Part 51

10.3K 510 21
                                    

"AYO MAIN, YUK!"

"HIHIHIHI ... HIHIHIHIHI ....."

"AYO MAIN, YUK!"

"HIHIHIHI ... HIHIHIHIHI ...."

"MAIN YUK!"

"HIHIHIHI ...."

"INI BONEKA AKU!"

Suara Syesile dengan suara tawa Mery yang diwakili oleh diriku saling bertabrakan, mengisi setiap hening ruang dimensi bayang yang didominasi oleh warna biru dongker.

Aku tak lagi berteriak. Percuma saja, itu malah akan rugi untuk diriku sebab semakin menguras banyak tenaga. Lagi pula aku tak akan menang melawan Mery karena energi makhluk itu jauh lebih unggul.

Aku membiarkan Mery meminjam tubuhku, melakukan apa pun yang ingin ia lakukan. Kubiarkan ia mengendalikan semuanya. Aku hanya perlu mengikuti alurnya saja bukan?

Sempat aku menoleh ke belakang sebelum tubuhku yang dikendalikan oleh roh Mery bangkit.

Syesile! Anak kecil itu ada di belakangku. Ia merangkak sambil tertawa. Rupanya masih sama seperti yang kulihat terakhir kali.

Tubuhku berdiri, berjalan dengan sempoyongan. Aku pasrah, tak tahu ke mana Mery akan menuntunku pergi.

"AYO MAIN, YUK!"

"HIHIHIHI ... HIHIHIHIHI ....."

"MAIN YUK!"

"HIHIHIHI ... HIHIHIHIHI ....."

"AYO MAIN!"

"HIHIHIHI ... HIHIHIHIHI ....."

"AYO MAIN, YUK!"

"HIHIHIHI ... HIHIHIHIHI ....."

"INI BONEKA AKU!"

Bak hewan buas, kedua suara itu menggonggong lantang tanpa jeda. Itu adalah hal terakhir yang dapat kudengar sebelum aku tak sadarkan diri.

⭐⭐⭐

Sontak aku terbangun, kaget. Rohku belum kembali, masih bayangan biru dongker yang kulihat. Aku mengedarkan pandangan ke sekitar ruangan.

Ketika tubuhku mengubah posisi menjadi duduk, aku mendapati secarik kertas lusuh yang ada di atas perutku.

Terima kasih, Ella. Terima kasih banyak karena aku sudah diperbolehkan untuk meminjam rohmu. Kamu tahu alasannya? Karena aku ingin merasakan bagaimana menjadi orang normal. Aku menyukai rupa tubuhmu yang cantik, Ella. Kuharap, suatu saat nanti, jika aku dilahirkan kembali, aku bisa menjadi orang nomal yang selalu dicintai banyak orang. Sekali lagi, terima kasih banyak, Ella. Aku sangat senang karena bisa merasakannya di dunia ini melaluimu sebelum aku pergi ke surga.

Jangan cari aku, Ella. Jangan juga cari Syesile. Kamu tak perlu mencemaskan kami berdua, Ella. Kami sudah pulang ke rumah yang seharusnya. Kami sudah berada di surga melelalui liontin ibuku dan kalung yang kamu gunakan.

Ella, maaf. Tapi, masih ada satu hal yang harus kamu selesaikan. Pergilah ke gudang tingkat 3 itu, Ella. Kakakmu ada di sana. Sebaiknya kamu cepat pergi, sebelum semuanya terlambat.

Usai aku membaca tulisan bersambung itu, kertasnya mendadak tersulut api dengan sendirinya, berubah menjadi abu hingga beterbangan tak tersisa.

Sepertinya Mery dan Syesile memang sudah pergi. Tanpa sadar bibirku menyunggingkan seulas senyum, sebelum aku tersadar bahwa aku harus kembali ke dunia nyata.

"Kak Jessie!"

⭐⭐⭐

Treng! Teng! Teng! Teng!

Penghuni Lantai 4 [TAMAT!]Where stories live. Discover now