Chapter 01 | Senior Baik Hati

35K 2.5K 100
                                    

Seseorang yang baik pun, bisa jadi jahat hanya karena rasa iri

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Seseorang yang baik pun, bisa jadi jahat hanya karena rasa iri. Iri karena tidak mampu menyaingi, iri karena sakit hati, atau iri karena merasa tersaingi.

🥋🥋🥋


INDIRA akhirnya bisa bernapas lega setelah kelasnya berakhir. Ia tidak dihukum, namun teguran dari Sensei Milka cukup membuatnya berpikir untuk tidak lagi terlambat. Bagaimanapun caranya ia tidak boleh mengulang kesalahannya lagi atau ia akan masuk jurnal dengan catatan jelek. Namanya bisa tercoreng karena itu.

"Dir, ke kantin yuk!" ajakan seseorang di sebelahnya-Alma, teman barunya di semester pertama. "Aku lapar banget, nih," ujarnya mengusap-usap perut dramatis.

Indira terkekeh. Menggelengkan kepala mendengar gerutuan temannya itu. "Makan terus, badan kamu udah gede tau, Al."

Alma mencebik. "Tuh, kan. Hobinya ngeledekin aku terus kamu, tuh!"

"Hehe. Yaudah yuk, ke kantin." Indira mengalungkan tangannya ke leher Alma. Cewek berbadan lebih besar darinya itu berbinar mendengar nama kantin disebut.

Alma sudah membayangkan mereka duduk di meja kantin, dengan semangkuk mie ayam atau bakso dengan porsi double. Lalu, meminum es jeruk atau es teh sebagai pelega dahaga. Sebelum tiga orang menghadang dengan gaya sok cantik banget.

"Mau kemana, lo?" tanya salah satu dari mereka, dengan warna rambut pirang karena di cat. "Jatah, dong. Lo udah ngelewatin kawasan gue soalnya!" tambahnya lagi. Lalu, merebut tas Indira begitu saja.

Indira membalalak. Tak terima jika tasnya dibongkar tanpa izinnya. Bagaimanapun, meski tak ada yang berarti dalam tasnya, senior di hadapannya tak punya hak untuk membuka sedikitpun tasnya. Ia berusaha melawan dengan memberontak. "Tas aku, Kak! Tolong kembalikan!"

Alma juga tidak tinggal diam. Ia ikut melakukan hal serupa seperti Indira. Badannya yang lebih besar tidak membuat para senior itu ketakutan. Salah satu dari mereka malah mendorongnya hingga ia terhuyung. Untung Indira dengan cepat menahannya, meski harus meringis menahan beban berat Alma.

"Dir, tas kamu. Isinya berantakan," ucap Alma ketika senior dengan balutan rok pendek diatas lutut membongkar isi tas Indira hingga berantakan. Buku catatan kecil, kamus Bahasa Jepang, kotak bekal beserta botol minum yang ia bawa sudah berceceran dimana-mana. Hal yang membuat Indira sangat malu adalah roti jepang miliknya ikut jatuh. Indira menulikan pendengarannya ketika beberapa siswa bersorak. Mungkin, karena melihat bungkusan roti jepang miliknya.

"Al, isi tasku..." Indira rasanya ingin menangis. Ia ingin sekali menangis dalam pelukan Bundanya. Indira tidak ingin kejadian seminggu yang lalu kembali terulang. Apalagi, sekarang dengan cara yang sangat memalukan.

[NUG's 3✔] SENPAI, Ana Uhibbuka FILLAHWhere stories live. Discover now