Epilog

1.6K 129 19
                                    

Jola menatap anak-anak futsal yang sedang latihan dilapangan. Sudah dua bulan setelah dia pergi meninggalkan Samuel di Starbuck gadis itu tidak pernah menemui Samuel lagi.

Pemuda itu tidak pernah terlihat dipandangannya, entahlah. Jola sudah pernah mencari tahu keberadaan Samuel pada teman-temannya tapi mereka semua bungkam tak mau berbicara.

Pemuda itu seakan menghilang ditelan bumi, beberapa kali dia pernah kerumah Samuel tetapi rumahnya kosong. Agus dan Shanon bilang, Samuel pindah sekolah dan juga pindah rumah.

Jujur saja Jola sangat menyesal. Setelah pergi Jola menangis, ketika pulang gadis itu ditanya oleh mamahnya, alasan dia menangis. Dia menceritakan semuanya, mamahnya mengatakan tidak apa-apa. Jika Jola memang menyayangi Samuel, maka mamahnya mengijinkan hubungan mereka. Jika dulu beliau melarang dikarenakan Jola masih kecil, dia tidak ingin putri bungsunya celaka.

Sedangkan sekarang Jola sudah besar, dia sudah bisa melindungi diri sendiri. Dia juga tahu mana yang salah dan benar, lagipula dia sudah bisa menentukan pilihannya sendiri.

Jola langsung mencari Samuel, tapi hingga kini dia tidak dapat menemukan pemuda itu.

Gadis itu menelan ludah, lalu berjalan pelan menuju gerbang sekolah.

"sendiri aja mbak, mau ditemenin gak?"

Jola menoleh, matanya melebar melihat seseorang yang berdiri didepannya. Gadis itu refleks berlari dan memeluk pemuda didepannya itu.

Samuel hampir saja terjungkal, jika dia tidak dapat menahan keseimbangannya. Pemuda itu menelan ludah sesaat, lalu tangannya terulur membalas pelukan Jola.

Jola tak kuasa menahan air matanya, gadis itu menangis pelan. Sudah dua bulan dia merindukan pemuda itu, kenapa baru muncul sekarang.

"kamu kemana aja?" tanyanya sambil sesegukan.

"eh kok nangis, jangan nangis dong" kata Samuel panik, pemuda itu mengusap punggung Jola menenangkan.

Jola tidak mendengar, gadis itu malah semakin mengencangkan tangisannya.

"kamu dimana?!" katanya memukul Samuel pelan. "kenapa baru datang sekarang"

"ada kok, saya ada disekolah"

"kok gak pernah temui aku?" kata Jola kesal. "Kenapa setiap aku cari kamu, kamu gak ada?"

"kan sembunyi" jawabnya sambil tertawa kecil.

"kenapa sembunyi?!?! Kamu enggak tahu aku rindu?!!"

"iya saya juga rindu" balas Samuel sambil memainkan ujung rambut Jola.

"Rindu siapa?"

"Rindu aku" katanya kembali tertawa kecil.

"ih, kirain rindunya sama aku" balas Jola cemberut.

"iya rindu Jola juga"

"Kok kalau aku kerumah kamu, kamu juga gaada? ada tulisan dijual juga"

"iya emang aku pindah rumah"

"tadi juga kenapa gak ada dilapangan futsal?" tanya Jola penasaran.

Samuel menarik kaos yang dia pakai. "Ada kok, ini pakai jersey kan?"

"dih pantes bau" kata Jola mengibaskan tangannya kedepan wajah.

"bagi parfum dong, biar enggak bau" kata Samuel sambil mencium bajunya sendiri.

"gausah pakai parfum"

"ih nanti bau dong"

"ya biarin"

"Nanti kamu gak mau dekat dekat aku"

"sotau banget sih, biarin jadi bagus kan?"

"Bagusnya?"

"Jadi enggak ada yang mau dekat-dekat kamu, aku jadi gak ada saingan lagi buat dapetin kamu" katanya menggoda.

"kalau aku gak mau sama kamu gimana?" balas Samuel tak mau kalah menggoda.

"ih kan kamu duluan yang mau!" balasnya sewot.

"iya iya, aku juga mau sama kamu" katanya sambil merangkul tangan Jola.

"yaudah, jadi sama sama mau kan"

Samuel memutar tasnya kedepan, lalu membuka tasnya. Tangannya merogoh kedalam tas, mencari sesuatu yang dia sediakan sejak sepulang sekolah tadi.

"Kalau ini mau enggak?" pemuda itu mengacungkan mawar merah ditangannya.

Jola mengangguk antusias, "mau, sama yang ngasihnya juga mau"

"kalau mau sama yang kasihnya, berarti mau juga dong kalau disuruh jadi pacarnya?" tanya Samuel menaik turunkan alisnya, makin menggoda.

Jola tersenyum, dengan pipi yang memerah gadis itu mengangguk. "iya mau"

Samuel tertawa, pemuda itu langsung menarik Jola memeluk gadis itu erat.

Gema, Agus, Shanon, Joodie, Dewangga langsung keluar dari balik tempat persembunyian masing-masing

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Gema, Agus, Shanon, Joodie, Dewangga langsung keluar dari balik tempat persembunyian masing-masing.

Gema dan Agus membunyikan terompet yang mereka bawa, Dewangga mengabadikan moment ini dikameranya sedangkan Joodie dan Shanon menaburkan kelopak mawar yang ada dikeranjang yang mereka pegang.

"AKHIRNYA OFFICIAL JUGA, LONGLAST YAAA"

"AKHIRNYA PERJUANGAN KITA BERHASIL" Gema memeluk Joodie erat.

Joodie menepisnya.

Gema melepasnya, lalu berkata canggung. "Sorry, gue kira Dewangga"

Joodie mengangguk tidak masalah.

Jola dan Samuel mendekat lalu memeluk teman mereka erat.

Mereka bertujuh berpelukan seperti teletubis.

A/n: jgn dihapus, masih ada extra part.

Bubble Gum Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang