19. Perbincangan

92.5K 11.4K 320
                                    

Setelah membelikan Jina es krim, akhirnya mereka kembali pulang. Hana terkekeh ketika melihat Jina yang tertidur pulas dalam pangkuannya.

Chenle yang sedang menyetir menoleh sebentar lalu tersenyum.

"Kakak kelihatannya sayang sekali dengan Jina."

Hana menganggukkan kepalanya, tangannya mengusap halus pipi gembil milik Jina.

"Orang mana yang tidak sayang dengan anak selucu dan sepintar Jina, kakak rasa gak ada deh."

Chenle membenarkan dalam hati. Akhir-akhir ini hubungannya dengan Hana memang terbilang sangat dekat. Chenle menganggap Hana seperti kakak kandungnya sendiri, begitupun sebaliknya.

Tn. Zhong sangat bersyukur kedua anaknya terlihat akur. Bahkan Chenle dibiarkan sementara untuk tinggal di apartemen sang kakak sebelum ia tinggal di apartemennya sendiri.

"Jadi kakak sekarang berubah profesi menjadi baby sitter Jina, ya?" Canda Chenle.

Hana terkekeh, kemudian mereka keluar dari mobil. "Gak papa sih, lagian Jina juga lucu."

"Lucuan anaknya apa ayahnya nih?" Goda Chenle.

Hana menatap datar sang adik, "apasih gak jelas."

Setelah kedua kakak beradik itu keluar dari mobilnya. Chenle berjalan di samping Hana, kemudian berdeham.

"Kak, serius kakak satu gedung apartemen sama Jeno?"

Hana menganggukkan kepalanya. "Iya, kenapa?"

"Kakak gak papa?" Tanya Chenle khawatir.

Hana tersenyum tipis. Sekarang mereka berdua sudah berada di dalam lift.

"Cewek mana sih yang gak sakit hati tau gebetannya ternyata udah dijodohin sama keluarganya dan pas baru lulus SMA udah dinikahin?"

Kemudian gadis itu menatap Jina dan mengelus pelan rambutnya.

"Tapi itu semua kan sudah menjadi bagian dari masa lalu, jadi buat apa kakak berlarut-larut dalam kesedihan."

"Kakak masih suka sama Jeno?"

Hana menggelengkan kepalanya meragu, "Kakak gak ngerti juga sama perasaan kakak sendiri."

Chenle yang mendengarkan tersenyum prihatin. "Tapi... Selama ini kakak nyaman kan?"

"Mungkin," Kemudian Hana menghela napas. "Kayaknya iya. Kakak nyaman sama dia."

"Berarti perasaan kakak gak berubah." Chenle tersenyum. "Lagi pula, yang dulu bukan salah Jeno sepenuhnya meninggalkan kakak. Dia punya alasan kuat, dan sekarang dia kembali lagi bukan?"

"Kakak gak yakin, Chenle."

"Kalau jodoh gak bakalan kemana, yakin deh."











🍓🍓🍓
Kenapa jadi males malesan
nulis di sini☹️

🍓🍓🍓Kenapa jadi males malesannulis di sini☹️

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Young Dad 0.1 • Lee Jeno (✓). [TELAH TERBIT]Where stories live. Discover now