Bagian 27

1.6K 83 4
                                    

Enjoy and happy reading😘 :*


***

Ninda mengambil bukunya asal, menutupi wajahnya dan berteriak teredam sambil menghentak-hentakkan kakinya ke tempat tidur.

Nah, kan. Ambyar.

"Haduuu, ini gimana mau move-onnn??!" gemasnya. "Lagian itu anak kenapa sih?! Dulu aja ngebuang gue kayak gue sampah, eh, pas gue mau buka hati dan move-on, dateng lagi?! Maunya apaaa?!"

Ninda mengambil ponselnya dan membaca pesan Wikan dan grupnya (terutama pesan Dikta).

Ninda senyum-senyum gila. "Aduu, gue direbutin dua cowok."

"Dikta sama Wikan." Ninda terkekeh sendiri. Kemudian dia sadar dan menepuk keningnya. "Gila! Gila! Gilaaa!!"

***
C

hiara dan Diandra memperhatikan Meta yang cemberut daritadi.

"Lo kenapa, sih? Sumpah, enek gue liat muka lo kalo ketekuk gitu." kata Diandra. Meta masih tidak merespon.

"Gue mah tiap hari enek liat muka dia terus," celetuk Chiara. Akhir-akhir ini, mulutnya licin sekali.

Diandra memukul kepala Chiara. "Heh, orang lagi kesambet lo gangguin."

Chiara mengangkat bahu. "Bodo amat. Setannya juga lari kalo ada gue."

Seketika Diandra bergidik ngeri. "Heh? Apaan, dah."

Meta merengek kecil, menyebabkan dua orang itu menoleh padanya. Diandra mendramatisir keadaan dengan memasang wajah sok cemas.

"Aduh, sayangku, cintaku, Metalic Slime, kenapa, kenapa?"

Mendapat hadiah tepukan keras di punggung dari Chiara.

"Sakit!" kata Meta.

Heh?

"Hah? Kok lo yang bilang sakit, sih?! Gue nih yang sakit!" protes Diandra.

"Sakit hati!" rengeknya. Chiara dan Diandra langsung memasang wajah siap siaga mendengarkan semburan curhatan Meta.

Tiba-tiba, Ninda datang dan duduk di meja Meta dengan asal. "Gue sakit jiwa."

Chiara dan Diandra bertatapan, kompak saling merangkul. "Cuma kita yang waras dan sehat."

"Ck. Aaaaa," rengek Meta. "Kesel gue kesellll!"

"Napa lo? Mantan nggak ngajak balikan, kan?" tanya Ninda.

"Ish, gue mana punya mantan." kata Meta. "Calon mantan iya,"

"HAH?! LO HAMPIR PUTUS SAMA TIO?!" tanya Chiara; sialnya dia pake suara TOAnya.

"Hah?? Lo mau putus sama Tio, Met?" tanya Yoga ikut nimbrung.

"Ah? Nggak-nggak, kok, nggak jadi sorry," kata Chiara.

"Lo sih," gerutu Diandra kesal. "Lo kenapa hampir putus sama Tio?"

"Gue liat dia lagi berduaan sama cewek," keluh Meta. "Mereka sampe pelukan gitu,"

"Cup, cup, cup," kata Chiara menenangkan. "Positif aja lah,"

"Positif apaan? Lo ada ngapain-ngapain sama Tio nggak?" tanya Ninda.

Chiara langsung menoyor kepalanya. "Lo kadang-kadang ngeres banget, sumpah."

"Lo kali yang mikirnya ke sono, jadi kayak gitu," celetuk Diandra.

Ninda tertawa ngakak tiba-tiba. "Anjirr, iya, kan?! Bukan gue yang ambigu!"

"Lo kenapa kayak gini sih? Stres lo apa gimana?"

"Siapa yang nggak stres trus ambyar pas mantan tiba-tiba ngajak makan barenggg?!" rengek Ninda tiba-tiba.

"HAH?!" pekik seseorang.

Chiara, Meta, dan Diandra membelalakkan mata melihat siapa yang memekik tersebut. []

Sekretaris VS Berandal [Completed]Where stories live. Discover now