Part 41

8.3K 527 27
                                    

"Ahahahaha! Ahahahaha! Ahahahaha!"

Suara tawa itu menggema, menyebar dengan cepat ke seluruh ruangan di dalam lantai 5. Aku segera meminta ponsel milik Abay untuk menyalakan senter karena ruangan ini sangat gelap, aku sendiri tak bisa membedakan kaki dengan lantai keramik.

"Ahahahaha! Ahahaha! Ahahaha!"

Suara tawa itu terdengar lagi. Suram-suram aku menangkapnya dari lantai atas. Aku menarik ujung jaket biru yang digunakan Abay, menyuruhnya berjalan di depanku.

"Main! Ahahahahaha!"

Aku tiba di tangga akhir. Namun, aku tak menemukan apa pun di sini. Abay dan Kak Calvin berpencar, mengecek seluruh pintu yang ada di tingkat 2 rumahku.

"Ella, balkon kamar Kak Jessie!" Kak Calvin berseru.

"Abay! Balkon Kak Jessie!" Aku meneruskan informasi itu ke Abay yang tengah mengecek lemari pajangan.

"Lisa," panggilku lirih ketika tahu Lisa tengah berdiri di hadapan Zoey dan Mesya sambil mengacungkan sebuah gunting.

Deg!

Sosok anak kecil yang berada di taman kini sedang merasuki tubuh Lisa.

"AHAHAHAHAHA! AHAHAHA!" Lisa tertawa puas, ia membuka mulutnya yang penuh lumuran darah.

"Lisa!" Kali ini Kak Calvin yang berteriak memanggilnya.

"Diam! Atau kamu yang mati!"

"Apa maksudnya Lisa?" tanyaku bergedik ngeri.

"HIHIHIHIHI ...."

"Aku bilang diam! Atau kamu yang mati!"

Tiba-tiba Lisa mengarahkan guntingnya ke arahku, sontak aku kaget dan tak sempat menghindar darinya.

"Ahkkkk!" Aku meringis saat perihnya ujung gunting lancip menusuk permukaan wajahku.

"Ella!" Aku mendengar suara Abay dan Kak Calvin yang memanggilku secara berbarengan.

"Ikuti permainannya denganku, malam ini!

Sosok yang merasuki Lisa kembali mencabik-cabik wajaku secara membabi buta. Aku mencoba untuk menghindar dari serangannya, tapi tak membuahkan hasil.

"Nikmati permainannya Lisa! Nikmati permainanku malam ini!"

Lisa berbicara pada dirinya sendiri. Ralat, bukan Lisa yang mengeluarkan suara, tetapi arwah anak kecil yang mengambil kendali tubuhnya.

"Agghkkkk! Lisaaa! Berhentii! Lisa! Sakit!" Aku menjerit berkali-kali kepada Lisa yang terus menyakitiku.

"Iblis sialan! Kenapa kaki gue gak bisa di gerakin? Ahkkk!" maki Kak Calvin, ia bersikeras menggerakkan kakinya.

"Gue juga!" timpal Abay.

"AAA! Lisa!" Tak ada yang bisa kulakukan selain berteriak pasrah.

"AHAHAHAHA! AHAHAHAHA!"

"Lisa!"

Bruk!

Penghuni Lantai 4 [TAMAT!]Where stories live. Discover now