Part 2 - Tamu Bunda

2.4K 181 5
                                    

"Ke kantin, yuk!" Ajak Tika teman sebangku Farah beranjak dari kursinya.

Farah mengangguk, "Tapi temenin aku dulu ke ruang guru, mau ngumpul tugas nih." Gadis itu menunjukkan beberapa buku ditangannya.

Tika mengiyakan, mereka keluar kelas beriringan menuju ruang guru. Pandangan mereka langsung menangkap kerumunan didepan kelas XII IPA 1, kelas Bang Fatih dan Bang Fathur yang akan mereka lewati untuk tiba di ruang guru.

"Kayaknya ada yang berantem tuh, Rah." Mata Tika sibuk mencari sumber kerumunan tersebut.

Langkah mereka semakin dekat pada kerumunan tersebut, beberapa guru dan murid lainnya banyak yang berlari agar tak ketinggalan info keributan hari ini.

"Sudah, Nak!" Tampak Bu Ila guru Bahasa Arab sedang melerai pertengkaran kedua abangan kelas itu.

Keadaan semakin ricuh, heboh, dan tak terkendali. Pasalnya yang bertengkar adalah Bang Fathur dan satu abangan kelas lainnya yang tak dikenal oleh kedua gadis itu.

"Udah ga heran kalau Bang Fathur berkelahi." Tika tampak biasa saja.

Farah dan Tika tampak terkejut saat Bang Fathur menarik kerah baju lawannya itu ke tengah lapangan dan melemparnya disana. Mata mereka membulat sempurna, langkah mereka terhenti menatap kerumunan yang mengikuti langkah Bang Fathur ke lapangan.

"Ayo kita kumpul tugas dulu, itu bukan urusan kita!" Tegas Farah yang menarik tangan Tika ke ruang guru.

Namun mereka tak melihat guru yang dimaksud untuk mengumpul tugas itu, akhirnya Farah hanya meletakkan buku tugasnya diatas meja guru itu.

"Astaghfirullah. Kok ga siap-siap sih itu mereka berantemnya?" Farah menggelengkan kepalanya.

Sepertinya Bang Fathur memang sulit untuk dikendalikan, buktinya hampir seluruh guru turut serta memisahkan mereka namun Bang Fathur tetap tak bisa dipisahkan jika bukan dari keinginannya sendiri.

"Kak!" Tika memanggil kakakan kelas yang baru keluar dari kelas XII IPA 1.

"Iya, Dek?"

"Itu Bang Fathur sama Abang-abang itu kenapa kok bisa berantem gitu?" tanya Tika penasaran.

"Kurang tau, Dek. Masalah pribadi kayaknya, soalnya dari dulu mereka memang ga akrab gitu kayak ada masalah dari awal. Asal mereka jumpa dan ada masalah sepele ya gitu, langsung berantem." Jelas Kakak itu.

Mereka mengangguk, mengucapkan terima kasih kemudian berlalu menuju kantin.

Sorot mata Farah masih memperhatikan kedua pria yang berkelahi di tengah lapangan itu. Namun tak sengaja tatapannya bertemu langsung dengan Bang Fathur, mereka saling tatap dengan jarak yang tak terlalu jauh.

Bang Fathur tampak seolah terhipnotis dengan tatapan gadis itu, pria itu terdiam. Beberapa kali lawannya memberinya pukulan yang sangat kuat, namun pria itu masih terdiam dengan kedua matanya yang menatap Farah lekat.

"Tika," lirih Farah yang membuat langkah kedua gadis itu terhenti.

Tika menoleh pada gadis disebelahnya, "Ada apa?"

"Bang Fathur," kata gadis itu.

Tika mengalihkan pandangannya pada Bang Fathur yang mulai tampak reda amarahnya. Perkelahian itu berhasil dihentikan oleh beberapa guru laki-laki yang ada disana. Namun anehnya Bang Fathur masih menatap Farah, seolah tatapan itu memiliki maksud tertentu.

Cinta di Sepertiga Malam Terakhir [END]Where stories live. Discover now