8. Pinjam Uang

2.2K 295 7
                                    

Suasana kantin siang ini terlihat lebih sepi dari hari biasanya. Mungkin beberapa orang memilih makan di kafetaria. Karena Ehs memang memiliki dua tempat untuk makan yaitu kafetaria dan kantin. Sehingga mereka bisa bebas memilih akan makan dimana, makan apa dan dengan siapa.

Opsi terakhir tidak penting, lupakan.

Jalanan yang lenggang membuat Jola bisa lebih leluasa berjalan, gadis itu tidak perlu berdesak-desak dan menunggu lama dalam memesan makanan. Gadis yang rambutnya dikuncir kuda itu berjalan menuju kedai somay.

"Bang, somay lengkap seporsi" pesannya, lalu berputar mencari kursi untuk ditempati.

Abang penjual somay hanya mengangkat kedua jempolnya. "Tumben datang lebih awal, gak ada guru emang?"

Jola yang masih berdiri dikawasan tukang somay pun menjawab. "Ada, tapi saya dihukum tadi dilapangan olahraga. Jadi kekantin lebih awal"

Abang tukang somay hanya mengangguk mengerti.

Setelah menerima sepiring somay miliknya, Jola melangkahkan kakinya menuju kursi yang terletak dipaling pojok dekat jendela.
Gadis itu menatap somaynya dengan kedua mata yang berbinar, perutnya sudah berbunyi sejak tadi. Tangannya mulai terulur menyantap hidangan makan paginya kali ini.










"Samuel monyet, balikin dompet gue gak!"

Karin melompat mencoba mengambil dompet miliknya yang berada ditangan Samuel. Bukannya mengalah lalu memberikan dompet milik Karin, Samuel malah mengangkat tangannya tinggi-tinggi lalu berlari menjauhi Karin.

Keduanya menjadi pusat perhatian beberapa siswa dikantin. Pasalnya, pagi-pagi keduanya sudah membuat drama saling kejar-mengejar didalam kantin. Syukurlah kantin sepi jadi mereka bisa berlari tanpa harus repot menabrak orang yang sedang memesan makanan.

Tak berselang lama rombongan Ips 3 datang memasuki kantin, keadaan semakin ricuh ketika Yusuf membantu Samuel menjauhkan dompet milik Karin. Sementara Karin yang sudah siap menghajar mereka malah ditahan oleh Anya dan Shanon.

Rombongan itu berhenti beberapa meter dari tempat duduk Jola, mereka menarik kursi lalu mulai duduk dikursinya masing-masing.

"Eh eh, itu gebetan Muel kan ya?" Yusuf menunjuk Jola yang sedang menyantap batagor dengan dagunya.

"Lah iya ya. Sana Mul samperin" sambung Bagus.

"Mau lo yang samperin atau gue nih?" Kata Agus menggoda.

Samuel sontak menabok punggung cowok itu keras. "Udah gue bilang kalau mau gebet adik kelas yang lain aja, yang itu punya gue"

"Wiih santuy dong, galak amat kayak anjing herder" sahut Raja menarik Samuel menjauh.

"Muel mah gitu galak kalau udah menyangkut sang dede gemesss" celetuk Shanon yang sedari tadi menahan tawa melihat ekspresi kesal Samuel pada Agus.

"Auto jadi aing maung" kata Karin tertawa, membuat Samuel menatapnya tajam. Tapi malah membuat Karin semakin tertawa.

"Permisi"

Sebuah suara berhasil membuat semuanya menoleh kesumbernya, Karin yang tertawa keras refleks berhenti begitupula Samuel yang jadi melongo menatap Sang gadis yang berdiri didepannya.

"Ayoo lanjut dong Mul" seru Bagas mengompori.

"Udahan udahan, maungnya sekarang udah berubah jadi meong" balas Shanon masih dengan sisa-sisa tawanya.

"Yah udahan, gak seru nih belum war" kata Yusuf kecewa.

Karin disampingnya menyenggol lengan Samuel pelan, membuat cowok itu membuyarkan lamunannya dan kembali ke dunia nyata.

Bubble Gum Where stories live. Discover now