29. Sweet talk

1.2K 142 8
                                    

Samuel membuka pintu rumahnya. Merasakan Jola tidak mengikutinya, pemuda itu menoleh. Dan benar saja, gadis itu masih berdiri bersandar di gerbang berwarna putih tersebut.

Sementara Jola masih sibuk mengamati rumah Samuel. Gadis itu merasa tertarik dengan rumahnya. Rumah Samuel tidak seperti rumah-rumah besar di sinema Azab ataupun pintu Hidayah. Rumah ini memiliki dua lantai, dengan design minimalis dan cukup sederhana untuk ukuran rumah CEO dari perusahaan besar di negara berkembang.

"La? Ayo masuk, dingin. Jangan disitu" katanya membuyarkan lamunan Jola.

Jola mengikuti Samuel memasuki rumahnya.

Dari pintu masuk, keduanya dihubungkan langsung keruang tamu.

Lagi-lagi Jola dibuat terpesona dengan design elegant yang ada didalam rumahnya.

"Ayah kamu suka Vintage ya?" tanyanya menunjuk banyak lukisan bertema Vintage yang dipajang diruang tamu.

Mengingat Samuel hanya tinggal bertiga, jadi dia menyebutkan nama Ayah Samuel.

Gak mungkin Samuel kan, apalagi anak milenial kayak Tiffany.

Samuel meliriknya sekilas, "enggak, itu mah ibu"

"eh maaf kak, aku gak bermaksud" katanya merasa tak enak hati.

"santai aja La" balas Samuel tersenyum. "Duduk dulu disini, aku mau buat teh"

Jola mengangguk, lalu mendudukan dirinya disofa diruang tamu.

Samuel melempar tasnya asal, kemudian berjalan kearah dapur rumahnya.

"JOLA TEHNYA MAU PAKE KECAP GA?"

Teriakan itu membuat Jola mengernyit, gadis itu menyimpan figura yang baru saja dia pegang.

"Kecap buat apa? Kok kecap?" Katanya balas teriak.

"IYA KAN TEH MANIS, JADI PAKE KECAP BIAR MANIS" balas Samuel dalam konteks bercanda.

Jola tertawa kencang, "Hahaha iya. Pake saus ya sekalian"

"PAKE GAREM JUGA GAK?"

"iya pake, pake cabai juga kalau ada"

"Adanya cabe-cabean"

"Hahaha" Jola tertawa lagi. "Yaudah pakai Cuka aja"

"HAH SUKA?" kata Samuel bingung, pemuda itu sudah kembali dengan teh ditangan kirinya.

"Cuka ih bukan suka" jawab Jola masih ada sisa ketawanya. "Kok satu? kamu gak minum?"

"Gampang nanti berdua"

Jola mengangguk tiga kali.

"Tadi kamu bilang suka, suka siapa?"

"Hah? Cuka wei cuka, bukan suka" balasnya sewot.

"Iya suka, suka siapa sih? Suka aku?"

"Cuka ih, kesel da. Cuka itu yang botolnya putih, yang asam"

"Kok punya Tifa cukanya coklat?"

"hah kok coklat?"

"ya enggak tahu, kalau tahu ga nanya dong"

"Cuka apel kali, kan coklat warnanya"

"Oh, kirain cukanya dicampur tanah. Jadi coklat" balas Samuel sambil memakan kacang di toples.

Gadis itu meraih gelas teh lalu meminumnya. "Bentar, kok ini kurang manis?"

"Iya jangan manis-manis, soalnya yang minumnya juga udah manis. Kalau terlalu manis nanti diabetes"

Jola hanya tersenyum menanggapinya.

Bubble Gum Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang