Prolog

11.8K 383 8
                                    

"Please deh, Yog! Gue pengen banget pindah! Nggak tahan gue duduk sama Tara. Bacot bener anaknya!"

Begitu terus keluhan Chiara pada Yoga. Yoga hanya bisa mendesah terus-menerus mendengar keluhan wakilnya.

"Chia, lo itu wakil. Kasi contoh dikit lah. Ya kali lagi enam bulan udah lulus, masih ngebet minta pindah duduk." kata Yoga.

Chiara mendecak. "Ah, lo mah, dikit-dikit nyebut gue wakil, mesti ngasi contoh lah, bla.. bla.. bla.. Besok-besok telinga gue budek gara-gara Tara, yang gue lapor ke emak gue itu lo!" Lalu dia berlalu dari meja Yoga.

Yoga membenamkan kepalanya ke meja. Terdengar langkah kaki mendekat ke arahnya. "Yog, jurnal kelasnya, mana? Di meja guru kagak ada,"

Yoga mendongak dan mendapati sekretarisnya sedang menatapnya dengan tangan terulur. "Ya di meja guru lah. Kan lo yang naruh kemarin,"

Ninda mengulurkan tangannya dan menepuk lengan Yoga keras. "Apaan sih! Inget, kemarin gue nggak masuk, dan harusnya itu yang nulis jurnal kelas lo. Jadi, sekarang, mana jurnal kelasnya?"

Ninda kadang-kadang kesal dengan ketua kelasnya satu ini. Agak pemalas, apalagi apabila membersihkan kelas. Ini semua akibat keseringan bergaul dengan berandal kelas ini, Dikta. Beda dengan ketua kelas mereka semasa kelas 7, Chiara jauh lebih baik.

"Lo tuh makanya jangan banyakan gaul sama Dikta, tau! Serius deh, lo dulu pas kelas 8 masih alim, makanya gue pilih lo jadi ketua kelas. Eh, gini-gini nyatanya pas jadi ketua kelas lo.. ihh!" Ninda ditabrak seseorang.

"Et, bro! Gak usah deh ya, lo ngurusin ini sekretaris gadung. Mending sini, main ML kuy!"

"Bacot lo njir! Gue sekretaris, dan lo iti berandal!"

Dikta, yang nabrak Ninda tadi, tersenyum jahil. "Kalo gitu, biar ini kelas masuk ke suasana Sekretaris VS Berandal!"

Yoga bersorak dan menepuk-nepuk pundak Dikta, memberi semangat. Lalu dia tersenyum jahil pada Ninda. "Semoga aja lo berdua cepet-cepet jadian," []

Sekretaris VS Berandal [Completed]Where stories live. Discover now