Part 3 - Perasaan Vira

1.8K 157 1
                                    

"Dek, tau gak?" tanya Farah antusias begitu memasuki kamar.

"Nggak!" jawab Nafsah ketus. Kedua sorot matanya fokus pada handphone di tangannya.

"Tunggu, deh. Aku kan selalu curhat tentang dia ke kamu, tapi kamu ga pernah ngasih tau aku tentang dia yang kamu suka, kenapa?" tanya seorang kakak pada adiknya.

"Yaa gapapa," jawab Nafsah tanpa menoleh.

Gadis itu menjatuhkan tubuhnya disamping adiknya yang sedikit terlungkup di tempat tidur.

"Yaudah gini, aku janji deh kalau kamu ada suka sama orang, aku janji bakalan dukung kamu sama dia." Farah tersenyum aneh pada adiknya.

Nafsah menoleh sekilas pada sang kakak, "Bau-baunya ada yang lagi jatuh cinta nih," goda Nafsah. Mengalihkan pembicaraan.

Farah menoleh sambil tersenyum malu, "Ngga kok, cuma lagi seneng aja."

"Iya karena jatuh cinta itu makanya seneng, iyakan?"

Farah tertawa kecil, "Aku lagi seneng karna kejadiaan semalam." Farah mengingat kejadian saat Akbar membawanya ke rumahnya.

"Oh yang dikenalin sama camer!"

Farah memukul lengan gadis disebelahnya, "Nanti Ummi sama Abi denger gimana?" katanya cemas.

"Ya biarin aja, sekalian siapa tau mau dikenalin sama calon mantu dan besannya." Nafsah tertawa garing.

"Besan siapa?"

Suara itu membuat kedua sorot mata mereka menoleh kearah pintu. Tampak Ummi diambang pintu, wanita itu memasuki kamar anaknya.

Ekspresinya mengisyaratkan kepada mereka untuk menjawab pertanyannya.

"Eh..mmm.. bu-bukan siapa-siapa, Mi." Sahut Farah terbata.

Ummi menggelengkan kepalanya. Dia duduk ditepi kasur kedua putrinya, "Farah,"

Gadis pemilik nama itu menoleh, "Iya, Mi?"

"Ummi perhatikan kamu semenjak masuk SMA ini kok sering kali pegang hp, chatan sama siapa?"

Farah menggigit bibir bawahnya, sedangkan Nafsah berusaha menahan tawanya. Farah sering menceritakan tentang Akbar pada adiknya yang satu itu, Nafsah juga tau bahwa kakaknya sering chatingan dengan Akbar.

"Sama siapa lagi kalau bukan doi!" Nafsah tertawa.

Farah lagi-lagi memukul lengan adiknya, membuat sang korban meringis kesakitan.

"Kamu pacaran?" tanya Ummi.

Gadis itu terdiam, "Ngga, Mi."

"Jangan bohong!"

Kini kakak beradik itu saling tatap, takut jika salah menjawab dan membuat Ummi marah.

***

"Sini!" Seorang gadis menarik tangan Farah, membawanya kesudut dekat kantin sekolah.

"Lepas, sakit!" Gadis itu melepas genggaman tangan gadis seumuran dihadapannya.

Tampak jelas wajah Vira dihadapan Farah. Vira tampaknya sedang kesal pada Farah, sampai-sampai tadi dia menggenggam kuat tangan Farah.

Cinta di Sepertiga Malam Terakhir [END]Where stories live. Discover now