Chapter 03 | Atthaya Maharani

25.8K 2.1K 158
                                    

[Visual Azzam : Benjamincotte]

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

[Visual Azzam : Benjamincotte]

🥋🥋🥋

Karena cinta bukan paksaan. Cinta itu memilih. Memilih mana yang terbaik untuk diri sendiri dan juga untuk hati.

BAGIAN TIGA
Atthaya Maharani
___________________

AZZAM tidak menyangka jika ia akan kembali dipertemukan dengan gadis itu untuk yang ketiga kalinya dalam seharian ini. Kalau tidak salah, namanya Indira. Ia tidak lupa jika Alma menyebutkan nama itu tadi. Pandangannya tak bisa teralih meski Indira sudah pergi bersama seorang pria. Azzam jadi penasaran, siapakah gerangan laki-laki itu? Kekasih Indira, kah? Tapi melihat dari wajah keduanya, mereka memiliki kesamaan di bagian mata yang sedikit sipit. Apakah mereka bersaudara?

"Kak, sini! Kok bengong aja disitu?" Azzam tergagap mendengar seruan Ummi-nya. Ia dengan cepat segera duduk di kursi. Malam ini Anzar menepati janjinya untuk mengadakan acara makan malam bersama dengan keluarga Raihan beserta si kembar. Abangnya itu juga sudah ada disana bersama Aira di gendongannya dan Cyrra yang menimang Aesya.

Azzam terlebih dulu menyalimi Raihan. Lalu mencium pipi Aira dan Aesya bergantian. "Keponakan-keponakan Om udah gede ya. Ini pipi kok lemak semua?" Candanya, membuat semua orang tertawa.

Raihan menepuk bahunya. "Kan dikasih makan, Om. Minumnya nggak berhenti-henti!"

Azzam tertawa. Ia menyapa Cyrra seadanya. Terkadang, Raihan sempat melotot padanya jika berbincang dengan Cyrra terlalu lama. Setelah memiliki anak, Abangnya semakin posesif. Azzam menyadari itu. Buktinya ketika acara Aqiqah si kembar dan ia menanyakan bagaimana dengan Cyrra, apakah Cyrra akan tetap menjadi ibu rumah tangga saja atau ingin mencoba dunia perkuliahan, Abangnya mencak-mencak. Kalau begitu, Azzam jadi tak enak hati menyapa Cyrra berlama-lama. Padahal ia tahu, Raihan hanya bergurau.

"Bang, Ummi mau gendong Aira dong." Pinta Ummi. Raihan segera memberikan Aira yang tengah tertidur itu pada sang Ummi. Azzam menoel pipinya lembut. "Cantik banget, Mi."

Amalia mengangguk setuju. "Kan kayak Bunda-nya."

Anzar datang setelah memesankan makanan untuk keluarga besarnya. Namun, kedatangannya tidak sendiri. Ia datang bersama satu keluarga yang Azzam tidak tahu siapa mereka. Hanya saja, ada satu perempuan yang mungkin anak dari keluarga itu menatapnya malu-malu.

"Maaf semuanya, ini kejutan dari Abi untuk kalian." Ucap Anzar, pembawaannya masih sama. Tegas dan tak terbantahkan.

Diam-diam Anzar merasa tidak enak. Entah apa yang akan terjadi selanjutnya.

[NUG's 3✔] SENPAI, Ana Uhibbuka FILLAHWhere stories live. Discover now