73. Kepikiran

43.6K 4.8K 86
                                    

Jeno sangat senang hari ini.

Kenapa?

Karena ia bisa menghabiskan waktu berdua tanpa ada pengganggu.

Terlihat kejam, tapi sungguh Jeno sangat rindu waktu berdua dengan Hana.

Pun ia juga ingin mengajak Hana jalan-jalan agar tidak stres ketika mengurusi anak-anak mereka.

"Gimana, seneng nggak?"

Hana memeluk Jeno dari samping, "Aku kangen anak-anak kak."

Jeno balas memeluk tubuh ringkih Hana, kemudian merengut menanggapi apa yang barusan Hana ucapkan.

"Padahal aku mau hari ini cuma ada obrolan kita."

Jeno terkekeh lalu mengecup pelipis Hana berkali-kali, "ternyata nggak bisa ya... Aku juga kepikiran kalau Jina dan Seojin yang bisa aja berantem terus buat Chenle pusing."

Memang benar adanya.

Dari awal mereka liburan ke Singapura, yang keduanya pikirkan bukanlah ingin ke mana mereka selanjutnya menghabiskan waktu.

Keduanya malah kepikiran apa kabar anak-anak mereka?

Apakah mereka akan membuat repot Chenle karena seharian dititipkan?

Hana menautkan jemarinya pada jemari milik Jeno. Ia memandang dengan senyuman yang mau tak mau membuat Jeno balas tersenyum.

"Nanti kalau kita mau liburan lagi ajak anak-anak ya kak?"

Jeno mengangguk lalu mencuri satu kecupan pada bibir Hana. "Pasti."

Hana melepaskan pelukannya. "Ayo kita belikan anak-anak oleh-oleh."

🍓



Sepulangnya dari liburan cepat mereka, Hana dan Jeno langsung menjemput anak-anak.

"Bundaaaaaaaaaaa."

Ketika pintu terbuka, Jina yang mengetahui kalau dirinya dijemput langsung berlari dan memeluk Hana.

Hana terkekeh kemudian menggendong Jina lalu menciuminya berkali-kali.

"Kangen bunda yaa????"

Jina menganggukkan kepalanya lalu mengalungkan kedua tangannya di leher Hana dan memeluknya erat.

Chenle menyusul ke depan, dia membawa Seojin di dalam gendongannya.

Ketika Jeno ingin mengambil Seojin, bayi mereka itu malah merentangkan kedua tangannya ke arah Hana lalu menangis kencang.

Hana yang melihatnya pun langsung meringis kecil. "Kakak gantian adeknya ya yang bunda gendong?"

Kemudian mencium pipi Jina. "Sama ayah dulu ya?"

Walau sedikit tidak terima akhirnya Jina mengalah.

Setelah Hana menggendong Seojin, bukannya meminta gendong Jeno gadis kecil itu malah memeluk kaki Hana.

Melihat hal tersebut membuat Jeno tersenyum kecut.

"Padahal ada ayahnya di sini, tapi tetap saja bundanya terus yang dipanggil-panggil."

Chenle yang melihatnya hanya terkikik geli.














🍓🍓🍓
mASA AKU HARI INI IKUT PROMOSI UKM DI DEPAN MABA?!!!! ( ;∀;)

aqu kan ansos ;-;

aqu kan ansos ;-;

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.
Young Dad 0.1 • Lee Jeno (✓). [TELAH TERBIT]Onde histórias criam vida. Descubra agora