56. Rival

53.9K 6.1K 133
                                    

Jeno menatap heran ke arah istrinya yang malam ini sangat manja dengannya. Setelah selesai makan malam, Hana sangat lengket dengannya. Sebenarnya Jeno tidak masalah dengan ini, ditempeli oleh Hana malah ia sangat senang.

Tapi di sisi lain, Jeno khawatir. Tidak biasanya Hana seperti ini, Jeno hanya takut wanitanya kenapa-kenapa.

Diusapnya puncak kepala Hana, membuat ibu yang sedang hamil anaknya itu mendongak yang langsung Jeno hadiahi kecupan di bibir.

"Kenapa sih?!" Bentak Hana namun ada nada manja diakhirnya.

Jeno tersenyum, ia menggesekkan hidung mancung miliknya ke hidung Hana. 

"Kamu yang kenapa?" Jeno mengecup pipi Hana. "Nggak mau cerita sama ayah?"

Hana menggelengkan kepalanya, kemudian memeluk Jeno semakin erat.

"Bunda, kalau ada masalah cerita sama ayah." Jeno mengusap rambut Hana dengan sayang. "Kasian loh dedeknya kalau bundanya banyak pikiran."

Hana hanya terdiam dipelukan Jeno, membuat lelaki itu bertambah khawatir. Apalagi setelah rapat selesai ia melihat Hana dan juga sekertarisnya yang sangat canggung.

Hmm sepertinya ada yang tidak beres.

Hana berdeham, kemudian tanpa sadar ia mencengkram selimut yang membalut tubuhnya dan Jeno.

"Aku dan Sera..." Ucap Hana ragu.

Jeno mengecup kening Hana berkali-kali, mencoba membuat gadis itu mau bercerita kepadanya.

"Aku dan Sera bisa dibilang rival."

Hana mulai bercerita, ia dan Sera dulu bersahabat sangat dekat. Bahkan orang-orang sering mengira mereka kembar saking lengketnya keduanya.

Tapi... Semenjak Sera bercerita kalau ia menyukai Jeongin teman dari Hyunjin kakak laki-lakinya, semuanya jadi berubah.

Jeongin tiba-tiba mendatangi Hana lalu mencoba mendekatinya, jelas Sera yang melihat hal tersebut langsung marah pada Hana.

Yang ada di dalam pikiran gadis itu, bukankah Hana tahu semua rahasianya? 

Perasaannya terhadap Jeongin... Bukankah Hana mengetahuinya?

Padahal, tanpa Sera ketahui Jeongin mendekati Hana karena ia menyukai Sera dan mencoba mendekatinya melalui Hana.

Namun nasi sudah menjadi bubur. 

Semenjak kejadian itu Sera selalu mengibarkan bendera perang ketika berpapasan dengan Hana.

Satu semester ia gunakan untuk menjadi rival Hana, dari segi kecantikan sampai kepintaran.

Hingga suatu saat terdengar gosib bahwa Sera pindah ke luar negeri, yang jelas saja membuat Hana merasa bersalah. Ia bahkan belum menjelaskan semuanya kepada Sera.

Hubungan Hana dengan Jeongin pun semakin dekat dalam artian mereka bersahabat, itulah sebabnya ia bisa berteman dekat dengan Daehwi sekarang.

"Aku takut dia balas dendam terus ngerebut kakak dari aku." Rengek Hana.

Jeno terkekeh pelan. Ia menghujani wajah Hana dengan ciumannya sehingga membuat gadis itu memekik tidak terima.

"Nggak bakal. Kakak itu bucinnya dengan kamu, jadi nggak usah mikir yang aneh-aneh ya?"

"Tapi kak—"

Jeno mencium bibir Hana, ia melumatnya penuh afeksi mencoba agar Hana yakin dengan ucapannya barusan.

Dirasa Hana sudah kehabisan napas, ia pun lantas menjauhkan wajahnya agar bisa melihat wajah Hana yang merona karenanya.

"Tidur ya? Ibu hamil nggak baik loh begadang."








🍓🍓🍓
Tadi malam aku rebahan,
eee ternyata kalian rame
minta up cepet. ahahaha
mianekkkk aku ketiduran
👉👈

 ahahahamianekkkk aku ketiduran👉👈

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Young Dad 0.1 • Lee Jeno (✓). [TELAH TERBIT]Where stories live. Discover now