Part 5 - Salah Sangka

1.4K 126 0
                                    

'Setiap saat aku berusaha menerpa angin yang selalu datang tanpa permisi. Sama halnya dengan kamu yang entah sejak kapan berada didalam sana, namun hatiku masih ragu untuk mencintaimu.'

***

"Minggu ini kalau kita ke mall mau gak?"

"Berdua?"

"Sama Ghali juga, bertiga." Tika memasukkan buku-buku dilacinya kedalam tas.

Farah menatap Ghali yang kini sudah tersenyum aneh kearahnya. Ekspresi Farah malah membuat Ghali terkekeh.

"Kenapa harus ngajak dia?" tanya Farah seolah tak setuju.

"Sebenarnya dia yang mau ngajakin kamu, besok dia ulang tahun, jadi katanya mau traktir kita," Tika masih sibuk dengan aktivitasnya, "Tapi dia ga berani bilang ke kamu, katanya kalau dia yang ngajak pasti kamu nolak!"

"Iya jelas aku tolak!"

Tika tertawa kecil kemudian duduk disebelah gadis itu setelah selesai dengan tasnya.

"Udahlah ikut aja, lumayan makan gratis." Tika tertawa.

Farah menggelengkan kepalanya, "Kalau soal makan kamu nomor 1! Yaudah oke, besok jam 10 ya?"

"Oke!" Tika mengacungkan jempolnya.

"Aku duluan ya, see you tomorrow!" Farah membawa tasnya keluar kelas setelah berpamitan pada Tika, teman sebangkunya.

Gadis itu masih terlihat rapi dan anggun walaupun sudah jam pulang sekolah. Pulang belakangan memang menjadi kesukaan Farah dan beberapa teman sekelas lainnya.

"Farah!" Suara itu membuatnya menoleh keatas.

Seorang pria yang berada dilantai atas memintanya menunggu. Pria itu menuruni anak tangga dengan gesit untuk menghampiri gadis itu.

"Kenapa, bang?" tanya Farah saat pria itu sudah berada dihadapannya.

Pria yang cukup tampan itu tersenyum manis, menyodorkan selembar kertas HVS padanya. Farah menerima kertas itu, membaca judul diatasnya.

"Loh, sejak kapan seleksi anggota OSIM tahun ini dimulai? Kok udah pengumuman aja?" Gadis itu mengernyit bingung.

Bang Fatih tertawa kecil, "Sebenarnya seleksi terakhir itu waktu abang nanya ke kamu mau jadi anggota OSIM yang baru ngga? Yaa anggap saja kamu masuk OSIM pakai orang dalam."

Mereka tertawa. Farah menggelengkan kepalanya, "Jadi sekarang, Farah udah resmi nih jadi anggota OSIM?"

Bang Fatih mengangguk, "Lagian seleksinya dari keseharian kalian di sekolah kok, jadi abang rasa kamu udah pantaslah." Pria itu tersenyum.

"Alhamdulillah, makasih ya bang." Farah tersenyum.

"Sama-sama. Yaudah kalau gitu abang ke kelas-kelas dulu ya mau nempelin ini di samping-samping kelas." Bang Fatih menunjukkan beberapa lembar lagi yang harus ia tempel.

"Oke. Sekali lagi makasih ya, bang!" Pekik gadis itu, membuat Bang Fatih yang sudah berbalik itu kini menoleh lagi kebelakang dan melempar senyum padanya.

Cinta di Sepertiga Malam Terakhir [END]Where stories live. Discover now