Chapter 33

18.8K 706 15
                                    

Happy reading!

Arnold mengecup bibir Ivanna lalu berbaring di samping Ivanna. Ivanna merasa sangat lelah dan kakinya begitu lemas.

Ivanna lalu berbalik menatap Arnold dan memeluknya. Ivanna menaruh kepalanya di dada bidang Arnold. Arnold tersenyum lalu mencium rambut Ivanna sambil terus membelai rambut indahnya.

Ivanna tidak dapat menahan kantuknya, padahal mereka melakukannya masih 'pagi'. Lalu lima menit kemudian Arnold juga tertidur menyusul Ivanna.

------------

Miami, Florida

14:00 PM

Ivanna keluar dari kamarnya dan langsung menuju dapur yang ada di mansion besar itu. Sejak ia bangun hingga selesai mandi, ia tidak menemukan Arnold di sebelahnya. Ia memilih mengabaikannya dan langsung bergegas ke dapur, karena perutnya sudah sangat lapar dan ingin segera di isi sekarang juga.

"Kau sudah bangun?" Ucap Arnold yang membuat Ivanna hampir melompat dan melemparkan apel yang ada di tangannya.

Kulkas itu ada di dapur, tapi Ivanna tidak begitu memperhatikannya, sehingga ia lupa kalau Arnold juga berada di dapur yang sama dengannya.

"Kau sedang apa?" Tanya Ivanna yang bingung melihat Arnold sedang asik berkutat dengan peralatan dapur dan bahan makanan.

"Menyiapkan makanan kesukaanmu," balas Arnold lalu tersenyum.

"Menyiapkan makanan kesukaanmu," balas Arnold lalu tersenyum

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ivanna mengernyitkan dahinya.

"Aku tidak pernah memberi tahu makanan kesukaanku pada siapapun," balasnya cuek.

"Aku tahu,"

"Lalu kenapa kau katakan kalau kau sedang menyiapkan makanan kesukaanku?" Tanya Ivanna

"Kau duduk saja di meja makan, aku siapkan dulu semuanya," ucap Arnold sambil terus menyiapkan makanan yang sudah dimasaknya.

"Tadaaa...." Ucap Arnold riang sambil meletakkan makanan dimeja makan.

Ivanna menggigit bibir bawahnya agar senyumnya tidak begitu terlihat.

"Kau mau bertanya lagi aku tahu darimana?" Ucap Arnold yang sudah duduk di kursi dan menatap Ivanna dengan senyuman yang selalu melekat di bibirnya.

"Kau mau bertanya lagi aku tahu darimana?" Ucap Arnold yang sudah duduk di kursi dan menatap Ivanna dengan senyuman yang selalu melekat di bibirnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Beef with salsa criolla.

"Emmm... Tidak," tukas Ivanna yang saat ini terus memperhatikan makanan yang terhidang dihadapannya. Ia melihatnya seperti orang yang sangat kelaparan.

"Kenapa dilihat terus? Ayo dimakan," ucap Arnold.

Ivanna hanya mengangguk, ia mengambil makanan yang ada di depannya dan meletakkannya di piring. Ivanna makan begitu lahap, dan Arnold hanya memperhatikan Ivanna makan dengan lahap.

"Kau tidak makan?" Tanya Ivanna sambil terus mengunyah makanannya.

"Melihatmu saja aku sudah kenyang," balas Arnold yang masih terus menatap Ivanna.

Ivanna memutar bola matanya. Ia tidak mengerti Arnold ini seperti apa. Jika berpacaran, Arnold ini seperti pria bucin. Tapikan mereka sama sekali tidak ada hubungan apapun. Jadi Ivanna bisa mendefinisikan Arnold itu seperti apa? Coba dipikir.

"Aku sudah selesai," ucap Ivanna sambil mengelap bibirnya dengan tisu.

Ivanna melihat sekeliling mansion Arnold yang terlihat sepi. Tidak ada pelayan yang melayani mereka.

