangku dengan kedua tangannya.

Pertanyaan Ivanna seketika membuyarkan pikiran Sean. Sean berharap Ivanna bertanya 'Kau mau jadi kekasihku?' atau 'Kau mau jadi suamiku?' pertanyaan itu mungkin membuat Sean lebih bahagia dari sebelumnya.

Tapi apa ini? Ivanna bertanya maukah Sean menjadi kakaknya? What the hell!

"Tidak ada pertanyaan yang lain selain itu?" Ucap Sean pelan lalu memegang dadanya yang terasa nyeri.

The Dangerous Billionaire [#1 McClain Series]Where stories live. Discover now