55. Temu Pandang

51.7K 6K 420
                                    

Di saat Jeno sibuk menemani Jina menggambar, tiba-tiba pintu ruangannya di ketuk. Jeno mempersilahkan sekertarisnya masuk.

Ternyata itu Sera yang membawa berkas yang siap Jeno tanda tangani.

Gadis itu tersenyum melihat Jeno dan juga Jina yang sangat dekat seperti itu, ia memang mengetahui kalau Jeno sudah mempunyai anak.

Namun gadis itu sepertinya tidak begitu tahu kalau Jeno sudah menikah lagi.

"Wah, anak bapak cantik dan pintar sekali. Siapa namanya sayang?"

Selagi menunggu Jeno menandatangani berkas-berkas yang ia bawa tadi, Sera berinisiatif menemani Jina.

"Jina, hehe." Kemudian Jina menunjukkan cengirannya. "Tante cantik namanya siapa?"

Sera tersenyum, tangannya terulur mengusap puncak kepala Jina. "Nama tante Sera."

Kemudian Jeno memanggilnya karena berkas tadi selesai ia tanda tangani. 

"Apa saya perlu menemani Jina selagi bapak rapat bersama Daehwi nanti?" Tanya Sera sembari memperhatikan Jina yang masih sibuk menggambar.

Alis Jeno terangkat sebelah, sedikit bingung dengan tawaran Sera barusan. Kemudian ia menggelengkan kepalanya menolak tawaran sekerarisnya itu.

"Tidak usah, lagi pula dia nanti akan bersama bundanya."

"Bunda?" 

Kini malah Sera yang menatap Jeno bingung. Bukankah bosnya itu seorang duda?

"Ah pasti kakakmu Hyunjin belum menceritakannya padamu, aku sudah menikah."

Ucapan Jeno barusan serta senyum dibibir tipisnya membuat Sera tersenyum canggung. 

"Ya sudah kalau begitu biarkan saya menjaga Jina sampai bundanya kembali, memang bundanya ke mana kalau saya boleh tau?"

Jeno yang siap meninggalkan ruangannya dengan notebook di tangannya menoleh ke arah Sera, "Dia ke kafetaria sebentar. Aku titip Jina sampai bundanya datang."

Sera menatap punggung lebar Jeno dengan raut wajah sedih, kemudian gadis itu bergumam. "Aku kira aku masih punya kesempatan."

Sera masih waras, dia tidak akan segila itu akan merebut suami orang.

Hanya saja ia masih patah hati bos kesayangannya ternyata sudah menjadi suami orang lain.

Dengan wajah muram Sera memperhatikan Jina yang ternyata menatapnya dengan raut wajah khawatir.

"Tante Sera sakit?" Tangan Jina terulur mengecek kening Sera.

Sera kemudian tersenyum kecut. "Huhu gagal sudah tante jadiin kamu anak."

Kemudian mereka berdua sibuk melempar canda dan tertawa bersama, sampai decitan pintu membuat atensi mereka teralihkan.

"Bunda..."

Sera menatap tak percaya ke wanita yang baru saja masuk ke ruangan bosnya, sedang yang ditatap hanya menampilkan raut wajah biasa saja. Tidak seperti Sera yang kaget setengah mati.

"K—kim Hana?" Kemudian gadis itu menggelengkan kepalanya, "Wah... Lama tidak bertemu."









🍓🍓🍓
Kalo rame aku up cepet (*^3^)/~♡

🍓🍓🍓Kalo rame aku up cepet (*^3^)/~♡

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Young Dad 0.1 • Lee Jeno (✓). [TELAH TERBIT]Where stories live. Discover now