36. Me & You

95.4K 8.8K 1.9K
                                    

Setelah adegan panas mereka bergumul dibalik selimut. Hana mendekap erat tubuh telanjang Jeno.

Bagian tubuh bawahnya masih sakit, efek Jeno menggempurnya habis-habisan.

Hana memakluminya. Hidup sendiri beberapa tahun tanpa pendamping pasti membuat Jeno menahan sesuatu yang seharusnya ia lepaskan dengan pasangannya.

Jeno berdeham, ia balas memeluk tubuh Hana.

"Apa masih sakit?"

Pipi Hana bersemu merah, wanita yang sudah tak gadis lagi itu menyembunyikan wajahnya di dada Jeno.

Membuat lelaki itu terkekeh geli melihat betapa gemasnya Hana karena malu dengannya.

"Kalau masih capek tidur lagi aja. Nanti kalau lapar, makanan tinggal pesan di room service."

Di dalam pelukannya Hana mengangguk.

"Sayang."

"Hmm."

Jeno mendengus. Dia menarik pelan dagu Hana, membuat wanitanya mendongak menatap ke lurus ke matanya.

Perasaan Hana mulai tidak enak. Melihat bagaimana seringaian tercetak jelas di bibir Jeno membuatnya bergidik ngeri.

"How about morning sex?"

Hana melotot kaget.

"Kak aku masih cap—mphhhhh."

Jeno menciumnya lagi dan lagi. Bagaimana pun bibir manis milik Hana bagai candu baru untuknya.

Tangannya bahkan tidak tinggal diam. Meraba, mengelus apapun yang ia ingin sentuh. Membuat Hana pusing karena sentuhan sentuhan yang Jeno berikan.

Oke, mari kita tinggalkan aktifitas pengantin baru di pagi hari yang cerah ini.






🍓

"Jina bosen..." Gadis kecil itu menarik tangan Chenle yang sedang menggandengnya. "Koh Lele ajak Jina beli es krim."

Mendengar permintaan Jina membuat Chenle menatap gadis kecil itu horror. Demi apa pun, dia tidak mau kena omel kakaknya karena membuat anak tirinya kembali terserang flu.

"Tadi janjinya apa kalau mau jalan sama kokoh?"

Jina mengerucutkan bibirnya. Kemudian menghentak-hentakkan kakinya kesal lalu berjalan duluan meninggalkan Chenle.

"Jina mau es krim, katanya Koh Lele banyak uang. Mana? Sama aja kayak Icungie yang nggak ada uang."

Seandainya Jina ini bukan anak dari Jeno, bisa saja Chenle meninggalkan anak yang super cerewet ini di dalam mall.

Hanya saja, ia tidak bisa.

"Oke. Tapi janji, hanya satu dan tidak boleh nambah. Anak baik menepati janji."

Mendengar tawaran dari Chenle membuat Jina berputar balik lalu memeluk Chenle karena senang.

"Jina sayang Koh Lele! Nanti temani Jina main di taman ya?"

Kenapa sekarang Chenle seperti seorang pengasuh bayi, Tuhan...












.

.

"Kak bangun, makan siang dulu!"

"Kak bangun, makan siang dulu!"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.






🍓🍓🍓
Astagfirullah.

Young Dad 0.1 • Lee Jeno (✓). [TELAH TERBIT]Where stories live. Discover now