101. Midnight

35.5K 3.4K 286
                                    

⚠️⚠️⚠️









Jadi setelah makan malam, Chenle dan Jisung pamit pulang karena malam ini akan turun hujan.

Hana membersihkan piring-piring kotor bekas mereka tadi, sedangkan Jeno terpaksa harus meninggalkan Hana di dapur seorang diri karena Jina merengek agar ayahnya menemaninya tidur di kamarnya.

Sebenarnya Jeno sudah menawarkan agar Hana saja yang menemaninya, tapi rupanya gadis kecil itu ingin ayahnya yang menemaninya hingga ia tertidur.

Seojin sudah tertidur pulas di box bayinya sejak setengah jam yang lalu.

Setelah menyelesaikan cuciannya, Hana langsung menaiki tangga dan mengecek ke kamar Jina.

Rupanya gadis kecil itu sudah menjelajah ke alam mimpi, lantas Hana melangkahkan kakinya menuju ke kamarnya dan Jeno.

Ia mendekat ke box bayi Seojin lalu memperbaiki selimut ditubuh pangeran kecilnya. Tiba-tiba pintu kamar mandi terbuka, membuat Hana menoleh lalu memperhatikan Jeno yang rupanya selesai mandi.

Jeno melangkah mendekat lalu menarik Hana kedalam dekapannya. 

"Kak, keringkan dulu rambutnya... Astaga, airnya menetes ke bajuku." Rengek Hana.

Jeno yang mendengarkannya terkekeh. Ia melonggarkan pelukannya tapi sama sekali tidak berniat untuk melepaskannya.

"Mau mengeringkannya?" Tawarnya.

Hana mendengus, "Kenapa harus aku? Kenapa tidak di kamar mandi tadi?"

Mendengar omelan yang keluar, Jeno langsung cium bibir tipis Hana.

"Cerewet sekali."

Belum sempat Hana membalas ucapan Jeno, lelaki itu kembali membungkam bibirnya.

Ah... Bukan hanya kecupan singkat, tapi ia sedikit melumatnya dan diakhiri gigitan gemas pada bibir Hana.

Membuat wanita itu melotot kaget ketika Jeno menjauhkan wajahnya.

"Kenapa? Mau lagi?"

Entah kenapa wajah Hana tiba-tiba memerah. 

Padahal Jeno sering menggodanya seperti ini, tapi tetap saja ia merasa malu karena telah dipermainkan.

"T-tidak! Siapa juga yang ma—mphhh."

Belum sempat Hana melanjutkan perkataannya, Jeno sudah membungkam bibir Hana.

Lumatan yang mulanya lembut kini menjadi menuntut. Jeno terus menyesapi rasa manis dibibir Hana hingga membuat wanita cantik itu kewalahan karena tidak bisa mengimbangi pergerakan bibir Jeno.

Hingga pada akhirnya ia kehabisan napas dan refleks mencengkram lengan Jeno yang entah sejak kapan berada diatasnya. Jeno menyeringai melihat Hana yang terengah-engah dibawah kungkungannya.

Tapi bukan Jeno namanya kalau membiarkan Hana bernapas sebentar. Lelaki itu kini asik menciumi leher Hana sehingga membuat wanita itu harus menahan desahannya, takut jika tiba-tiba Seojin terbangun lalu menangis.

"Jangan ditahan, cukup desahkan namaku saja malam ini sayang." 

Jeno terus mencumbunya sehingga membuat Hana mau tak mau mengeluarkan desahannya.






























Jeno terus mencumbunya sehingga membuat Hana mau tak mau mengeluarkan desahannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Young Dad 0.1 • Lee Jeno (✓). [TELAH TERBIT]Where stories live. Discover now