47. Soto Jawa

71.7K 7.2K 450
                                    

Jina tidur lebih awal sore ini. Dia lelah karena baru saja pulang dari acara jalan-jalan dengan teman-teman di playgroupnya.

Sedangkan Hana sekarang ia malah terlihat ingin bermanja-manja dengan Jeno.

Mereka saat ini berada di depan tv dengan Hana yang nyaman memeluk Jeno dari samping dan menyandarkan kepalanya di dada Jeno, menikmati irama jantung suaminya.

Laki-laki itu sama sekali tidak mempermasalahkan hal ini. Malah Jeno sangat senang kalau istrinya seperti ini, selalu manja dengannya.

"Ayah..."

"Hmm?"

Hana mendongak, lalu menatap Jeno. "Ayo jalan-jalan sore."

"Bunda mau ke mana?"

"Indonesia."

Jeno melotot kaget. "Sayang, kamu nggak bercanda kan?"

Bibir Hana mengerucut sebal. "Aku ingin soto jawa. Tadi tidak sengaja nonton food blogger... Dan aku ingin makan itu, boleh ya?"

Jeno memijit pelipisnya. Benar-benar anaknya ini terlalu banyak meminta.

"Tapi nggak baik ibu hamil naik pesawat sayang. Apalagi kehamilan kamu masih rentan banget."

"Tapi aku pengen banget makan sotonya langsung dari rumah makannya."

Oke sepertinya Jeno menyesal membuat anak di negara Jepang, calon anaknya terlalu banyak maunya.

Mungkin nanti ketika anaknya yang ini telah lahir, Jeno akan membuat anak lagi di rumah saja biar mintanya tidak aneh-aneh.



🍓



"Gimana?" Tanya Chenle ketika ia baru saja memasuki kediaman keluarga Lee.

Jeno mengulas senyum lega. "Untung saja tidak rewel. Aku bersyukur kau memiliki cabang restoran yang mempekerjakan chef yang berasal dari Indonesia."

Chenle yang mendengarnya ikut tersenyum lega. Sekarang jarum jam sudah menunjukkan pukul sembilan malam saatnya Chenle balik ke apartemen Hana.

Iya, karena apartemen Hana sudah tidak ditempati lagi Chenle lah yang sekarang menempatinya. Lagi pula Chenle bersyukur, gedung apartemen Hana sangat dekat dengan gedung kantornya.

Setelah Chenle pergi, Jeno langsung melangkahkan kakinya masuk ke dalam kamarnya dan juga kamar Hana di lantai satu.

Jina putri kecilnya sekarang memilih untuk tidur sendiri dengan alasan sudah besar. Pun katanya ia tak ingin mengganggu privasi kedua orang tuanya.

Jangan tanya siapa yang mencekoki pikiran gadis kecil itu. Pelakunya tidak lain dan tidak bukan adalah Lee Dawon dan juga Hwang Hosook.

"Belum tidur?"

Jeno menatap sang istri yang sibuk memainkan ponselnya.

Hana meletakkan ponselnya di atas nakas lalu menggelengkan kepalanya.

"Mau tidur dipeluk ayah."

Jeno tersenyum, dengan senang hati dia naik ke atas kasur dan menarik pelan tubuh Hana masuk ke dalam pelukannya.

"Aku sayang sama kamu dan juga anak kita, maaf ya belum bisa jadi ayah yang baik."

Hana menggelengkan kepalanya. "Kak Jeno adalah ayah yang terbaik." Kemudian ia mengecup rahang Jeno lalu kembali memeluk tubuh lelakinya.  "Maaf karena terlalu banyak meminta."

"Hey tidak apa, lagi pula itu keinginan anak kita."

Lelaki itu tersenyum kemudian mencium puncak kepala Hana dengan sayang. "Selamat tidur bunda dan jagoannya ayah, mimpi indah ya sayang."







🍓🍓🍓
Ada yang mau ngasih usulan ff ini kedepannya mau gimana? Hehehe

🍓🍓🍓Ada yang mau ngasih usulan ff ini kedepannya mau gimana? Hehehe

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.
Young Dad 0.1 • Lee Jeno (✓). [TELAH TERBIT]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz