Chapter 34

17.6K 645 25
                                    

Have any nice day
&
Happy reading! 


"Kau suka ini?" Tanya Arnold sambil menyodorkan gaun berwarna biru gelap.

Ivanna melihat sekilas lalu membuang mukanya, "Tidak."

"Aku suka ini." Ungkapnya dengan riang sambil memperlihatkan gaun yang ia pegang itu kehadapan Arnold.

"Kau yakin?" Tanya Arnold memastikan.

Ivanna mengernyitkan dahinya.

"Apa ada yang salah?" Tanyanya.

Arnold menggeleng dan ia enggan menjawab. Baginya, gaun yang dipilih Ivanna terlalu berlebihan. Berlebihan karena akan menunjukkan pahanya secara jelas dan pasti akan membuat Arnold berang. Tapi apa boleh buat jika Ivanna menyukainya?

Ivanna lalu pergi ke ruang ganti pakaian dan mencoba gaun itu. Ia melihat dirinya yang terpantul di cermin besar dan sudut bibirnya tertarik keatas. Ivanna benar-benar menyukai gaun pilihannya. Ia akan menjadi pusat perhatian malam ini.

Lalu Ivanna keluar dari ruang ganti dan menyusul Arnold yang sedari tadi duduk menungguinya.

"Kau sudah selesai?" Tanya Arnold retorik.

"Kelihatannya?"

"Kau sensitif sekali." Ketus Arnold lalu menarik tangan Ivanna menuju kasir. Kemudian ia membayar tagihan untuk gaun yang dipilih Ivanna.

Mereka akhirnya memutuskan untuk kembali ke mansion, mengingat pesta yang tidak lama lagi akan dimulai.

-----------

20:00 PM

Arnold menarik pinggang Ivanna dengan posesif. Ivanna memutar bola matanya. Mereka memasuki mansion mewah yang menjadi tempat pesta itu diadakan. Ivanna hanya celingak-celinguk melihat ke kiri dan ke kanan, barangkali ada yang ia kenal. Tapi sepertinya usahanya nihil. Ia tidak mengenali siapapun kecuali Arnold.

"Hai nona.." dan yang sekarang Sean. Sean menghampiri Ivanna dan juga Arnold yang baru saja sampai. Ia terlihat begitu tampan, bahkan sangat tampan. Ivanna terus memperhatikan Sean tanpa sadar pria yang ada disebelahnya saat ini mulai kesal dengannya.

Arnold berdeham lalu seketika menyadarkan Ivanna dari pikirannya. Ia menoleh dan mendapati tatapan maut dari Arnold dan senyuman dari si tampan, Sean.

"Apa kalian ingin minum sesuatu?" Tanya Sean memulai percakapan.

"Red wine plea--" Ivanna tidak bisa melanjutkan perkataannya karena Arnold langsung menariknya.

Ivanna meringis dan tidak mengira Arnold akan melakukannya ditempat seramai ini. Ia melepaskan tangannya dari genggaman Arnold hingga membuat pria itu menoleh kearahnya.

Arnold mengangkat sebelah alisnya dan menatap Ivanna datar.

"Kau ini berlebihan sekali sih." Cibir Ivanna.

Belum sempat Arnold mengeluarkan perkataan dari mulutnya, perhatiannya langsung teralihkan karena melihat perempuan yang melambaikan tangannya dari lantai dua.

Ia mengernyitkan dahinya mengingat siapa perempuan yang sedang memanggilnya itu. Ia seperti mengenalinya, tapi Arnold tidak begitu yakin karena perempuan itu mengenakan party mask. Padahal semua orang ditempat ini tidak mengenakannya, kecuali dia.

"Kau tunggu disini," perintah Arnold lalu pergi meninggalkan Ivanna. Ivanna awalnya kaget, tapi ia berusaha memakluminya, mungkin Arnold ingin berbicara sesuatu yang rahasia dengan rekannya.

The Dangerous Billionaire [#1 McClain Series]Where stories live. Discover now