"Apa kita hanya berdua saja? Sejak tadi aku tidak melihat para pelayan mu," tanya Ivanna.

"Iya, hanya kita berdua. Aku menyuruh mereka semua libur," balas Arnold dengan santai.

"Apa kau serius? Di mansion sebesar ini hanya kita berdua? Jangan becanda Arnold!" Balas Ivanna yang menatapnya tidak percaya.

Arnold berdiri dan mengangkat peralatan makan yang kotor dan memindahkannya ke wastafel.

"Apa aku terlihat sedang becanda?" Arnold mengangkat alisnya. Lalu kemudian ia mencuci piring kotor yang ia letakkan di wastafel tadi.

Ivanna langsung menghampiri Arnold.

"Biar aku saja yang bersihkan," ucap Ivanna, tapi Arnold langsung mencekal tangan Ivanna.

"Tidak, ini tugasku," Arnold mengulum senyumnya lagi.

Ivanna akhirnya mengalah dan ia memilih duduk di kursi makan tadi. Ia masih tidak percaya Arnold menyuruh semua pelayannya untuk libur. Ivanna akan merasa sangat kesepian ditempat sebesar ini.

Arnold mengelus rambut belakang Ivanna, sekarang ia sudah berdiri disampingnya.

"Ayo ke kamar," ajak Arnold.

Ivanna langsung memelototinya.

"Kau mau apa?" Sergahnya dengan cepat.

"Mau melakukannya lagi denganmu," balas Arnold dan tersenyum nakal.

"What the hell?!" Ucap Ivanna tidak percaya.

Arnold tertawa melihat ekspresi Ivanna.

"Tidak..tidak.."

" Nanti malam kita akan pergi ke pesta salah satu temanku. Kau bersiaplah, nanti aku akan belikan gaun yang bagus untukmu." Sambungnya

"Kau akan keluar dan meninggalkanku sendirian di mansion besar ini?" Tanya Ivanna.

"Kau mau ikut denganku?" Tanya Arnold dan menaikkan sebelah alisnya.

"Jadi maksudmu kau akan pergi keluar dan meninggalkanku sendirian seperti orang bodoh, begitu?" Balas Ivanna sarkastik.

"Kenapa wanita sepertimu begitu menyebalkan? Apa susahnya menjawab 'iya' atau 'tidak'. Aku juga mengerti jika kau ingin ikut denganku, tapi pernyataan mu itu membuat isi kepalaku akan keluar sebentar lagi." Ucap Arnold lalu memutar bola matanya bosan.

"Dan kenapa pria seperti juga tidak mengerti terlebih dulu?! Apa wanita sepertiku harus panjang lebar memberitahu dulu baru kau mengerti? Harusnya sebelum aku katakan, kau sudah tahu atau kau bisa menawarkannya sebelum aku bertanya."

"Kau kira aku cenayang?" Tanya Arnold tidak mengerti dengan jalan pikiran Ivanna.

"Harusnya begitu."

Ivanna berlalu dan meninggalkan Arnold. Belum jauh ia melangkah, "Aku ganti pakaian dulu, kau tunggu saja disini," perintah Ivanna.

Arnold masih tidak percaya, ia diperintah di mansion nya sendiri? Dengan seorang wanita? Tapi anehnya Arnold tidak bisa membantah, ia hanya menurut seperti anak anjing yang malang. Kasian sekali Arnold.

Arnold menatap punggung Ivanna yang perlahan menghilang dari pandangannya. Ia akhirnya duduk di sofa sambil menunggu Ivanna yang sedang berganti pakaian.

TO BE CONTINUED...

------------

MAAF YA, UPDATENYA KEMALAMAN.

JANGAN LUPA TINGGALIN KOMEN DAN VOTE KALIAN YA!

SELAMAT BERMALAM MINGGU 😘
THANK YOU! :)


The Dangerous Billionaire [#1 McClain Series]Where stories live. Discover now