35. Janji Suci

88.1K 9K 321
                                    

Tepat setelah saling melempar janji sumpah setia, baik Jeno maupun Hana saling melempar senyum haru. Bagaimana tidak, benerapa menit yang lalu mereka sudah sah menjadi pasangan suami istri.

Semua tamu undangan tersenyum bahagia menyaksikan bagaimana Jeno menatap penuh cinta ke Hana. Setelah saling bertukar cincin, Jeno mencium kening Hana.

"Terima kasih. Terima kasih karena mau menerimaku dan juga Jina."

.

.

.

"Yang udah nikah beda ya hawa hawanya?"

Jaemin datang bersama teman temannya yang lain datang menghampiri kedua pengantin baru.

Jeno tersenyum sangat lebar, sedangkan Hana tersenyum canggung. Bagaimana tidak, wanita itu yakin kalau sebentar lagi teman-teman Jeno itu akan menggodanya.

"Jina mana?"

Tanpa mengindahkan godaan yang baru saja dilontarkan oleh Jaemin, Jeno menanyakan keberadaan anak gadisnya.

Haechan yang menggandeng Somi menunjuk anak anak yang tengah bermain di pojok ruangan.

"Main sama Dawon, Rion, sama anak anak yang lain juga tuh."

"Loh Mark sendiri?"

Mark nganggukkin kepalanya, "Istri gue kan lagi hamil di rumah aja, nggak mau buat bumil capek."

Yang lain menganggukkan kepalanya mengerti.

Memang setelah mengikrarkan janji suci Jeno ingin resepsi di adakan saat itu juga dengan alasan tidak ingin Hana yang sudah sah menjadi istrinya itu kelelahan karena menyambut banyak tamu.

Berita tentang pernikahan anak tiri Tuan Zhong pun menyebar luas.

Banyak sekali yang hadir ke sini, membuat Hana sedikit lelah karena menyambut banyak tamu dari kolega kolega bisnis dari keluarga kedua belah pihak.

"Capek hmm?"

Jeno mengecup bibir Hana singkat. Wanita itu mengangguk kemudian memejamkan matanya sebentar.

"Kakiku pegal."

Hana yang menyender dibahunya membuat Jeno merasa tidak tega. Malam ini banyak sekali tamu tamu yang berdatangan.

Jarum jam pun sudah menunjukkan pukul 10 malam lebih. Tidak heran kalau istrinya sangat kelelahan akibat acara ini.

"Mau istirahat sekarang?"

Mendengar pertanyaan yang barusan dilontarkan oleh Jeno membuat Hana mendongak. "Memang boleh?"

"Boleh dong," Jeno tersenyum. "Gimana?"

Hana menganggukkan kepalanya, "Ya sudah deh... Hana capek dari tadi tamunya nggak habis habis."

Mendengar wanitanya yang menyebutkan namanya ketika berbicara membuat Jeno terkekeh gemas.

Dia memeluk pinggang Hana posesif untuk membawa istrinya pamit untuk beristirahat di kamar hotel.







🍓🍓🍓
Fiksi tanpa prahara itu bagai sayur tanpa garem, tapi tenang kok sayang sayangku aku ga bakal jahat kok. Hshsh lagian aku niat bikin buku ini buat bucin yang suka adegan manis manis hehe

 Hshsh lagian aku niat bikin buku ini buat bucin yang suka adegan manis manis hehe

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Young Dad 0.1 • Lee Jeno (✓). [TELAH TERBIT]Where stories live. Discover now