Part 40

8.1K 504 6
                                    

Calvin Marvelo Parikesit POV

Aku rasa telingaku sudah panas mendengar pertanyaan yang keluar dari mulut Lisa hingga aku meninggalkan taman itu dengan perasaan jengkel.

Aku akui sendiri bahwa sebenarnya tadi aku juga mencium bau asapnya. Namun, tak masalah bagiku selama itu hanyalah bau asap sajen yang sering kucium. Tapi, nyatanya dugaanku salah. Secara tak sengaja aku sempat menoleh ke ayunan yang ada di samping Lisa, di mana tak ada seorang pun yang mendudukinya.

Seorang anak kecil menempati ayunan itu sembari mengacungkan gunting tepat di hadapan Lisa.

Tak mau melihat apa yang akan terjadi selanjutnya, maka saat Lisa bertanya aku langsung menanggapi dengan ketus dan segera meninggalkan taman. Sebenarnya aku tidak marah dengan pertanyaan Lisa, hanya saja aku sudah tak tahan mengamati tatapan mematikan sosok gadis kecil itu.

Akhirnya aku pergi meninggalkan Black Pearl Residence dengan mobilku.
Otakku tak punya tempat tujuan, tetapi akhirnya aku memutuskan untuk ke rumah temanku. Aku bermain di rumah teman hingga lupa waktu dan pulang ke rumah tengah malam.

Di perjalanan ketika aku mengendari mobil kesayangan, entah kenapa perasaanku mendadak sangat tidak enak, ditambah lagi dengan bulu kudukku yang sedari tadi merinding karena kondisi jalanan sepi. Hanya ada aku yang melintas di jalan itu.

Aku sama sekali tak menemukan mobil dan motor atau semacamnya yang berlalu lalang. Di jalan umum itu hanya ada aku.

Angin malam menerpa sebagian tubuhku. Aku lupa jika jendela mobilku belum ditutup penuh. Tanganku menekan tombol di samping hingga kaca jendela itu sempurna tertutup. Setelah menutupnya aku kembali fokus pada jalan umum di depan, berjaga-jaga jika ada kendaraan dari lawan arah.

Jujur saja, suasana senyap ini membuatku kurang nyaman. Aku juga bosan. Tanganku bergerak untuk memutar lagu di dalam mobil, mulutku perlahan bergerak sehingga menciptakan siulan singkat sambil bernyanyi.

"I found a love."

"For me."

"Darling just dive right in."

"And F-o-l-l-o-w my lead."

Tunggu!

Bukan aku yang menyanyikan bagian lirik terakhirnya!

Aku mematikan musik yang berada di dalam mobil.

"Follow me, Calvin!"

Lagi-lagi aku dibuat heran. Bukankah musiknya sudah aku matikan? Kenapa berbunyi lagi? Tanganku mematikan musik kembali.

"Follow me, Calvin!!"

Aku baru sadar jika itu bukan suara nyanyian. Itu adalah suara parau yang memanggilku.

Dengan panik aku langsung mempercepat laju mobil. Sungguh, ini sangat konyol. Teror menyeramkan macam apa ini? Kenapa harus aku?

"Follow me, Calvin. Hihihihi ...."

Hampir sampai! Tinggal beberapa meter lagi maka mobilku akan segera tiba di pekarangan Black Pearl Residence. Aku menarik pedal mobil lebih cepat lagi dari yang sebelumnya agar segera cepat sampai di rumah.

Penghuni Lantai 4 [TAMAT!]Where stories live. Discover now