Chapter 24

17.5K 669 9
                                    


Arnold berdiri dari kursinya, "Aku harap kau tidak terkejut mendengar berita kali ini," ucap Arnold.

Kevin mengernyitkan dahinya. Ia tampak bingung dengan pernyataan Arnold.

"Ada hal yang ingin kau sampaikan Tuan?" tanya Kevin.

"Ya, benar." Arnold mengangguk.

"Mulai hari ini, Ivanna tidak akan bekerja sebagai sekertaris pribadimu lagi." papar Arnold.

Kevin terkejut begitu juga dengan Alexa-yang menggantikan sementara posisi Ivanna sebagai sekertaris pribadi Kevin.

"Tapi kenapa begitu Tuan? Ivanna tidak memberitahuku tentang apapun. Ia hanya meminta izin beberapa hari untuk menemui ibunya dan berita yang saat ini tuan sampaikan apa maksudnya?" Tanya Kevin.

"Aku yg menyuruhnya untuk tidak bekerja lagi."

Kevin dan Alexa bingung dan mereka saling melihat.

"Tapi kenapa Ivanna tidak boleh bekerja lagi tuan? Jujur aku sangat kaget mende--."

"Aku tidak butuh pertanyaan lagi. Aku harap sudah cukup jelas." selanya dan menatap Kevin tajam.

Kevin menelan ludahnya dan menyimpan pertanyaan yang terus memenuhi pikirannya. Ia takut melihat tatapan Arnold yang begitu membungkamnya.

Arnold berlalu dan meninggalkan Kevin yang masih berusaha mencerna perkataan Arnold.

Alexa membereskan dokumen yang sudah selesai ditandatangani oleh Kevin dan memberikannya pada Mia-sekretaris pribadi Arnold.

-------------

"Sasha!" Ivanna menuruni anak tangga yang ada di mansion megah itu.

"Ya, Nona." Sasha menghampiri Ivanna dan membungkukkan badannya.

"Sasha, aku tidak suka diperlakukan layaknya seorang majikan. Anggap saja aku sama sepertimu. Tidak usah berlebihan."

Sasha menggeleng, "Tidak, Nona. Itu sudah menjadi peraturan ditempat ini, dan aku tidak boleh melanggarnya." Ucap Sasha.

Ivanna memegang bahu Sasha, "Apa kau takut dengan Arnold?" Tanya Ivanna.

Sasha hanya mengulas senyum tipis.

Ivanna menarik napasnya, ia seolah mengerti bahasa tubuh dan ekspresi Sasha.

Ivanna melihat sekeliling mansion yang megah namun terlihat tidak bernyawa.

"Sasha, apa kau mau membantuku?" Tanya Ivanna memecah keheningan diantara mereka.

"Membantu apa nona?"

"Aku ingin keluar dari mansion ini. Tolong bantu aku, Sasha." Pinta Ivanna.

Sasha menggeleng dengan cepat, "Tidak, Nona." sergahnya

Ivanna mengernyitkan dahinya, "Tapi kenapa? Apa Arnold yang mengatakan bahwa aku tidak boleh keluar dari mansion nya?"

"Aku hanya ingin keluar sebentar saja Sasha. Aku ingin menemui dan menjelaskan semuanya pada atasan dan sahabatku, Alexa. Kumohon." sambungnya. Ivanna memegang tangan Sasha dengan ekspresi memelas.

Sasha tampak begitu ketakutan saat Marius melihatnya dari kejauhan.
"Kumohon Nona, jangan membuat masalah dengan Tuan Arnold." Ucap Sasha pelan sembari menunduk.

Marius menghampiri Ivanna dan Sasha yang terlihat bicara serius, "Ada yang bisa saya bantu Nona Ivanna?" Tanya Marius.

Ivanna langsung melepas tangan Sasha dan mengelus pundaknya, "Sasha, kenapa kau begitu cemas? Aku hanya ingin kau membuatkan pancake untuk ku makan. Apa Arnold juga melarangnya?"

Sasha mengernyitkan dahinya, Ivanna memberi kode pada Sahsa agar ia mengerti maksud dari ucapan Ivanna.

"Oh iya maafkan aku nona, aku terlalu banyak pikiran hingga tidak fokus dengan apa yang kau ucapkan tadi. Maafkan aku nona Ivanna." Ucap Sasha

Marius mengernyitkan dahinya dan meneliti kedua perempuan yang ada dihadapannya.  Ia menyipitkan kedua matanya saat menatap Sasha.

"Egghh kalau begitu aku ke dapur dulu nona." Ucap Sasha dan berlalu pergi, meninggalkan Ivanna dan Marius.

Ivanna menarik napasnya panjang dan melirik Marius sekilas. 'Semoga saja ia tidak curiga, atau ia akan menghabisi Sasha, karena ulahku." Batin Ivanna.

Ivanna meninggalkan Marius yang tampak masih curiga dan langsung masuk ke kamarnya.

Tbc.


Nanti malam aku bakal update lagi. Maaf ya seminggu kemarin ga update.


VOTE & COMMENT DITUNGGU! :)

The Dangerous Billionaire [#1 McClain Series]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang