44. Pregnant

81.2K 7.7K 469
                                    

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

.

.

.

Jeno memasukkan hpnya ke dalam saku celananya. Kemudian ia kembali fokus ke rapat yang segera berlangsung.

Ketika rapat telah berakhir, Jeno langsung bergegas menyusun berkasnya dan ingin segera pergi meninggalkan ruangan.

"Buru-buru amat bos."

Renjun menyamakan langkah kakinya di sebelah Jeno.

"Hana lagi sakit, aku tidak tega meninggalkannya sendirian."

Setelah Renjun pamit ingin kembali ke ruangannya, Jeno langsung bergegas pulang.

Ia langsung pergi menuju mobilnya dan tentu saja mampir terlebih dahulu di kedai yang Hana maksud tadi untuk membelikannya donat.




🍓




Hana memijat pelipisnya, ia baru saja memuntahkan isi perutnya.

"Bunda, ayah sudah pul—" Jeno melebarkan matanya ketika melihat wajah Hana yang semakin memucat ketika ia keluar dari kamar mandi. "Astaga... Kamu kenapa?"

Hana menggelengkan kepalanya lemas, kemudian dengan sigap Jeno menggendongnya ke sofa di ruang keluarga.

"Tunggu di sini sebentar, aku mau mengambilkan jaket untukmu. Setelah itu kita langsung pergi ke rumah sakit."

Jeno masih terlalu kalut. Ia takut jika istrinya ada apa-apa di dalam sana. Pria itu terlalu mencintai Hana, dan sungguh dia tidak ingin Hana-nya kenapa-napa.

"Tuan Lee Jeno?"

Merasa namanya dipanggil, Jeno langsung berdiri dan mengikuti langkah perawat dan melihat dokter yang tadi memeriksa istrinya.

"Bagaimana istri saya, dok?"

Pertanyaan itu langsung keluar ketika Jeno mendudukkan dirinya di kursi samping Hana.

Sedangkan sang dokter tersenyum, paham betul dengan raut wajah khawatir yang Jeno tunjukkan. Bagaimana tidak, keadaan Hana saat ini sangat lemas dengan wajah pucat.

"Nyonya Hana baik, ini gejala umum yang di alami oleh ibu hamil." Jawab sang dokter dengan senyum lebarnya.

Mendengar kata hamil yang barusan dilontarkan oleh sang dokter membuat Hana terkejut sekaligus senang luar biasa.

Tangannya terulur mengelus perutnya yang masih rata, ada kehidupan di sana dan kenapa Hana tidak menyadarinya?

Sedangkan Jeno, ia masih terdiam memahami apa yang barusan dokter itu sampaikan. Jeno terlalu takut kalau ia salah dengar.

"Gimana dok?"

"Selamat istri anda hamil."










🍓🍓🍓
Yihaaaaaaa~

🍓🍓🍓Yihaaaaaaa~

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
Young Dad 0.1 • Lee Jeno (✓). [TELAH TERBIT]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora