Part 23

10.5K 623 16
                                    

"El, ada siapa?" Lisa berjalan tenang, perlahan jaraknya hampir mendekatiku dan Kak Calvin yang berdiri di ambang pintu. Percakapan seketika terhenti.

Kak Calvin terkejut ketika melihat seorang perempuan berjalan ke arah kami. Raut wajahnya nampak bertanya-tanya.

"Ini, ada kakak laki-laki gue." Aku menunjukkan Kak Calvin kepada Lisa, mengenalkannya.

Lisa mendekati Kak Calvin, ia menyepitkan kedua matanya untuk melihat lebih jelas.

"Kak Calvin?" tanya Lisa ragu.

"Hah? Lo kenal gue?" Kak Calvin bertanya kembali dengan raut wajah bingung.

"Ya kenal, Kak. Gue kan, pernah main ke rumahnya Ella, masa lo lupa, sih? Gue yang orangnya gak bisa diem itu, loh. Nama gue Lisa. Inget gak?"

Kak Calvin menyengir, sedikit kebingungan. Namun, tak lama ia mengacungkan jari telunjuk ke atas.

"Oh! Iya-iya, sekarang gue inget! Lo Lisa, orang yang pernah jatuhin es jeruk gue!" Kak Calvin menjentikkan jarinya.

"Hehehe ... iya sih, tapi gue kan, udah pernah minta maap," sahut Lisa tak enak.

"Iya. Lupain aja, itu kejadian lama." Kak Calvin memberitahu.

Ya, memang saat itu Lisa dan teman-temanku sedang menginap. Tepat tengah malam saat itu Lisa terbangun karena rasa haus menyerang tenggorokannya. Ia memutuskan pergi ke dapur untuk mengambil air dingin dari kulkas. Saat Lisa ke dapur, ia melihat seseorang sedang mengobrak-abrik isi kulkas. Memang, pada saat itu lampu dapur tidak menyala dan Lisa mengira bahwa orang itu adalah maling, padahal itu Kak Calvin. Lisa melihat toya di sudut pintu dapur, ia berlajan pelan mendekati orang itu sembari memegang toya di tangannya. Sialnya sasaran Lisa meleset, toya itu malah mengenai gelas yang dipegang Kak Calvin. Refleks gelas plastik berisi es jeruk itu pun tumpah ke lantai.

Flashbck on

"Heh! Pergi lo dari sini sebelum gue teriakin kalo lo maling!" ancam Lisa ketus, padahal nyatanya ia ketakutan.

"Harusnya gue yang nanya, lo siapa?" Kak Calvin bertanya heran. Memang, pada saat teman-temanku datang Kak Calvin sedang kuliah dan tidak sempat berkenalan, ia baru pulang ke rumah saat malam sudah larut.

"Gue Lisa! Udah, sana lo pergi! Cepetan! Kalo lo gak pergi, gue bakalan teriak!"

"Teriak? Ini rumah gue! Lo ngapain di sini?!"

"Ck! Maling kok, banyak tanya."

"Gue bukan maling! Gue tinggal di sini!"

"Gue juga!"

"Lisa? Kak Calvin?" Aku datang ke dapur karena suara adu mulut mereka sangat berisik. Untuk apa kedua orang itu berdebat di malam hari?

"Dia? Kakak lo?" tanya Lisa yang tanpa sadar jari telunjuknya mengarah ke Kak Calvin.

Aku mengangguk.

"Ini kakak gue yang pertama, namanya Kak Calvin. Kak, ini temen gue, namanya Lisa, dia lagi nginep di sini."

"Oh, ini kakak lo yang pertama itu. Ngomong-ngomong ... maap banget, Kak. Gue kira tadi lo mau maling, hehehe ...."

Penghuni Lantai 4 [TAMAT!]Where stories live. Discover now