12. Dilema

1.8K 267 13
                                    

Samuel memasuki kelas dengan mata memerah saga. Tangannya terkepal menahan amarah. Tanpa banyak kata pemuda itu melangkah menuju kursinya.

Tak lama setelah kehadirannya, Karin datang. Gadis itu memasuki kelas dengan mata berkaca-kaca, hidungnya merah sepertinya habis menangis.

Shanon yang memang duduk didepan refleks berlari menghampiri Karin.

"Karin kenapa?" Tanya Yusuf bingung, melihat Karin sudah menangis dipelukan Shanon.

Shanon menggeleng, lalu berbalik menatap Samuel yang berjalan tenang menuju kursinya dibarisan belakang.

"Samuel" panggilnya menarik tangan Samuel. Membuat pemuda itu menoleh tenang.

"Lo apain Karin? Dia datang setelah lo, pasti kalian bareng kan sebelumnya?"

Samuel melirik Karin yang menangis.

"Mana gue tau, lo tanya aja sama temen kesayangan lo itu. Apa yang dia lakuin tadi" katanya sinis. "Jadi perempuan drama banget sih"

Samuel menatap Karin tajam, lalu kembali melanjutkan langkahnya.

Samuel menatap Karin tajam, lalu kembali melanjutkan langkahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







Anya dan Shanon menatap Karin penuh tanya.

"Elo diapain Samuel?" Tanya Anya penuh selidik.

Karin menggeleng.

"Tadi dia bilang apa yang lo lakuin, emang elo ngapain? Ke siapa? Gue gak paham" kata Shanon tak mengerti.

Karin terdiam, gadis itu menghembuskan nafasnya lelah. Gadis itu mulai menceritakan semua kejadiannya. Tentang dia yang meminta antar kekelas sampai dia yang menyindir Jola.


"Apaansih Sam, wajar lo kayak gitu dong. Lo sayang dia, dia tau itu. Cewe mana sih yang mau liat orang yang dia sayang, sama cewe lain" kata Anya marah-marah.

"Gue setuju sama Anya, gaaada perempuan yang mau lihat orang yang dia sayang pilih orang lain. Tapi gue gaksuka sikap lo Rin, Jola itu adik kelas kita. Ga seharusnya lo bersikap gitu ke dia" sahut Shanon menentang.

Anya memeluk Karin erat.

"Yang sabar ya Rin, lo harus inget ini semua gak beneran kok" kata Anya menguatkan.

"Samuel bakal balik lagi sama lo kok Rin, percaya sama gue. Mungkin sekarang belum saatnya aja dia jujur tentang semuanya dan balik sama lo" Shanon ikut memeluk Karin.








































Samuel menatap layar ponselnya nanar, pemuda itu melirik pesan yang dia kirim beberapa menit lalu. Seperti pesan-pesan sebelumnya, hanya dibaca tanpa ada jawaban.

Pemuda itu mengacak rambutnya frustasi. Yusuf dan Agus yang duduk disampingnya saling melirik lalu menatap Samuel penuh introgasi.

"Ck, lo apain si Karin sih Mul?" Tanya Agus.

Samuel mendongkak, menatap Agus datar.

"Gue bentak doang udah mewek, apalagi gue tinggal" katanya kesal.

"Ya elo juga sih, kenapa bentak dia coba? Udah tahu anaknya baperan bego" sahut Yusuf ikut kesal, karena imbasnya ke mereka juga. Kalau Karin marah atau nangis, satu kelas ikut kena imbasnya, entah dimarahin, disentak atau dibabuin.

"Gak ngerti gue sama perempuan" jawab Samuel menggelengkan kepalanya. "Waktu kecil nangis gara-gara gak diajak main, sudah besar nangis gara-gara dimainin doang"



"YA ELO JUGA GOBLOK" teriak Agus emosi. "Ngapain sih mainin Karin, gak ada gunanya"

"Elo juga sih, muka alim kelakuan Buaya" kata Yusuf memutar bola matanya malas.

"Hm, susah jadi cowo ganteng. Hidupnya serba salah emang" lanjut Agus.

"Percuma ganteng, kalau chat aja diread doang" jawab Samuel mengeluh.

"Positif thingking aja bro, doi hanya suka melihat tidak suka membalas" kata Yusuf menepuk bahu Samuel menyemangati.

"Sam"


Samuel menoleh melihat Shanon sudah berdiri dihadapannya.

"Hn?"



"Gue mau tanya"

"Tanya aja free kok, gak bayar" jawab Samuel santai.

"Lo serius sama Jola?" Katanya berbisik pelan, takut-takut ada yang mendengar.

Samuel mengangguk Yakin.

"Lo gak bisa dapatin dua-duanya. Lo harus pilih antara Karin atau Jola. Ikutin kata hati lo, jangan sampai lo salah pilih" kata Shanon menyarankan.

Samuel menyandarkan bahunya pada kursi. "Gue gak bisa pilih, dua-duanya punya peran masing-masing dihidup gue"

"Coba lo jauhin keduanya, lo rasain lo lebih kehilangan siapa. Seseorang yang berhasil bikin lo galau, orang yang harus lo pilih"

"Kenapa gitu?"

"Ya itu artinya elo sayang dia goblok. Heran gue yang kayak gini jadi buaya"

"Resiko orang ganteng sulit emang, dikerubungi semua wanita"











A/n:

Kak samuel pilih aku aja ka, daripada bingung.

Bubble Gum Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang