26. Ayah Bunda

87.3K 10.4K 677
                                    

Sebenarnya Jeno sedikit terkejut ketika Hana mencium bibirnya tiba-tiba, apalagi mendengar perkataan gadis itu setelahnya. Jeno benar-benar kaget.

"Mukamu lucu sekali kalau kaget, kak."

Hana terkekeh lalu melepaskan pelukannya. Gadis itu dengan cekatan membuatkan bubur dan juga sarapan untuk Jeno.

Setelah mengembalikan kesadarannya, Jeno tersenyum senang. Lelaki itu kembali memeluk Hana dari belakang sehingga membuat wanita itu memekik kaget.

"Ya! Berhenti menggangguku, sebaiknya kakak mandi dan langsung siap-siap ke kantor."

Jeno terkekeh, padahal ia tahu Hana gugup karena tindakannya barusan. Jeno mengecup pipi Hana, "Semangat masaknya ya bunda sayang... Ayah mau mandi dulu."

Setelah berhasil menggoda Hana, Jeno langsung melangkahkan kakinya meninggalkan dapur dan juga Hana yang sudah merona malu.

.

.

"Padahal aku bisa mengantar Jina sendiri."

Jeno tersenyum, kemudian tangannya yang bebas menggendong Jina langsung merengkuh pinggang sempit Hana.

"Kenapa kau menjadi cerewet sekali?" Tanya Jeno.

Hana berdecak, "Tapi kan kak—"

"Kau lupa kalau perusahaan itu milikku sayang?"

Skakmat. Hana akhirnya terdiam. Jeno hanya terkekeh melihat reaksi wanitanya yang tak dapat membalas perkataannya lagi.

 Jeno hanya terkekeh melihat reaksi wanitanya yang tak dapat membalas perkataannya lagi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Bunda... Jina tidak disuntikkan?" Rengek Jina yang berada dalam gendongan Jeno.

Hana tersenyum lalu menggelengkan kepalanya. Tangannya terulur mengusap puncak kepala gadis kecil itu.

"Jina takut disuntik?"

Jina kembali menganggukkan kepalanya, ekspresi wajahnya yang takut tapi malah terkesan menggemaskan.

"Jalumnya besal, Jina tidak suka... Sakit bunda..." Rengeknya lagi.

Berdoa saja, semoga Baby J tidak disuntik nanti.

.

.

"Nah dengar apa kata Pak Dokter tadi, Jina harus makan sayur banyak-banyak. Tidak boleh makan yang aneh-aneh. Mengerti?"

Jina menganggukkan kepalanya lucu, lalu ia memeluk leher Hana erat dan menyempunyikan wajahnya diperpotongan leher wanita itu.

"Sudah kak, jangan membuat Jina takut."

Jeno menghela napasnya. Kemudian dia mengecup bibir Jina saat sang anak menatap ke arahnya lagi.

"Maaf ya sayang... Cepat sembuh, jangan buat ayah khawatir."

Jina tersenyum kemudian menganggukkan kepalanya dan berucap lirih.

"Jina sayang ayah dan bunda."







🍓🍓🍓

Halo zheyenk....

Halo zheyenk

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Young Dad 0.1 • Lee Jeno (✓). [TELAH TERBIT]Where stories live. Discover now