Part 47

9.2K 547 20
                                    

Tak sekalipun aku mengalihkan pandangan dari buku itu. Tanganku membukanya perlahan, membaca guratan pena yang tertulis di kertas itu.

Lembar 1

Namaku Mery. Nama yang cantik, begitulah kata nenek Ana. Ia adalah seorang penghuni di Black Pearl Residence ini, orangnya sangat ramah. Aku suka sekali bermain dan berbicara dengannya. Ketika semua teman seusiaku mengejek kecacatan wajahku yang amat buruk, nenek Ana dan mama serta papaku selalu menyemangatiku. Aku merasa seperti orang yang sangat beruntung di dunia ini meski rupa wajahku setengah cacat.

Lembar 2

Tuhan, aku harap kamu selalu menjaga mamaku di sana. Ia orang yang sangat baik, aku mohon tempatkan ia di surga bersamamu.

Lembar 3

Hari ini aku punya mama baru, namanya mama Laura. Ia baik, sama seperti mamaku yang dulu. Aku sangat menyukainya.

Lembar 4

Hari ini aku mendapat hukuman dari mama baruku. Ia tidak memperbolehkanku makan selama seminggu karena aku telah merusak baju kesayangannya.

Lembar 5

Aku bingung dengan semua ini. Mengapa akhir-akhir ini mama selalu berbuat jahat padaku? Itu pun akan dilakukannya jika papa sedang tidak berada di rumah.

Lembar 6

Entah mengapa, tetapi aku merasa bahwa kehidupan keluargaku berubah drastis 180 derajat. Bahkan papaku yang sangat aku kenali kini berubah menjadi orang asing yang seakan-akan tidak kukenali. Ia lebih membela ibu tiriku, ia mengabaikanku, bahkan ia membenciku. Padahal, kala itu aku sangat membutuhkan bantuannya karena aku tahu, aku tak bersalah atas semua hal yang dituduh oleh ibu tiriku. Namun, percuma saja aku berharap papa akan menolong.

Lembar 7

Akhir-akhir ini ibu tiriku sering pulang tengah malam, bahkan terkadang sampai pagi. Padahal yang aku tahu tugasnya hanya duduk manis di rumah, lalu menyuruhku untuk mengerjakan semuanya. Untuk apa ia keluar hingga tengah malam dini hari? Bahkan hingga pagi menjelang.

Lembar 8

Kala itu saat tengah malam aku terbangun karena tenggorokanku terasa kering. Aku pergi ke dapur, akan tetapi, ketika aku membuka pintu kamar aku melihat banyak orang berpakaian jubah hitam sedang duduk melingkar bersamaan dengan bau asap sajen yang perlahan menyeruak di hidungku. Siapa orang-orang itu? Dan ... kenapa mereka di sini? Mungkinkah itu teman papa? Tapu mengapa pakaiannya aneh? Yang aku tahu, begitu ingin menutup pintu kamar kembali aku melirik sebuah nama yang tertera di belakang salah seorang berpakaian jubah hitam, 'Sekte Setan'.

Lembar 9

Aku melihat sebuah foto berbentuk persegi panjang dengan 3 anggota keluarga di dalamnya.

"Ini Gaabriel, Jermy, dan Mery." Aku berbicara sendiri, jari telunjukku mengarah ke 3 anggota keluarga satu persatu. Tanpa sadar bibirku membentuk seulas senyum.

Melihat perempuan bergaun merah jambu dengan motif bunga mawar yang menawan, dipadu warna rambut cokelat yang disanggul anggun dan sebuah liontin biru nampak mengiasi sekitar lehernya. Di sampingnya terdapat seorang lelaki mengenakan jas hitam lengkap dengan kemeja dalam berwarna putih serta dasi, tak lupa pula sebuah senyum yang terukir di wajah lelaki itu. Seorang anak kecil yang menggunakan gaun serupa dengan ibunya duduk di antara mereka. Anak itu tersenyum lebar dengan wajah cacatnya.

-If you can choose, i want to go back to the past, spend all my time with family, yes, only with my family, nothing else, mother, i miss you. Daddy, i miss your old nature, i always love you both. -

Penghuni Lantai 4 [TAMAT!]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin