👶🍼 : dua

39.3K 2.9K 70
                                    

"Tumben masak banyak?"

Jeno yang tengah menggendong Seojin menghampiri Hana yang sedang asik menata masakannya yang telah ia sajikan di meja makan.

Wanita yang tengah mengandung itu lantas mengulas senyum lebar yang membuatnya tampak semakin cantik. "Reira katanya mau berkunjung ke sini, dia ingin bermain dengan Seojin."

"Bersama Jaemin?"

Hana mengangguk sekali lagi ia tersenyum manis.

"Kamu lagi gak pengen apa-apa?"

"Aku?" Hana menunjuk dirinya bingung.

Jeno mengangguk.

"Aku lagi gak pengen apa-apa, yah. Itu Seojinnya dikasih susu dulu udah aku bikinin tadi, botol dotnya aku taruh di deket dispenser tadi."

Jeno akhirnya menurut, lelaki itu segera mengambil botol susu Seojin lalu mendekati Hana lagi.

"Kenapa, susunya hambar?" Tanya wanita itu heran.

"Bukan." Jeno nyengir terus dia menarik tekuk Hana pelan dan nyuri ciuman di bibir Hana. "Ada yang kelupaan hehe."

Sebelum Hana mengamuk karena ciuman yang tiba-tiba itu, Jeno langsung cepat-cepat pergi meninggalkan dapur.

Hana yang melihat kejadian itu pun hanya menggelengkan kepalanya. Padahal dirinya tidak masalah kalau suaminya itu meminta ciuman, tapi ya... Namanya juga Jeno jadi terserah dia sajalah.

Setelah selesai menata makanannya, Hana kembali mengecek ponselnya. Reira mengabarinya kalau mereka masih terjebak macet, "Masih lama kayaknya. Ya sudah... Sambil nungguin mereka aku bikinin jus mangga aja kali ya."

👶🍼

"Maaf ya telat banget ke sininya." Reira memeluk Hana lalu cipika cipiki.

Jeno dan Jaemin hanya berhigh five, lalu Jaemin mencium pipi Seojin yang masih dalam gendongan Jeno.

"Jina mana?" Tanya Jaemin.

"Sebentar lagi pulang, dia tadi habis diajak jalan-jalan dengan Chenle dan pacarnya." Jawab Jeno.

Jaemin menggelengkan kepalanya, seperti terkejut mendengar apa yang barusan Jeno ucapkan. "Wah ... Anak itu benar-benar memanfaatkan Jina untuk kencannya."

Reira dan Hana yang duduk di sofa lantas tertawa mendengarnya.

"Kamu lupa ya, dulu juga memakai Jina buat ngajak aku kencan?" Ucap Reira tiba-tiba.

Jeno menyelentikkan jarinya. "Nah! Aku juga mau mengingatkannya tadi."

Jaemin yang mendengarnya hanya menyengir, "Hehe lupa."

"JINA DAN KOH LELE PULANG! EH ADA OM NANA SAMA TANTE REIRA!!!!"

Jina yang senang karena rumahnya menjadi ramai datang sedikit berlari lalu memeluk Reira erat. "Yey ada Tante!"

Jelas saja gadis itu senang. Selama Reira hamil, wanita itu memang sering berkunjung untuk mengajak Jina maupun adiknya Seojin untuk bermain.

"Pelan-pelan kak, nanti adik bayinya kejepit kalau kakak peluk kayak gitu." Tegur Jeno gemas melihat anak gadisnya.

Jina langsung melonggarkan pelukannya lalu menatap Tante Reira-nya dengan raut khawatir. "Eh maaf Tante, adeknya gapapa kan?"

Melihat Jina yang khawatir seperti itu membuat Reira maupun Hana tersenyum gemas. Reira pun menghujani wajah Jina dengan ciumannya sampai wajah Jina terkena cap bibir merah bekas lipstik Reira.

"Wajah Jina merah semua tuh kak."

Celetukan Chenle membuat semuanya tertawa melihatnya, sedangkan Jina hanya memasang ekspresi bingung dengan apa yang mereka tertawakan.













🍓🍓🍓
Ada yang sudah mampir ke Young Dad versi Na Jaemin? Kalau belum, ayo mampir🤗

Btw, YD Jeno beneran ending. Ini cuma bonus chapter aja. Arraseo????

 Arraseo????

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.
Young Dad 0.1 • Lee Jeno (✓). [TELAH TERBIT]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon