Part 38 - Masa Lalu

1.1K 101 13
                                    

"Sayang, ada apa? Kamu mau bilang apa? Bilang saja.." Abhi mencoba meyakinkan Farah.

Benar saja, wanita itu ingin menceritakan masa lalunya pada Abhi. Semua itu juga karena permintaan Abhi, walaupun Farah masih ragu untuk menceritakannya.

Farah menarik nafas perlahan, "Bismillah. Mas, kamu taukan gimana Farah dulu dimasa sekolah?"

"Iya?" Abhi sedikit bingung dengan pertanyaan istrinya.

Farah tersenyum tipis, "Farah ga sebaik itu, Mas. Mungkin kamu tau hubungan antara Farah sama Akbar, tapi sebenarnya hubungan kami sempat lebih dari apa yang orang lain lihat."

"Maksudnya? Kamu sama Akbar pernah pacaran?!"

"Hampir. Waktu itu Akbar hampir ngungkapkan perasaannya ke Farah, ditambah lagi bundanya Akbar juga nampaknya sayang banget sama Farah, tapi rencana Allah lebih indah. Allah ga mau Farah pacaran, makanya waktu itu Allah buat Farah tau kalau Nafsah suka sama Mumtaz adiknya Akbar. Ya..walaupun sempat nangis 2 hari 2 malam. Dan alhamdulillahnya Farah masuk ke pesantren." Farah tertawa kecil. Abhi hanya menggelengkan kepalanya.

"Tapi Mas, Farah pernah ada komitmen sama abangan kelas dulu. Bentaran doang. Farah salah ngartikan perasaan kagum sama cinta, sampai akhirnya Farah beranikan diri buat mutusin komitmen sama dia. Malah sekarang dia udah nikah sama perempuan lain, yang Farah rasa emang cocok sama dia.

Terus Farah pernah dekat sama cowok lain, waktu itu setiap kelas seangkatan Farah selalu ada lebih dari satu cowok yang dekat sama Farah, lebih tepatnya sih deketin Farah. Mulai dari yang awalnya cuma becanda-becanda, ngajak jalan bareng, makan bareng, ngasih Farah inilah itulah, curhat-curhat ga jelaslah, ah..semua udah pernah Farah rasain. Nah itu sebelum Farah pindah ke pesantren, setelah pindah ke pesantren alhamdulillah Farah udah ga kayak gitu lagi kok. Hehehe.

Tapi ada juga yang buat Farah sedih. Salahnya mereka semua salah ngartikan rasa sayang Farah ke mereka yang cuma sekedar teman. Mereka salah ngartikan perhatian Farah, mereka salah memahami sikap Farah. Sampai Farah sering dibilang PHP. Bahkan orang-orang yang ga suka sama Farah sering bilang kalau Farah perebut cowok orang, padahalkan cowoknya sendiri yang deketin Farah waktu itu. Seolah disini Farah yang selalu salah, Farah selalu disudutkan.

Farah pernah dimusuhi temen-temen sekelas karna satu cowok paling tampan disekolah itu naksir sama Farah.." Farah tertawa kecil mengingat hal itu, memori lamanya kembali terbuka.

"Sayang...kalau cuma itu palingan saya cuma cemburu ringan, hehehe."

"Mas, Farah pernah mau kawin lari." Seketika tawa Abhi terhenti mendengar penuturan Farah.

"Apa?! Kamu serius?" Mimik wajahnya serius.

Farah kembali menatap serius wajah suaminya. Namun Farah tak bisa menahan tawa melihat ekspresinya saat ini. Abhi yang melihat Farah tertawa wajahnya berubah bingung.

"Nilah ni...dari dulu sampai sekarang ga lepas sikapnya yang satu ini. Suka kali melece!" Abhi mencubit kedua pipi Farah sesaat setelah dia menyadari bahwa Farah telah membohonginya.

"Aduh aduuhh Mas saakiiitt!!" Tangannya mencoba melepas tangan Abhi dari pipinya.

"Makanya jangan melece-melece lagi, Sayang..." Abhi tertawa melihat kedua pipi Farah yang memerah karena cubitannya yang sebenarnya tidak kuat.

Farah diam, menunjukkan mimik wajah cemberut. Abhi yang menyadarinya tertawa kecil melihat ekspresi istrinya saat ini, kemudian tangannya merangkul bahu Farah dan meletakkan kepalanya pada bidang dadanya.

***

"Saya mau bicara sama kamu." Abhi  menghampiri Farah di dapur. Farah menoleh padanya sekilas, sementara tangannya masih sibuk dengan kari kambing diatas kompor.

Cinta di Sepertiga Malam Terakhir [END]Where stories live. Discover now