Chapter 50 | Kita Bertemu!

19K 2.2K 467
                                    

SELAMAT MEMBACA! BACA NOTE DI BAWAH YAAAA! :)

Alangkah baiknya lakukan ini sblm membaca ;
1. Baca ulang part sebelumnya.
2. Baca bismillah.
3. Harus sudah buka puasa. Hehe.

Bonus :

Bonus :

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

****

Manusia hanya makhluk paling buruk. Itu penilaian akibat manusia yang sering lalai dalam menjalankan kewajiban. Melanggar aturan-aturan yang Allah tetapkan.

🥋🥋🥋

Atas dasar apa sebenarnya manusia seringkali lalai dalam menjalankan kewajiban-Nya? Padahal, manusia diciptakan oleh Allah dari tanah, dan akan kembali lagi pada tanah. Mengapa mereka sangat sombong? Dengan menghalalkan segala cara melakukan apa yang mereka senangi, tanpa memikirkan bagaimana perasaan orang lain? Bagaimana bisa seseorang menjadi iri hanya karena melihat sebagian kaum-Nya menyepelekan sesuatu. Seperti, seperti sekarang. Saat Azzam berkeliling komplek mencari takjil untuk menu berbuka puasa bersama keluarganya. Bersama Alyssa, Azzam memutar komplek. Meski hanya berjalan kaki, namun mereka begitu menikmati indahnya waktu sore hari dengan berburu takjil. Istilahnya; ngabuburit.

"Subhanallah, kenapa mereka makan dan minum sebelum waktu berbuka puasa, Kak?" Alyssa bertanya setelah ekor matanya melihat dua orang laki-laki dewasa sedang makan dan minum di depan umum. Mereka terlihat menikmati, sama sekali tidak memikirkan bagaimana perasaan orang lain yang tengah berpuasa. Menahan lapar dan haus kurang lebih dua belas jam, juga menahan nafsu yang paling berat dihindari oleh manusia. Alyssa semakin terkejut, ketika salah satu dari mereka membuang sampah sembarangan. Padahal, jelas-jelas disana ada seorang petugas yang sehabis membersihkan bagian jalan tersebut. Subhanallah, manusia di era sekarang memang benar-benar mengkhawatirkan.

Allahuakbar.. Ya Allah, semoga Engkau memberikan hidayah pada mereka.

"Icha aja bisa kok, puasa sampai full semenjak umur tujuh tahun. Kok mereka nggak bisa? Padahal umur mereka jauh di atas Icha," ungkapnya, gadis itu sempat kesal melihat kedua orang itu tertawa. Tanpa rasa bersalah, mereka meninggalkan wadah bekas makan begitu saja di kursi panjang dekat taman komplek. Sungguh keterlaluan!

"Selalu positif thingking, Cha. Bisa tau mereka non muslim," balas Azzam, meraih tangan Alyssa untuk segera menemukan takjil. Mereka khabisan takjil Mang Doyok-seorang pria tua namun semangatnya masih gagah, yang biasanya lewat depak rumah. Mungkin karena orang-orang juga malas mencari takjil di luar. "Keburu maghrib lho, kasihan Umi. Pasti nungguin kita."

"Tapi, kak-" ucapan Alyssa terpotong saat Azzam menempelkan jari telunjuknya tepat di bibir Alyssa. Menyuruh adiknya itu untuk diam. "Lagi puasa, jangan ngomongin orang. Nanti puasanya batal, mau?" melihat Alyssa yang menggeleng, Azzam mengusap kepala Alyssa sekali. "Yaudah ayo jalan lagi," ajaknya.

[NUG's 3✔] SENPAI, Ana Uhibbuka FILLAHDonde viven las historias. Descúbrelo ahora